Solopos hari ini memberitakan berita-berita terkini di Soloraya.
Solopos.com, SOLO – Sengketa kepemilikan tanah bekas Pabrik Gula (PG) Colomadu hingga penanganan kemiskinan di Soloraya menjadi headline halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Sabtu (17/10/2015).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Seperti diberitakan Solopos hari ini, Pemerintah Kabupaten Karanganyar siap pasang badan untuk menyelesaikan sengketa kepemilikan tanah bekas Pabrik Gula (PG) Colomadu yang ada di wilayah Kecamatan Colomadu, Karanganyar.
Kabar lain, pengerjaan jalan layang atau flyover di persimpangan Palur, Karanganyar, sudah mencapai 85%. Pihak kontraktor tinggal menyelesaikan pengecoran dan pengaspalan jalan layang.
Simak rangkuman berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini, Sabtu, 17 Oktober 2015;
NASIB PG COLOMADU: Pemkab Karanganyar Siap Pasang Badan
Pemerintah Kabupaten Karanganyar siap pasang badan untuk menyelesaikan sengketa kepemilikan tanah bekas Pabrik Gula (PG) Colomadu yang ada di wilayah Kecamatan Colomadu, Karanganyar.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengatakan Pemkab Karanganyar berpendapat bekas PG Colomadu lebih bagus terjaga sebagai cagar budaya. Pasalnya mencari tempat yang memiliki nilai historis seperti PG Colomadu tidaklah mudah.
“Kalau sekadar membuat gampang, tapi yang punya nilai historis itu tidak banyak. Pemkab akan berjuang agar kawasan itu tetap menjadi cagar budaya,” katanya saat ditemui Espos di kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Jumat (16/10).
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
PENANGANAN KEMISKINAN: Dana Raskinda Rp1 Miliar Tak Terserap
Anggaran beras untuk warga miskin daerah (raskinda) Kota Solo pada APBD 2015 tidak terserap sekitar Rp1 miliar. Hal ini disebabkan tak ditemukannya 2.715 rumah tangga sasaran dari keseluruhan 17.225 rumah tangga sasaran (RTS).
Berdasarkan data Kantor Ketahanan Pangan (KKP), pe ne rima raskinda 2015 tercatat sebanyak 17.225 RTS. Namun, setelah diverifikasi oleh petugas lapangan jumlah tersebut tinggal 14.510 RTS.
Kepala Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Solo Kenthis Ratnawati mengatakan 2.715 RTS tidak ditemukan di antaranya karena meninggal dunia, nama ganda, dan sudah pindah alamat.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
ANTISIPASI BENCANA: Sabut Kelapa Bisa jadi Penahan Erosi
Belasan orang bahu-membahu memasang sejumlah jaring berukuran 25 meter x 2 meter di kawasan Bukit Jabalakat, Desa Pagerjurang, Bayat, Jumat (16/10) siang. Ada yang bertugas mengikatkan jaring pada pepohonan di puncak bukit, ada pula yang memasang patok di dasar bukit agar jaring tak goyah.
Belasan orang itu merupakan para sukarelawan dari berbagai unsur. Mereka memasang jaring berwarna cokelat tersebut pada bukit yang rawan longsor.
Uniknya, jaring itu tidak terbuat dari bahan sintetis atau benang. Jaring tersebut merupakan hasil anyaman dengan bahan dasar sabut kelapa. Daerah yang sudah mengaplikasikan penggunaan jaring sabut kelapa untuk penanggulangan bencana yakni Kabupaten Cilacap.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
INFRASTRUKTUR PERHUBUNGAN: Flyover Palur Sudah 85%, Kontraktor Tinggal Keraskan Jalan
Pengerjaan jalan layang atau flyover di persimpangan Palur, Karanganyar, sudah mencapai 85%. Pihak kontraktor tinggal menyelesaikan pengecoran dan pengaspalan jalan layang.
Pekerjaan besar proyek pembangunan jembatan layang adalah membuat pilar dan menaikkan girder atau balok beton penunjang. Pekerjaan utama sudah selesai awal Oktober. Sisanya, pekerjaan pembuatan gorong-gorong, dinding parapet, dan pengerasan jalan jembatan layang maupun jalan di sekitar jembatan layang.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
