SOLOPOS.COM - Soloraya Hari Ini Rabu (21/12/2016)

Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini mengabarkan izin Social Kitchen terancam dicabut Pemkot Solo.

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengancam akan mencabut izin operasional Social Kitchen Lounge and Bar di Banjarsari. Izin dicabut jika Social Kitchen tak mengindahkan surat peringatan I dan II yang telah dilayangkan Pemkot.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Satpol PP Kota Solo, Sutarjo, mengatakan surat peringatan dilayangkan karena Social Kitchen menyalahgunakan izin yang diterbitkan Pemkot. Hal ini diketahui setelah tim Satpol PP menginspeksi resto dan tempat hiburan tersebut.

Izin operasional Resto Social Kitchen terancam dicabut menjadi headline halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Rabu (21/12/2016). Selain itu, halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini juga mengabarkan akhir pekan jadi puncak arus mudik di Kota Solo, tak ada warna putih, foto Presiden dicopot di Sragen, dan penukaran uang baru.

Simak cuplikan kabar halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Rabu:

LIBUR AKHIR TAHUN : Akhir Pekan Jadi Puncak Arus Mudik

Kota Solo dinilai masih menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan untuk menghabiskan libur Natal dan Tahun Baru 2017. Lonjakan kedatangan pemudik pada masa libur panjang akhir tahun ini diproyeksikan mulai terjadi pada Jumat (23/12/2016) hingga Selasa (2/1/2017).

Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Solo, Sri Baskoro, menyampaikan peningkatan volume kendaraan di dalam kota diprediksi mulai meningkat pada H-2 Natal atau Jumat hingga berakhirnya masa liburan Tahun Baru 2017.

“Kota Solo masih menjadi destinasi pariwisata dan tujuan mudik. Diperkirakan gelombang pemudik mulai masuk sini H-2 Natal [Jumat] dan baru kembali normal setelah cuti bersama Tahun Baru berakhir,” jelasnya, Selasa (20/12/2016).

Baskoro mengemukakan libur panjang akhir tahun ini diproyeksikan kendaraan yang masuk Kota Solo kebanyakan dari arah barat seperti Semarang, Jogja, Jakarta, dan Jawa Barat. Meskipun demikian, pergerakan kendaraan di dalam kota diperkirakan masih terkendali lantaran banyak warga Solo yang jugam berlibur ke luar kota.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

PENUKARAN UANG BARU : Paket Hemat Jawab Rasa Penasaran Masyarakat

Lebih dari 100 kartu identitas tertata rapi di atas meja resepsionis Kantor Bank Indonesia (BI) Solo. Menunjukkan dan meninggalkan kartu identitas adalah salah satu persyaratan bagi masyarakat untuk bisa naik ke lantai II, tempat layanan penukaran uang.

Sejak pukul 07.30 WIB, makin banyak masyarakat yang mengunjungi kantor di Jl. Jenderal Sudirman ini. Namun antrean yang terjadi pada Selasa (20/12/2016) ini tidak biasa karena mencapai lebih dari 120 orang. Padahal biasanya antrean penukaran hanya 40 orang/hari.

Banyak masyarakat yang datang ke Kantor BI Solo hanya untuk menukarkan uang dengan tahun emisi 2016 yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo, Senin (19/12/2016). Tingginya animo masyarakat ini membuat beberapa pengantre harus berdiri karena kursi yang disediakan di ruang tunggu penuh. Loket langsung diserbu warga saat layanan penukaran uang dibuka pukul 09.20 WIB.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

SIMBOL NEGARA : Tak Ada Warna Putih, Foto Presiden Dicopot

Aktivitas di Kantor Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen, Selasa (20/12/2016), berlangsung seperti biasa. Pintu ruang kerja Kepala DPU Sragen Zubaidi tertutup rapat karena sang pemilik ruang tugas dinas ke Jakarta.

Pintu ruang kerja Sekretaris DPU Sragen, Tedi Rosanto, terbuka. Tiga PNS berjaga di kantor depan untuk melayani tamu. “Ada yang mau ketemu Pak Tedi!” ujar salah seorang petugas kepada petugas lainnya. Setelah meminta izin Tedi, para wartawan diperbolehkan masuk ke ruang kerja Tedi.

Di ruang itu Tedi masih sibuk menandatangani dokumen yang disodorkan anggota stafnya. Di tembok bagian atas tempat duduknya terdapat simbol Garuda Pancasila dan dua foto pemimpin negeri ini, yakni Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla.

Tedi tak menyadari kalau bendera di belakang foto Presiden dan Wapres hanya berwarna merah. Padahal warna bendera kebangsaan Indonesia adalah merah putih. Sontak Tedi pun melihat dua foto itu. Ia kaget seraya berdiri. “Wah iya. Harus diganti sekarang!”m katanya sembari menaruh kursi kerja berdekatan dengan tembok.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya