SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Rabu, 13 Mei 2015

Solopos hari ini memberitakan kabar terhangat di area Soloraya.

Solopos.com, SOLO — Warga di beberapa daerah wilayah Soloraya mengalami kesulitan mendapatkan gas elpiji tiga kilogram. Kabar ini menjadi berita utama di halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Rabu (13/5/2015).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Ketua Bidang Elpiji 3 Kg Himpunan Wirausaha Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas), Budi Prasetyo, Pertamina kembali mengadakan operasi pasar (OP) elpiji tiga kilogram (kg) akibat belum stabilnya pasokan gas melon tersebut di masyarakat.

Selain tentang kelangkaan elpiji, ada pula berita tentang praktik prostitusi remaja di Klaten. Salah satu pelaku prostitusi tersebut mengaku remaja dari Blora dan menjajakan dirinya melalui akun media sosial Facebook.

Simak rangkuman berita di halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Rabu, 13 Mei 2015, berikut;

KELANGKAAN ELPIJI: Warga Kian Sulit Dapat Gas
Kelangkaan elpiji merebak di wilayah Soloraya, antara lain Solo, Karanganyar, Klaten, dan Sukoharjo. Sejumlah warga mengeluh kian sulit mendapatkan elpiji 3 kg.

Warga Manahan, Kris, sulit mendapatkan elpiji bersubsidi sejak sepekan lalu. Dia pernah mencari elpiji 3 kg hingga Colomadu, Karanganyar karena pangkalan dan pengecer di sekitar tempat tinggalnya kehabisan stok.

Seorang penjual soto di Manahan, Maryono, juga mengatakan kesulitan memperoleh elpiji 3 kg sejak dua hari lalu. Dia menyambut baik kegiatan operasi pasar (OP) karena memudahkan memperoleh bahan bakar. Warga Tegalrejo RT 003/RW 006, Ngringo, Jaten, Karanganyar, Jumari, mengatakan kelangkaan elpiji di Ngringo terjadi sejak dua pekan terakhir.

“Sudah lama, elpiji sulit didapatkan. Harganya juga beragam ada yang Rp16.000 [per tabung], ada pula yang sampai Rp20.000 per tabung,” kata dia saat ditemui wartawan di sela operasi pasar elpiji di Kantor Desa Ngringo, Jaten, Selasa (12/5/2015).

Sementara pemilik pangkalan di Desa Belangwetan, Klaten Utara, Sudirin, mengaku selama sepekan ini permintaan elpiji 3 kg meningkat.

“Kalau pasokan gas ke pangkalan lancar. Tetapi, yang mencari elpiji meningkat. Biasanya sekitar 25 orang sesuai dengan pasokan yang saya terima setiap hari. Sepekan ini orang yang mencari elpiji bertambah sekitar 35-40 orang per hari,” kata dia.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

[Baca juga: Warga Karanganyar Antre Operasi PasarPertamina Gelontorkan 2.240 Tabung Elpiji Melon]

DISTRIBUSI ELPIJI: Operasi Pasar Masih Digelar
Pertamina kembali mengadakan operasi pasar (OP) elpiji 3 kilogram (kg) akibat belum stabilnya pasokan gas melon ini di masyarakat. Ketua Bidang Elpiji 3 Kg Himpunan Wirausaha Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas), Budi Prasetyo, menyampaikan OP dilaksanakan di Solo dan Karanganyar, Selasa (12/5/2015).

Menurut dia, ketentuan pembelian masih sama seperti sebelumnya, yakni dibatasi hanya dua tabung dan menunjukkan KTP. Namun, jumlah elpiji yang disalurkan pada OP kali ini berbeda. Dia mengatakan OP yang dilakukan di Solo masih menyalurkan 560 tabung, tapi di Karanganyar hanya 360 tabung untuk masing-masing lokasi.

