SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Kamis, 15 Juni 2017.

Berita halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Kamis (15/6/2017), mengungkap tentang dugaan kecurangan dalamPenerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA T.A. 2017/2018.

Solopos.com, SOLO – Ditemukan dua surat keterangan tidak mampu (SKTM) fiktif dari dua calon siswa baru SMA Negeri di Kabupaten Sukoharjo. Kedua siswa itu memakai SKTM fiktif agar bisa diterima di SMA favorit dari kuota keluarga miskin (gakin).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berita mengenai SKTM fiktif di PPDB SMA negeri di Kabupaten Sukoharjo menjadi headline halaman Soloraya Harian Umum Solopos, Kamis (15/6/2017). Selain itu ada berita  tentang Mangkunegaran yang meminta pembangunan Pabrik Gula (PG) Colomadu dihentikan dan berita tentang Pos Terpadu Lebaran yang mulai dibangun di beberapa titik di Kota Solo.

Simak cuplikan berita Halaman Soloraya Harian Umum Solopos, edisi Kamis 15 Juni 2017;

PPDB SISWA GAKIN: Panitia Temukan SKTM Fiktif

Dua calon siswa baru SMA negeri di Kabupaten Sukoharjo diduga membuat surat keterangan tidak mampu (SKTM) fiktif saat mendaftar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMAN Tahun Ajaran 2017/2018.

Kedua calon siswa baru itu membuat SKTM fiktif agar bisa diterima di sekolah favorit dari kuota keluarga miskin (gakin). Surat itu harus ditandatangani kepala desa/lurah dan diketahui camat setempat.

“Saya menerima laporan ada dua calon siswa baru yang membuat SKTM fiktif. Mereka mendaftar ke sekolah favorit di Sukoharjo,” kata Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Sukoharjo, Sukamto, saat ditemui Esposdi kantornya, Rabu (14/6).

Kedua calon siswa baru itu masing-masing mendaftar ke SMAN 1 Sukoharjo dan SMAN 3 Sukoharjo. Panitia PPDB lantas memanggil orang tua calon siswa baru ihwal kasus dugaan SKTM itu. Mereka dimintai klarifikasi apakah kondisi perekonomian keluarga benar-benar miskin atau tidak.

Ternyata, mereka merupakan kalangan menengah ke atas dengan kondisi perekonomian cukup mapan. “Mereka mengaku punya mobil, rumah bagus, dan penghasilan setiap bulan cukup besar. Mereka akhirnya mencabut berkas pendaftaran PPDB dari gakin lantaran tak termasuk kategori warga miskin,” kata Sukamto.

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com

PENGEMBANGAN PG COLOMADU: Mangkunegaran Minta Pembangunan Dihentikan

Sri Paduka Mangkunagoro IX meminta pemugaran Pabrik Gula (PG) Colomadu, Karanganyar oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak dilakukan terlebih dahulu sebelum ada kesepakatan dengan pihak Mangkunegaran.

Hal itu disampaikan juru bicara Tim Pengembangan Aset Pura Mangkunegaran (PAM), Didik Wahyudiono, saat menggelar jumpa pers terkait hasil rapat koordinasi dengan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensesneg) membahas rencana pembangunan PG Colomadu, di ruang rapat Kantor Tim PAM, kompleks Pura Mangkunegaran, Rabu (14/6) siang.

Dia menuturkan Mangkunegaran keberatan dengan rencana pemugaran PG Colomadu karena selama ini tidak pernah sama sekali dilibatkan dalam pembahasan.

”Sri Paduka minta agar pembangunan PG Colomadu yang dilakukan tujuh BUMN dihentikan karena Mangkunegaran masih menyatakan keberatan atas proses pembangunan tersebut. Hal itu disampaikan Sri Paduka kepada kami. Sri Paduka minta pembangunan tidak dilakukan sebelum masalah aset PG Colomadu selesai. Semestinya yang punya aset diajak musyawarah, PG Colomadu mau diapakan dan lain sebagainya,” kata Didik.

Ketua Tim PAM, Alqaf Hudaya, mengklaim Tim PAM sudah kirim surat kepada PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX, Bupati Karanganyar, hingga Menteri BUMN guna meminta kejelasan soal rencana pembangunan PG Colomadu. Namun, dia menyebut surat dari Tim PAM tidak juga direspons balik oleh pihak-pihak tersebut dalam wujud surat balasan maupun konfirmasi telepon. Oleh karena itu, Tim PAM mencoba mengirim surat kepada Presiden tertanggal 12 Mei 2017. Alqaf mengapresiasi tindakan Presiden yang tidak butuh waktu lama untuk merespons surat tersebut dengan mengundang Tim PAM ke Jakarta.

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com

POS TERPADU LEBARAN: Beri Rasa Nyaman kepada Pemudik

Truk Hino berpelat nomor BE 9579 UW berhenti di tempat parkir kawasan Gladak, Jl. Jendral Sudirman (Jensud), Kedunglumbu, Pasar Kliwon, Rabu (14/6). Truk itu merupakan angkutan barang pos pengamanan (pospam) mudik Lebaran 2017 milik Polda Jateng.

Tiga pekerja turun dari truk membuka pintu bak truk bagian belakang. Truk memuat 10 AC, lima genset, dan perlengkapan listrik lainnya.

Semua barang muatan di dalam truk dikeluarkan satu persatu lalu dimasukkan ke tenda Pos Terpadu Pengamanan Lebaran 2017 Polresta Solo berukuran sekitar 10 meter x 25 meter. Sementara itu, lima genset dipasang di luar untuk menyuplai listrik di dalam tenda pos terpadu. Pada bagian depan terdapat satu orang pekerja sedang membuat pintu masuk pos terpadu menggunakan kayu triplek. Pintu utama pos terpadu didesain menyerupai kubah masjid menghadap ke barat.

Di dalam tenda pos terpadu itu terdapat dua ruangan yakni tempat tidur untuk pemudik dan tempat peristirahatan. Kapolresta Solo AKBP Ribut Hari Wibowo mengatakan pembuatan pos terpadu di Gladak berukuran besar baru kali pertama didirikan Polda Jateng bersama Polresta Solo. Polresta akan memfungsikan pos terpadu tersebut sebagai pos pelayanan (posyan) Lebaran.

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya