SOLOPOS.COM - Soloraya Hari Ini Selasa (13/9/2016)

Solopos hari ini halaman Soloraya mengabarkan dua warga Boyolali meninggal karena minum minuman keras.

Solopos.com, SOLO — Dua pemuda asal Desa Manggung, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Radjimin, 35, dan Aditya, 25, tewas diduga akibat menenggak minuman keras (miras) black market.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Beberapa saat setelah kejadian aparat Polsek Ngemplak langsung menggelar razia miras di warung-warung di desa setempat, Minggu (11/9/2016) malam. Berdasarkan penyelidikan polisi, kedua korban meninggal dunia dengan selisih waktu tak lama lama. Seorang korban mengembuskan napas terakhir di rumahnya, Sabtu (9/9/2016) pagi, sepulang pesta miras malam harinya.

Satu korban lagi sempat dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Panti Waluyo Solo, Jumat (8/9/2016) malam, namun nyawanya tak tertolong. “Keluarga korban tertutup saat dimintai keterangan. Karena itu kan aib, jadi agak sulit memberikan keterangan,” papar Kanitreskrim Polsek Ngemplak, Ipda Basori, kepada Espos, Senin (12/9/2016).

Kabar dua orang Boyolali meninggal karena minum minuman keras menjadi headline Solopos hari ini halaman Soloraya. Selain itu Solopos hari ini juga mengabarkan kecelakaan balita di Sragen, kurban warga Margosari, bantuan sosial dan penataan pedagang. Simak cuplikan kabar Solopos hari ini halaman Soloraya, Selasa (13/9/2016):

MUSIBAH DI JALAN : Bocah Balita Alami Kecelakaan Tragis

Seorang bocah berusia 1,5 tahun asal Dukuh Penjalinan RT 006/RW 007, Desa Plosorejo, Kecamatan Tawang Harjo, Kabupaten Grobogan, M. Arya Hakim Pragaswara, meninggal dunia dalam kecelakaan di Jl. Raya Solo-Purwodadi, tepatnya di simpang tiga depan gapura pacuan kuda Nyi Ageng Serang, Senin (12/9/2016) pukul 08.00 WIB.

Anak pasangan Waris Siswanto, 34, dan Indah Nurwati, 30, meninggal seketika di lokasi kejadian yang berada di Dukuh/Desa Ngandul RT 005, Sumberlawang, Sragen.

Informasi yang dihimpun Espos dari hasil oleh kejadian perkara Satuan Polisi Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sragen, peristiwa nahas itu berawal saat Sulistyo, 25, warga Dukuh Bringin RT 013, Desa Pare, Kecamatan Mondokan, Sragen mengendarai motor Honda Megapro berpelat nomor AD 2563 UN melaju dari arah utara (Purwodadi). Sulistyo berboncengan dengan temannya, Hardi, 26, bermaksud berbelok kanan ke arah pacuan kuda.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

KURBAN WARGA MARGOASRI : Daging 28 Ekor Sapi Terdistribusi hingga ke Kawasan WKO

”Sapi nomor 22 siap disembelih. Tolong disiapkan di halaman masjid,” suara itu menggema dari Masjid Al Hikmah Perumahan Margoasri, Desa Puro, Kecamatan Karangmalang, Sragen, Senin (12/9/2016).

Jarum jam baru menunjukkan pukul 09.30 WIB. Aktivitas penyembelihan itu dimulai pukul 08.00 WIB. Selama 1,5 jam, panitia hewan kurban di masjid itu sudah menyembelih 21 ekor sapi dari 28 ekor sapi kurban. Padahal hanya melibatkan tiga orang jagal. Panitia menargetkan pukul 11.00 WIB semua aktivitas penyembelihan dan pengulitan hewan kurban tuntas.

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com/

BANTUAN SOSIAL : E-Voucher Pangan Digarap Keroyokan

Program bantuan sosial kepada masyarakat miskin, electronic voucher (e-voucher) pangan, ditangani beberapa perusahaan. Setelah Bank Jateng melakukan

uji coba di Kelurahan Kratonan dan Kemlayan, kini giliran Telkomsel. Operator seluler itu berpartisipasi dalam program pengentasan kemiskinan ini melalui kerja sama dengan Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN).

Telkomsel- BTPN melakukan uji coba penyaluran e-voucher di Kelurahan Kampung Baru dan Kelurahan Gajahan. Penyaluran memanfaatkan produk Telkomsel yang telah lama ada, Tcash.

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com/

PENATAAN PEDAGANG PKL : Kembali Berjualan di Trotoar

Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) kembali berjualan di trotoar sepanjang Jl. Gajah Mada. Pantauan Espos, Senin (12/9/2016) pagi, lokasi yang dijadikan tempat berjualan berada di kawasan Monumen Pers dan di sekitar kantor Kelurahan Punggawan, Banjarsari.

Pemandangan serupa terlihat di Jl. Adi Sucipto, Karangasem, Laweyan. Belasan PKL berjualan di trotoar. Salah seorang penjual warung makanan, Hanung, mengatakan penertiban PKL di sepanjang Jl. Gajah Mada membuat banyak pedagang merugi. Sebagian besar pedagang kehilangan pelanggan setelah dilarang berjualan di trotoar pinggir jalan pada pagi hari hingga pukul 17.00 WIB.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya