SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Sabtu, 17 Juni 2017.

Berita halaman Soloraya membahas tentang CFD yang diliburkan terkait Lebaran 2017.

Solopos.com, SOLO – Dinas Perdagangan (Disdag) Solo mengimbau pedagang kaki lima (PKL) tidak berjualan untuk sementara di area car free day (CFD) Jl. Slamet Riyadi maupun Jl. Ir. Juanda pada Minggu (18/6), Minggu (25/6), dan Minggu (1/7).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berita tentang imbauan Disdag Solo terhadap pedagang CFD selama libur lebaran menjadi headline halaman Soloraya Harian Umum Solopos, Sabtu (17/6/2017). Selain itu ada berita tentang peluang bisnis bakery ala Jessica Mila dan berita pendaki yang jatuh akibat berwafoto.

Simak cuplikan berita halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Sabtu 17 Juni 2017;

MUDIK 2017: CFD Libur, PKL Dilarang Berjualan

Dinas Perdagangan (Disdag) Solo mengimbau pedagang kaki lima (PKL) tidak berjualan untuk sementara di area car free day (CFD) Jl. Slamet Riyadi maupun Jl. Ir. Juanda pada Minggu (18/6), Minggu (25/6), dan Minggu (1/7).

Kasi Pembinaan PKL Disdag Solo, Didik Anggono, menilai keberadaan PKL di kawasan Jl. Slamet Riyadi maupun Jl. Ir. Juanda saat kegiatan CFD diliburkan berpotensi mengganggu kelancaran lalu lintas selama arus mudik dan balik Lebaran. Kehadiran PKL bisa menarik perhatian para pengguna jalan yang akhirnya memperlambat laju kendaraan, tiba-tiba berhenti, hingga memarkirkan kendaraan secara sembarangan. Disdag memberlakukan kebijakan steril PKL di Jl. Slamet Riyadi dan Jl. Ir. Juanda selama tiga pekan ke depan.

”Saat kegiatan CFD diliburkan, PKL kami larang berjualan di city walk Jl. Slamet Riyadi maupun tepi Jl. Ir. Juanda. Kami memberlakukan kebijakan seperti saat hari biasa, yakni Jl. Slamet Riyadi harus bersih atau steril dari kegiatan PKL. Pada H+7 Lebaran, kegiatan CFD masih diliburkan. PKL baru kami perbolehkan berjualan dua pekan setelah Lebaran,” kata Didik saat dimintai tanggapan Espos terkait rencana meliburkan kegiatan CFD, Jumat (16/6).

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com

PELUANG BISNIS: Kelembutan Bakery ala Jessica Mila

Bagi 10 pembeli pertama Solo Pluffy akan dilayani oleh Jessica Mila dan Ricky Harun. Tapi, baris dulu, ya,” ujar seorang pembawa acara di depan outletSolo Pluffy, Solo, Jumat (16/6). Mendengar hal tersebut, Anggi Wahyuningcahya bersama puluhan remaja lain yang hadir saat itu juga langsung bergegas ke depan pintu outlet.

Bermodalkan keinginan bertemu idolanya, Ricky Harun, Anggi rela berdesakan dengan remaja lain. Sengatan sinar matahari pukul 15.00 WIB pun tak digubrisnya. Beruntung karena kecepatannya, mahasiswi Universitas Islam Batik (Uniba) Solo itu akhirnya berhasil menjadi salah satu dari pembeli pertama.

Ia akhirnya masuk ke  outletmeninggalkan puluhan remaja lain yang berjejalan mengantre di depan pintu. Setelah masuk ke outlet, harapan Anggi pupus. Sang idola tidak berada di dalam untuk melayaninya membeli choco cornflake. ”Sebenarnya pengin beli sekalian foto bareng. Tapi keinginan saya enggak kesampaian,” kata dia kepada Esposdi halaman Solo Pluffy, Jl. Ronggowarsito No. 145, Timuran, Ban jarsari, Solo, Jumat.

Penyesalan yang sama juga dirasakan Nafidza Chairina. Meski bukan penggemar Jessica Milla maupun Ricky Harun, namun mahasiswi Universitas Sahid Solo ini juga merupakan salah satu dari 10 pembeli pertama Solo Pluffy.

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com

PUNCAK CUMBRI: Jatuh ke Jurang Akibat Berswafoto

Keberuntungan masih menyertai Wahyu. Warga Kadipiro, Bejen, Kabupaten Karanganyar itu selamat setelah terjatuh dari ketinggian 300 meter di puncak Cumbri, Wonogiri, Kamis (15/6) sekitar pukul 16.30 WIB.

Meski mengalami luka cukup serius, namun Wahyu masih bisa diselamatkan. Berdasarkan informasi yang dihimpun Espos, Wahyu mendaki bukit Cumbri bersama seorang temannya, Ali warga Segarong, Puhpelem, Wonogiri. Keduanya menaiki puncak Cumbri melalui area parkir di Turgo, perbatasan Desa Biting dan Kepyar Kecamatan, Purwantoro, Wonogiri.

Saat Wahyu berswafoto di salah satu spotfavorit puncak Cumbri, tiba-tiba kakinya terpeleset hingga terjatuh ke belakang. Kepala Desa Biting, Masmiyanto, membenarkan adanya kejadian tersebut. Menurutnya, korban terjatuh dari ketinggian 300 meter dari tempat semula. Mamiyanto menceritakan setelah mengetahui temannya terjatuh, Ali berusaha mencari Wahyu, namun tidak ketemu. Kemudian Ali berusaha menghubungi rekannya, Arif, warga Desa Bakalan, Purwantoro, melalui handphone.

Pukul 17.00 WIB keduanya bertemu di lereng timur bukit Cumbri untuk mencari Wahyu. Namun upaya keduanya tidak berhasil sehingga mereka meminta bantuan masyarakat setempat. Ali dan Arif bersama lima warga setempat melanjutkan pencarian dengan penerangan senter. Akhirnya, Wahyu ditemukan sekitar pukul 19.00 WIB.

Wahyu dievakuasi dan berhasil dibawa hingga area parkir Turgo pada pukul 20.30 WIB. ?Setelah berhasil mengangkat korban dari dasar jurang, dia sempat dibawa ke rumah warga diberi minum. Setelah itu dibawa ke Rumah Sakit Amal Sehat Slogohimo,?ujar Masmiyanto ketika dihubungi Espos, Jumat (16/6).

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya