SOLOPOS.COM - Soloraya Hari Ini edisi Rabu 11 Oktober 2017

Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini mengupas tentang kasus bunuh diri di Sragen cenderung meningkat.

Solopos.com, SOLO – Orang-orang yang labil dan cenderung menutup diri memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk bunuh diri daripada mereka yang terbuka. Terkait hal itu, kasus bunuh diri di Sragen dinyatakan cenderung meningkat. Pencegahan dilakukan lewat pendekatan religi, hubungan sosial, dan perekonomian.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berita mengenai kasus bunuh diri di Sragen yang cenderung meningkat menjadi headline halaman soloraya Harian Umum Solopos, Rabu (11/10/2017). Selain berita tersebut ada liputan lomba masak yang diikuti personel TNI dan sosialisasi aplikasi kesehatan berbasis Android yang diberi nama Homecare Online.

Berikut ini cuplikan berita halaman soloraya Harian Umum Solopos edisi Rabu 11 Oktober 2017;

Ekspedisi Mudik 2024

KESEHATAN JIWA: Labil dan Tertutup, Rentan Bunuh Diri

Orang-orang yang labil dan menutup diri dari kehidupan bermasyarakat cenderung rentan melakukan tindakan nekat bunuh diri.

Mereka juga biasanya kurang memiliki fondasi spiritual, kurang memiliki dukungan sosial, dan memutuskan segala sesuai secara instan. Pendapat tersebut disampaikan psikolog dari Universitas Setia Budi Solo, Yustinus Joko Dwi Nugroho, saat dihubungi Espos, Selasa (10/10). Pendapat Joko tersebut menjawab fenomena bunuh diri di wilayah Sragen yang cenderung meningkat pada setiap tahunnya.

Berdasarkan data kasus bunuh diri yang dihimpun Bagian Operasional Polres Sragen, kasus bunuh diri pada 2015 sebanyak 9 kasus. Setahun kemudian, kasus bunuh diri itu meningkat menjadi 20 kasus atau meningkat 122%. Data bunuh diri hingga September 2017 mencapai 19 kasus. Modus bunuh diri bervariasi, seperti minum racun, terjun dari jembatan, dan yang paling dominan gantung diri.

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com

HUT YONIF SUHBRASTHA: Para Prajurit pun “Bertempur” di Depan Kompor

Sebanyak 25 prajurit TNI berdiri bersiap dengan wajah bercat hijau dan hitam dan pakaian dinas lapangan lengkap dengan baret hijau. Namun para personel Batalion Infanteri Raider 408/Suhbrastha Sragen itu bukan mau berangkat bertempur. Tak ada senjata yang mereka bawa. “Peralatan operasi” mereka justru perangkat memasak seperti kompor, wajan, dan alat-alat dapur.

Memang pada Selasa (10/10) kemarin mereka terjun mengikuti lomba masak antarkompi. Lomba itu digelar sebagai salah satu acara perayaan HUT ke-51 kesatuan itu. “Dalam tiga menit, semua prajurit peserta lomba masak harus siap!” seru Komandan Kompi Bantuan Kapten (Inf) Siswanto melalui pengeras suara. Sebanyak 25 prajurit sigap mengenakan topi koki dan kain celemek beraneka motif.

Lomba memasak estafet itu hanya dilakukan 15 menit. Setiap anggota kelompok hanya mendapat porsi tiga menit untuk memasak. Dibutuhkan kekompakan dan kerja sama tim untuk menghasilkan satu menu masakan dengan cita rasa nikmat. Ketika lomba mau dimulai, setiap kelompok yang terdiri atas lima orang berbalik membelakangi meja masak.

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com

APLIKASI LAYANAN KESEHATAN: Sekali Klik, Perawat Datang ke Rumah

Berangkat dari keinginannya untuk lebih memberdayakan tenaga kesehatan seperti perawat, bidan, fisioterapi, dan lain-lain dan memudahkan layanan bagi masyarakat, Annisa Andriyani membuat aplikasi layanan kesehatan dalam jaringan (daring) berbasis aplikasi android.

Aplikasi yang diberi nama Homecare Online tersebut menawarkan empat layanan tenaga medis yang meliputi pelayanan perawat, pelayanan bidan, pelayanan fisioterapi, dan paket layanan kesehatan. Tarif layanan jasanya mulai Rp25.000 hingga Rp1 juta. Aplikasi tersebut dapat diunduh secara gratis melalui Playstore.

Aplikasi tersebut juga memberikan layanan kesehatan se-Soloraya kecuali Wonogiri karena keterbatasan sinyal.

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya