SOLOPOS.COM - Soloraya Hari Ini edisi Senin 12 Juni 2017

Berita halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini memuat tentang proyek pengendalian banjir yang mengharuskan warga Banjarsari direlokasi ke Gondangrejo.

Solopos.com, SOLO – Terkait proyek pengendalian banjir, 120 kepala keluarga (KK) Kampung Gondang Wetan, Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Solo, akan direlokasi ke Dusun Jatisari, Desa Jatikuwung, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Warga desa tersebut berada di bantaran Kali Anyar, mereka harus direlokasi karena terkeda proyek pengendalian banjir yang digarap BBWS Bengawan Solo. Dana  kurang lebih Rp18,3 miliar disiapkan untuk merelokasi warga.

Berita mengenai warga direlokasi karena terdampak proyek pengendalian banjir itu menjadi headline halaman Soloraya Harian Umum Solopos, Senin (12/6/2017). Selain itu ada juga berita tentang satgas pangan solo yang memperketat pengawasan dan liputan mengenai kegiatan Ramadan di Kota Solo.

Simak cuplikan berita halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Senin 12 Juni 2017;

PROYEK PENGENDALIAN BANJIR: Warga Direlokasi ke Gondangrejo

Sebanyak 120 kepala keluarga (KK) Kampung Gondang Wetan, Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Solo, akan direlokasi ke Dusun Jatisari, Desa Jatikuwung, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.

Mereka adalah warga bantaran Kali Anyar yang terkena proyek pengendalian banjir yang tengah digarap oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo. Lurah Manahan, Irianto, mengatakan relokasi ke tempat baru ini merupakan hasil kesepakatan warga bantaran Kali Anyar, kelompok kerja (Pokja) Manahan, serta paguyuban setempat. Bahkan, penduduk yang akan direlokasi tersebut sudah mendatangi langsung lahan yang bakal menjadi tempat tinggal baru mereka.

“Kelurahan diamanati Pemerintah Kota [Pemkot] Solo untuk mencari lahan potensial untuk relokasi warga kami. Setelah berbagai pertimbangan serta tentunya persetujuan warga, maka dipilihlah tempat tersebut. Mereka maunya juga menjadi satu kawasan karena sudah saling mengenal dengan baik,” ungkapnya, kepada Espos, Minggu (11/6).

Menurutnya, pendekatan kepada warga di RW 001 dan RW 002 Kelurahan Manahan ini sudah dilakukan selama bertahun-tahun. Kali terakhir data pasti jumlah warga yang direlokasi didapat sejak Juni 2015 lalu. Pada perjalanannya, beberapa KK memang sudah meninggal dunia, tapi ahli waris atau keluarga tidak berpindah ke tempat lain.

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com

PEREDARAN DAGING: Satgas Pangan Solo Perketat Pengawasan

Satuan Petugas (Satgas) Pangan Polresta Solo memperketat pengawasan pengiriman daging dari luar daerah menuju Solo. Hal itu dilakukan setelah Satreskrim Polresta Solo menggagalkan pengiriman 3 ton daging celeng dari Lampung ke Jebres, Solo, Jumat (9/6).

Ketua Satgas Pangan Polresta Solo, AKBP Andy Rifai, mengatakan ditemukannya daging celeng oleh Satreskrim Polresta Solo membuktikan peredaran daging ilegal di pasar masih terjadi. Pedagang bebas memesan daging ilegal dengan jumlah banyak tanpa mengantongi surat keterangan kesehatan hewan dari dinas terkait.

“Kami tidak ingin menemukan lagi daging ilegal masuk di Kota Solo. Mendekati Lebaran sangat rawan dimanfaatkan oknum tertentu untuk menjual daging ilegal di pasar,” ujar Andy kepada wartawan di Mapolresta Solo, Minggu (11/6).

Menurut Andy, Satgas Pangan memperketat mengawasi jalur keluar masuk distribusi daging di wilayah Solo. Pengawasan dilakukan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Solo. “Kami mengimbau warga yang mendapati temuan daging celeng di pasar tradisional segera melapor ke polisi,” kata dia.

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com

KEGIATAN RAMADAN: Membangkitkan Kampung Beriman Melalui Aneka Lomba

Kecil mengaji! Besar mengaji! Selamanya mengaji!” Yel-yel yang dipimpin seorang dai muda, Elreza, menjadi pembuka semangat bagi anak-anak peserta lomba Fastabiqul Khairat, di Langgar Winongan, Kauman, Pasar Kliwon, Solo, Minggu (11/6) sore.

Elreza didapuk menjadi salah satu juri dalam lomba-lomba yang diselenggarakan Remaja Islam Kauman Winongan (Riskwin). Sebelum lomba dimulai, dia menyempatkan waktu memberikan pemahaman kepada anak-anak Kampung Kauman tentang pentingnya mengaji dan meramaikan langgar atau masjid dengan aktivitas ibadah.

Fastabiqul Khairat ini merupakan bagian dari agenda yang diselenggarakan di Kauman. Aneka lomba yang digelar yakni lomba hafalan Alquran juz 30, lomba doa harian, dan lomba tartil Alquran.

Sedikitnya ada 70 anak meramaikan ajang tersebut. Mereka berasal dari berbagai taman pendidikan Alquran (TPA/TPQ) di Kauman. Antusias ini dinilai luar biasa karena awalnya panitia hanya menargetkan 50 peserta lomba. “Kegiatan ini kami selenggarakan dengan harapan mampu membangkitkan kembali Kampung Kauman sebagai kampung orang-orang yang beriman,” kata Ketua Pelaksana, Kharis Romadhoni, saat ditemui Espos, di sela-sela kegiatan.

Selain itu, Fastabiqul Khairat yang artinya berlomba-lomba dalam kebaikan juga mengajarkan kepada anak-anak tentang rasa cinta kepada Alquran, dan senantiasa membaca dan mengamalkan apa yang diajarkan dalam Alquran.

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya