SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Selasa, 26 Mei 2015

Solopos hari ini memberitakan kabar-kabar terkini di Soloraya.

Solopos.com, SOLO – Satnarkoba Polres Sukoharjo mengungkap bisnis peredaran sabu-sabu (SS) di Sukoharjo yang diduga dikendalikan dari Lembaga Pemasyarakatan (LP). Polres Sukoharjo menduga penghuni LP Kelas II A Sragen mengendalikan bisnis haram itu.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Kabar ini menjadi salah satu berita utama di halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Selasa (26/5/2015). Kabar lain, Tebing Kali Woro longsor dan menimpa seorang penambang pasir tradisional, Gimin, 32, Senin (25/5/2015) sekitar pukul 08.30 WIB.

Simak rangkuman berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini, Selasa, 26 Mei 2015, berikut;

Ekspedisi Mudik 2024

PENGGELEDAHAN PABRIK SUSU: Pemkab: Perizinan KJUB Beres

Pemkab Klaten melalui Disperindagkop dan UMKM menyatakan tak ada persoalan dengan peternak dalam produksi susu di pabrik pengolahan susu KJUB Puspeta Sari. Para peternak pun diminta tak perlu waswas terkait penggeledahan pabrik yang berada di Desa Karangnongko, Kecamatan Karangnongko itu. Pabrik tersebut sudah kembali beroperasi, Sabtu (23/5).

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop dan UMKM) Klaten, Sugeng Haryanto, mengatakan dari penjelasan pegawai Koperasi Jasa Usaha Bersama (KJUB) Puspeta Sari, tak ada persoalan terkait produksi di pabrik tersebut dengan para peternak.

“Sudah tidak masalah lagi dengan peternak. Seperti hari ini [Senin], penjelasan dari pegawai tadi ada 3.000 liter susu yang baru saja dikirim,” kata Sugeng saat ditemui wartawan di sela-sela kunjungan ke pabrik tersebut, Senin (25/5).

Dia meminta para peternak tak perlu waswas mengenai susu hasil produksi mereka. Sugeng juga menyatakan selama ini tak ada persoalan dengan perizinan pabrik tersebut.

Terkait pemeriksaan yang dilakukan Polres Klaten, Sugeng mengatakan hal itu menjadi kewenangan kepolisian. Pemkab tak memiliki kewenangan untuk mencampuri urusan tersebut.

Sekretaris Kelompok Ternak Sedyo Mulyo Desa Tlogowatu, Kemalang, Yamto, mengatakan di kelompok itu ada 26 anggota dengan jumlah ternak mencapai ratusan. Sebagian peternak yang ikut dalam kelompok tersebut menyetorkan susu ke KJUB Puspeta Sari. Sementara lainnya menyetorkan susu ke wilayah Mojosongo, Solo.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

(Baca Juga: Peternak Diminta Tak Perlu Waswas)

KASUS NARKOBA: Napi LP Sragen Diduga Kendalikan Bisnis SS

Satnarkoba Polres Sukoharjo mengungkap bisnis peredaran sabu-sabu (SS) di Sukoharjo yang diduga dikendalikan dari Lembaga Pemasyarakatan (LP). Polres Sukoharjo menduga penghuni LP Kelas II A Sragen mengendalikan bisnis haram itu.

Hal itu diketahui dari penangkapan tersangka kurir SS asal Tipes RT 003/RW 013, Keluarahan Tipes, Kecamatan Serengan, Solo, Ari Budiyanto (Ari B.), 39, Sabtu (2/5).

Sebelumnya, polisi mengungkap dua kasus peredaran SS di Sukoharjo yang diduga dikendalikan dari LP Kelas II B Klaten. Namun, hingga sekarang polisi belum bisa mengungkap siapa narapidana (napi) yang sebenarnya mengendalikan bisnis haram tersebut.

Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rifai, saat gelar tersangka dan barang bukti di Mapolres, Senin (25/5), menuturkan informasi tersebut terungkap dari pengakuan Ari B. yang kedapatan memiliki 5 gram SS. Ari mengaku membeli SS dari teman semasa SMP bernama Cyn melalui pesan singkat (SMS).

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

(Baca Juga: Polres Cilacap Ringkus Kurir Narkoba untuk Napi Nusakambangan, Lagi, Napi Kendalikan Peredaran SS dari LP Klaten)

TATA RIAS PENGANTIN: Wahyu Merapi Pacul Goweng Khas Baju Pengantin Boyolali

Wahyu Merapi Pacul Goweng. Begitulah nama untuk ciri khas baju pengantin Boyolali yang baru saja dikukuhkan Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (Harpi) Boyolali, di Pendapa Ageng Kabupaten Boyolali, Senin (25/5).

Pengukuhan Wahyu Merapi Pacul Goweng juga diikuti dengan rilis buku panduan lengkap tata rias pengantin. Wahyu Merapi menjadi wujud Gunung Merapi selalu menjadi anugerah bagi Boyolali. “Kalau orang luar mengatakan Merapi itu momok dan menakutkan, tapi bagi Boyolali justru anugerah.

Sepanjang lereng Merapi sampai Boyolali Kota, terdapat banyak sekali kekayaan alam seperti batu, tanaman, sayuran, tembakau, dan air yang melimpah,” kata Ketua Harpi Boyolali, Chety Nuraini, saat berbincang dengan Espos, kemarin.



Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

(Baca Juga: HARPI Boyolali Silaturahmi ke Solopos)

KECELAKAAN KERJA: Tebing Kali Woro Renggut Nyawa Penambang

Tebing Kali Woro longsor dan menimpa seorang penambang pasir tradisional, Gimin, 32, Senin (25/5) sekitar pukul 08.30 WIB. Warga Dukuh Gumukrejo, RT 018/RW 007, Desa Sidorejo, Kemalang, Klaten itu meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.

Informasi yang dihimpun Espos, Senin, saat itu korban bersama penambang lainnya mencari pasir di bawah tebing wilayah perbatasan dengan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), Senin pagi. Saat menambang tiba-tiba tebing di atas korban longsor dan menimpa tubuhnya.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

(Baca Juga: Truk Pasir Terkubur di Kali Woro, BPBD Waspadai Banjir Lahar Hujan di Kali Woro)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya