Solopos hari ini di halaman Soloraya memberitakan HUT Kota Solo hingga pajak hiburan dinilai tak kompetitif.
Solopos.com, SOLO – Sebanyak 30 kelompok yang terdiri atas 650 peserta dari komunitas, sanggar, dan instansi akan memeriahkan pergelaran Solo Karnaval 2016, Minggu (21/2), mulai pukul 14.30 WIB-selesai.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Kabar ini menjadi berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini, Jumat (19/2/2016). Kabar lain, pengenaan pajak sebesar 25% bagi penyelenggaraan kegiatan kesenian dan musik di Solo dinilai terlalu tinggi. Kondisi itu rawan membuat investasi di bidang kegiatan seni lari ke daerah di sekitar Solo yang berpajak lebih rendah.
Simak rangkuman berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini, Jumat, 19 Februari 2016;
HUT KOTA SOLO: 650 Peserta Meriahkan Solo Karnaval 2016
Sebanyak 30 kelompok yang terdiri atas 650 peserta dari komunitas, sanggar, dan instansi akan memeriahkan pergelaran Solo Karnaval 2016, Minggu (21/2), mulai pukul 14.30 WIB-selesai.
Karnaval tahunan untuk memperingati HUT ke-271 Kota Solo itu dimulai dari Loji Gandrung hingga Koridor Jenderal Sudirman di kawasan Gladak. Produser dan Pimpinan Proyek (Pimpro) Solo Karnaval 2016, Fafa Gendra Nata Utami, mengatakan karnaval perayaan ulang tahun Kota Bengawan tersebut mengambil tema Batik is My Life.
“Pertumbuhan Kota Solo tak luput dari peran batik. Karnaval tahun ini kami konsep kelompok yang terlibat akan menampilkan berbagai pertunjukan di sepanjang jalan dan dua panggung utama di Ngarsopuro dan Jl. Jenderal Sudirman masing-masing selama empat menit dengan kostum batik,” terangnya dalam jumpa pers di Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo, Kamis (18/2).
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
KULIAH KERJA NYATA: Mahasiswa pun Pamerkan Minuman Daun Jati
Suasana upacara penarikan para mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo yang telah merampungkan kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) di wilayah Kabupaten Wonogiri yang digelar di halaman kantor pemkab setempat, Kamis (18/2), terasa semarak.
Seraya menanti penjemputan resmi dari kampus, para mahasiswa ini memamerkan aneka karya mereka selama melaksanakan pengabdian di 20 desa di wilayah Kecamatan Jatisrono dan Kecamatan Slogohimo.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
PELESTARIAN BAHASA: Bakul Pasar Ingatkan Pentingnya Bahasa Jawa
Sejumlah pedagang Pasar Ir. Soekarno Sukoharjo yang kebanyakan pedagang daging ayam berkumpul di salah satu los zona daging di pasar tersebut, Kamis (18/2). Meninggalkan sejenak aktivitas berjualan, mereka beramai-ramai menyimak Halaman Jagad Jawa Koran Solopos edisi hari itu yang menyajikan cerita cekak atau cerita pendek (cerpen) dan geguritan atau puisi Jawa.
“Iki enek aksara Jawa barang jebul. Aku wis lali [Ternyata ada aksara Jawa juga. Saya sudah lupa],” ucap salah satu pedagang seraya tersenyum. Pedagang lainnya langsung menaruh koran yang dipegangnya saat melihat ada konsumen hendak membeli dagangannya. Beberapa saat kemudian dia kembali sambil membawa kaca mata.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
PENDAPATAN DAERAH: Pajak Hiburan Solo Dinilai Tak Kompetitif
Pengenaan pajak sebesar 25% bagi penyelenggaraan kegiatan kesenian dan musik di Solo dinilai terlalu tinggi. Kondisi itu rawan membuat investasi di bidang kegiatan seni lari ke daerah di sekitar Solo yang berpajak lebih rendah. Tingginya pajak hiburan juga dinilai belum berbanding lurus bagi kontribusi pendapatan asli daerah (PAD).
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com