Solopos hari ini memberitakan kabar-kabar terkini di Soloraya.
Solopos.com, SOLO – Rekayasa lalu lintas jelang lebaran hingga antisipasi bencana Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, menjadi berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini, Jumat (24/6/2016).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Kabar lain, Jembatan darurat Kali Putih di Dukuh Santren, Desa Mojolegi, Kecamatan Teras, Boyolali hanyut, Kamis (23/6/2016) dini hari.
Simak rangkuman berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini, Jumat, 24 Februari 2016;
ARUS MUDIK LEBARAN: Butuh Penanganan Ekstra
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo menyiapkan rekayasa lalu lintas di seputar Purwosari pada arus mudik Lebaran 2016.
Kawasan tersebut membutuhkan penanganan ekstra seusai penundaan kebijakan jalan searah Jl. Slamet Riyadi mulai bundaran Purwosari-Gendengan yang rencananya diterapkan setelah Lebaran.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishubkominfo Solo, Sri Baskoro, menyampaikan kawasan Purwosari menjadi satu dari tiga tumpuan akses utama masuk ke Kota Bengawan dari arah barat.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
KERUSAKAN INFRASTRUKTUR: Jembatan Hanyut, Akses 3 Desa Terhambat
Jembatan darurat Kali Putih di Dukuh Santren, Desa Mojolegi, Kecamatan Teras, Boyolali hanyut, Kamis (23/6) dini hari. Jembatan yang menghubungkan tiga desa yaitu Desa Tawangsari dan Desa Mojolegi di Kecamatan Teras, serta Desa Brajan di Kecamatan Mojosongo, itu dibangun sekitar setahun lalu lantaran jembatan permanen ambrol pada Januari 2015.
Jembatan darurat hanyut karena aliran air di Kali Putih meluap karena hujan deras mengguyur wilayah tersebut sepanjang Rabu (22/6) malam. Pada Kamis pagi masih banyak warga yang kecele dan berniat melintasi jembatan darurat di Kali Putih tersebut. Sebagian memilih langsung berbalik arah namun ada pula yang menonton kerusakan jembatan tersebut terlebih dahulu.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
ANTISIPASI BENCANA: Sudah Saatnya Mengandalkan Diri Sendiri
Banjir menjadi musuh utama warga Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, setiap tahunnya. Warga trauma setiap musim hujan tiba, banjir bisa terjadi kapan saja.
Kondisi yang selalu terulang hampir tiap tahun ini akhirnya menggerakkan sekelompok warga setempat untuk mencari cara meminimalisasi dampaknya. Mereka sadar tak bisa hanya mengandalkan pemerintah, namun mereka perlu melakukan upaya swadaya untuk mengurus diri mereka sendiri.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com