Hal tersebut karena OP di Karanganyar, dijadwalkan selama dua hari, yakni Selasa dan Rabu (12-13/5/2015) di Kecamatan Tasikmadu, Ngringo, Kota, dan Kecamatan Mojogedang. Meski begitu, jumlah itu bisa ditambah apabila terdapat kekurangan.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

[Baca juga: Warga Karanganyar Antre Operasi PasarPertamina Gelontorkan 2.240 Tabung Elpiji Melon]

WORKSHOP SENI: ”Sinden Itu Harus Manis dan Tersenyum”
Kedua pintu masuk Ruang Belajar Wisma Seni Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) tertutup rapat, Selasa (12/5/2015) pagi. Namun, suara nyanyian tembang Jawa yang dilantunkan seseorang dari dalam ruangan masih tetap terdengar di bagian luar atau di sekitar Ruang Belajar Wisma Seni. Suara nyanyian itu terdengar merdu dengan iringan tabuhan gamelan.

Puluhan sinden dari berbagai kota atau kabupaten di Jawa Tengah (Jateng) itu sedang mengikuti workshop Musik Tradisi ”Sindenan 2” yang digelar TBJT atau juga dikenal dengan Taman Budaya Surakarta (TBS) di Solo, Senin-Selasa (11-22/5/2015). Mereka belajar mempraktikkan materi yang diajarkan sinden senior asal Kota Bengawan, Raden Ayu Supadminingtyas.

Workshop diikuti pesinden dari berbagai rentang usia, mulai dari remaja hingga dewasa. Beberapa tembang yang dipelajari selama workshop antara lain Asmarandana Laras Pelog Barang, Jineman Ulerkambang Laras Pelog Nyamat, Jineman Mijil Sasanti Laras Pelog Pathet Limo.

”Sindenan itu rumit, tidak bisa satu bulan dipelajari untuk bisa. Paling enggak, butuh empat bulan untuk belajar sindenan,” kata Supadminingtyas.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

[Baca juga: Sharing Soal Koi, Bengawan Solo Koi Club Tempatnya!KPID Jateng Dukung Radio Komunitas]



PENYAKIT MASYARAKAT: Remaja di Klaten Tawarkan Prostitusi Online
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Klaten kembali menggelar razia ke sejumlah hotel. Salah satu perempuan yang terjaring dalam razia itu diduga menawarkan jasa prostitusi online yaitu melalui media sosial (medsos).

Razia dilaksanakan di sejumlah hotel di wilayah Jogonalan dan Prambanan, Selasa (12/5/2015). Dalam razia itu, 21 orang ditangkap petugas gabungan Satpol PP, kepolisian, dan TNI. Dari jumlah orang yang ditangkap, terdapat 10 pasangan tak resmi.

Salah satu perempuan yang ditangkap aparat diduga menawarkan jasa prostitusi melalui medsos. Perempuan itu ditangkap bersama seorang pria di salah satu hotel di wilayah Klaten kota. Meski sempat mengelak mereka sedang berkencan, keduanya tetap dibawa aparat ke Kantor Satpol PP.

Saat ditanya, perempuan berinisial Mg, 16, asal Blora itu mengaku selama empat bulan ini memanfaatkan akun Facebook sebagai sarana menyebarkan nomor ponsel. Melalui obrolan pribadi di Facebook atau komunikasi melalui ponsel, Mg mengaku kerap diajak kencan.

“Tidak semuanya mengajak ngamar. Ada yang hanya jalan-jalan, makan, atau sekadar memberi uang,” kata dia.

Mg mengaku awalnya masuk dunia prostitusi karena ikut seorang muncikari. Namun, lantaran tak betah ia keluar dan kerap diajak kencan melalui medsos atau komunikasi ponsel. Mg beralasan terlibat dalam prostitusi lantaran kebutuhan ekonomi.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

[Baca juga: Disangka Pelacur Online, ABG Blora Ditangkap Satpol PP Klaten]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya