SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Operasional Bus Besar Butuh Penyesuaian

Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini mengabarkan pengoperasian armada baru bus Batik Solo Trans yang bisa menampung 60 penumpang membutuhkan penyesuaian.

Solopos.com. SOLO — Pengoperasian armada baru bus Batik Solo Trans yang bisa menampung 60 penumpang membutuhkan penyesuaian. Bus berukuran besar yang menggantikan bus BST berukuran medium Koridor I itu bakal dioperasikan Rabu (2/11/2016) mendatang.

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Kepala Perum Damri Solo, Aris Yulianto, mengatakan uji coba pengoperasian tujuh bus jumbo tersebut telah dimulai, Rabu (26/10/2016). Rute berangkat bus melintasi Bandara Adi Soemarmo-Terminal Kartasura-Jl. Ahmad Yani-Jl. Slamet Riyadi-Jl. Jenderal Sudirman- Jl. Urip Sumoharjo-Jl. Kolonel Sutarto-Jl. Ir. Sutami-Terminal Palur.

Sedangkan rute baliknya melewati Terminal Palur-Jl. Ir Sutami-Jl. Kolonel Sutarto-Jl. Urip Sumoharjo-Jl. Kapten Mulyadi-Jl. Veteran- Jl. Bhayangkara-Jl. Radjiman-Jl. Wahidin- Jl. Slamet Riyadi-Jl. Ahmad Yani-Terminal Kartasura-Bandara Adisoemarmo.

Kabar operasional bus Batik Solo Trans membutuhkan penyesuaian menjadi headline halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Jumat (28/10/2016). Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini juga mengabarkan mengubah nasib dengan kakao, tenggak miras oplosan, satu orang tewas, satu masuk RS, dan dalem Joyokusuman butuh Rp4,7 miliar. Simak cuplikan kabar Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Jumat:

PENGEMBANGAN PERTANIAN : Mengubah Nasib dengan Kakao

Beberapa tahun lalu, Siti Alfiah, 41, pernah melakoni sejumlah pekerjaan, mulai dari penjual jamu, es, dan bakso keliling di Jawa Barat. Nasib istri Kepala Desa Kadipiro, Kecamatan Jumapolo, Ka-upaten Karanganyar itu kini berubah setelah ia memutuskan untuk pulang kampung dan menanam pohon kakao.

Berada di ketinggian lebih dari 500 meteri di atas permukaan laut (mdpl), lahan di Desa Kadipiro sangat cocok ditanam pohon penghasil cokelat tersebut. ”Saya pulang karena tahu menanam kakao dan mengolah cokelat itu menghasilkan pemasukan yang banyak. Sekali panen bisa menghasilkan 5 kilogram. Dahulu, kali pertama itu bisa panen 2-4 kilogram,” tutur Siti saat ditemui wartawan di sela-sela pembukaan Rumah Pintar Petani Kakao, di Jumapolo, Karanganyar, Kamis (27/10/2016).

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

MASALAH SOSIAL : Tenggak Miras Oplosan, 1 Tewas, 1 Masuk RS

Seorang warga Mardirejo, Kalikebo, Kecamatan Trucuk, Klaten, Wardiyono, 40, tewas, Kamis (27/10/2016) setelah menenggak minuman keras (miras) oplosan dua hari sebelumnya. Rekan Wardiyono yang juga ikut menenggak miras tersebut, Awang Setiawan, 24, warga Kalikebo, harus dirawat intensif di klinik Nova Medika, Trucuk.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Espos, Wardiyono dan Awang menenggak miras di RT 011/RW 003 Desa Kalikebo, Selasa (25/10/2016) petang.

Jenis miras yang ditenggak yakni vodka dua botol dicampur minuman berenergi bermerek satu botol. Pada Rabu (26/10/2016) pukul 15.00 WIB, Wardiyono sakit perut dan periksa ke klinik Nova Medika. Awang juga memeriksakan diri ke klinik yang sama di hari yang sama pula.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

BANGUNAN CAGAR BUDAYA : Dalem Joyokusuman Butuh Rp4,7 M

Pemkot akan mengajukan anggaran Rp4,75 miliar untuk merevitalisasi Dalem Joyokusuman Gajahan, Pasar Kliwon pada tahun depan. Anggaran tersebut baru mencakup 25% proyek revitalisasi yang diperkirakan total menelan anggaran Rp22,5 miliar.

Kepala Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Solo Agus Djoko Witiarso mengatakan tahapan proyek revitalisasi Dalem Joyokusuman tahun depan terfokus pada bangunan utama. Di antaranya bagian topengan atau kanopi depan, pendapa, balai peni, dan Dalem Joyokusuman.  “Anggarannya terbatas, jadi bagian utama dulu yang akan kami revitalisasi,” kata Agus ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (27/10/2016).

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/