SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Jumat, 15 Mei 2015

Solopos hari ini memberitakan kabar-kabar terbaru di Soloraya.

Solopos.com, SOLO – Jawara UN SMK Pengumuman hasil Ujian Nasional (UN) 2015 jenjang SMA/MA dan SMK direncanakan serentak di masing-masing sekolah di Solo, Jumat (15/5), pukul 15.00 WIB.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Kabar ini menjadi berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Jumat (15/5/2015). Kabar lain, Sumardi, 56, warga Sidoharjo, dilaporkan ke Polres Sragen atas dugaan penipuan. Ia dilaporkan Andriyan Budi Hapsari, 33, warga Dukuh Jetis RT 005 RW 001, Desa Kuto, Kecamatan Kerjo, Karanganyar, pada Selasa (12/5/2015).

Selain itu ada pula laporan dari upacara Tingalan Jumenengan Dalem ke-11 Raja Keraton Solo, Paku Buwono (PB) XIII.

Simak rangkuman berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini, Jumat, 15 Mei 2015, berikut;

UJIAN NASIONAL: SMKIT Smart Informatika Jawara UN SMK

Pengumuman hasil Ujian Nasional (UN) 2015 jenjang SMA/MA dan SMK direncanakan serentak di masing-masing sekolah di Solo, Jumat (15/5), pukul 15.00 WIB.

Informasi yang dihimpun Espos, Rabu (13/5), SMK Islam Terpadu (SMKIT) Smart Informatika meraih nilai rata-rata tertinggi UN untuk tingkat SMK di Kota Solo.

Pengumuman hasil UN dan kelulusan siswa direncanakan serentak di masing-masing sekolah di Solo, Jumat, pukul 15.00 WIB. Hal itu berdasarkan surat edaran (SE) yang dilayangkan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) kepada pihak sekolah.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun Espos dari berbagai sumber, Rabu (13/5), untuk jenjang SMA/MA di Solo, tiga besar peringkat sekolah yang meraih nilai rata-rata tertinggi UN untuk tiga mata pelajaran (mapel), yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, dan Bahasa Inggris, didominasi sekolah negeri.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

(Baca Juga: SMKIT Smart Informatika-SMAN 3 Solo Sabet Nilai Rata-Rata Tertinggi)

DUGAAN PENIPUAN: Gagal Jadi PNS, Warga Laporkan Guru ke Polisi

Sumardi, 56, warga Sidoharjo, dilaporkan ke Polres Sragen atas dugaan penipuan. Ia dilaporkan Andriyan Budi Hapsari, 33, warga Dukuh Jetis RT 005 RW 001, Desa Kuto, Kecamatan Kerjo, Karanganyar, pada Selasa (12/5).

Informasi yang dihimpun Espos di Mapolres Sragen, Kamis (14/5), Sumardi menjanjikan Andriyan bisa menjadi pegawai negeri sipil (PNS) dengan syarat memberikan sejumlah uang.

Kasubag Humas Polres Sragen, AKP Saptiwi, mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada saat tes CPNS 2013. “Merasa telah dirugikan karena pelaku tidak bisa meloloskan korban menjadi CPNS, korban melaporkan tindakan pelaku ke Polres Sragen,” ujar Saptiwi kepada Espos, Kamis.

Dalam laporan kepada Polres Sragen, Andriyan menyebut Sumardi menjanjikan dirinya bisa menjadi PNS di Kabupaten Magetan dengan menyetorkan uang senilai Rp190 juta. Korban lalu menyetorkan uang yang diminta pelaku. Informasi yang dihimpun Espos, peristiwa ini terjadi pada September 2013. Saat itu, pelaku menawarkan pekerjaan sebagai PNS di Pemerintah Kabupaten Magetan melalui ayah korban.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

BUDAYA KERATON: Kali Pertama, Plt. Pimpin Tingalan Jumenengan

Sembilan perempuan berjalan perlahan memasuki Sasana Sewaka Keraton Solo, Kamis (14/5) siang. Suara gending karawitan mengiringi gerak mereka yang lemah lembut. Di tengah ratusan kerabat, sentana, dan abdi dalem, tari Bedaya Ketawang mengalun magis selama satu setengah jam.

Tarian sakral ini menjadi pertanda upacara Tingalan Jumenengan Dalem ke-11 Raja Keraton Solo, Paku Buwono (PB) XIII. Sejumlah putra dalem dan kerabat keraton seperti G.K.R. Wandansari (Mbak Moeng), G.K.R. Koes Indriyah, G.K.R. Timoer Rumbai, K.P. Eddy Wirabhumi, dan K.P. Satriyo Hadinagoro hadir.

Demikian pula K.G.P.H. Puger yang ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt) Raja Keraton Solo. Namun, PB XIII justru tidak tampak. PB XIII bersama seratusan kerabat dan abdi dalem memilih menggelar jumenengan di Sasana Narendra.

Jumenengan kembar ini berjalan lancar. Pantauan Espos,Ada yang menarik di balik peringatan Tingalan Jumenengan di Sasana Sewaka. Untuk kali pertama, seorang Plt. memimpin prosesi kenaikan takhta raja.

K.G.P.H. Puger duduk di posisi kehormatan yang terakhir diisi PB XIII pada 2012. Ia tampak bersila menghadap ke timur. Puger tak ubahnya raja saat memimpin wiyosan jumenengan, minus dampar kencana atau kursi singgasana.



Singgasana sengaja tak dikeluarkan karena PB XIII tidak menghadiri acara. “Sebagai kondhang atau wakil raja, saya harus mengampu prosesi karena Raja [PB XIII] berhalangan hadir,” ujar Puger saat ditemui wartawan seusai jumenengan.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

(Baca Juga: Plt. Raja Ancam Sanksi Raja, PB XIII Sebut Akal-Akalan, Kali Pertama! Tari Bedaya Ketawang Disaksikan Plt. Raja)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya