SOLOPOS.COM - Soloraya Hari Ini Selasa (8/11/2016)

Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini mengabarkan biro keberatan dengan biaya tambahan visa umrah yang mencapai Rp7 juta.

Solopos.com, SOLO — Sejumlah biro haji dan umrah di Solo keberatan dengan tambahan biaya visa umrah sebesar 2.000 riyal (sekitar Rp7 juta) bagi jemaah yang sudah berumrah tiga tahun terakhir.

Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life

Kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah Arab Saudi tersebut bahkan membuat beberapa orang memilih menunda keberangkatan umrah mereka. Ketua Persaudaraan Travel Solo, Haris, mengatakan kebijakan tambahan visa tersebut membuat biro haji dan umrah kelabakan. Ini karena kebijakan tersebut dikeluarkan mendadak beberapa pekan sebelum keberangkatan umrah.

Kebijakan itu juga membuat orang yang ingin umrah membayar visa lebih mahal. Calon jemaah yang sudah beribadah umrah dalam tiga tahun terakhir harus membayar Rp6,9 juta-Rp8 juta jika ingin beribadah umrah lagi tahun ini.

Kabar biro haji keberatan dengan biaya tambahan visa umrah Rp7 juta menjadi headline halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Selasa (8/11/2016).

Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini juga mengabarkan tak ada EWS, kedepankan kewaspadaan masyarakat, menatap tujuh gunung di antara batang bambu, dan pengoperasian sumur tunggu rekomendasi Balai ESDM. Simak cuplikan kabar halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Selasa:

ANTISIPASI BENCANA : Tak ada EWS, Kedepankan Kewaspadaan Masyarakat

Wakil Bupati (Wabup) Karanganyar, Rohadi Widodo, menyerukan pejabat pemangku wilayah mulai dari camat, kades, dan lurah, meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana alam.

Upaya antisipasi terjadinya bencana lebih mengedepankan kewaspadaan masyarakat dan kearifan lokal. Wabup mengaku Pemkab tak mampu menyediakan early warning system (EWS) atau sistem peringatan dini di wilayah potensi bencana karena jumlah lokasi yang banyak dan minimnya anggaran.

Potensi bencana yang mengancam wilayah Kabupaten Karanganyar, menurut Wabup, adalah longsor, angin kencang, dan banjir. Dibutuhkan kewaspadaan dini pejabat di daerah untuk mengantisipasi semua bencana.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

POTENSI WISATA : Menatap 7 Gunung di Antara Batang Bambu

Fitri, remaja asal Nusukan, Solo, menapaki potongan-potongan bambu yang sudah dirangkai menjadi lantai bangunan gazebo. Satu gazebo dengan gazebo yang lain terangkai membentuk seperti bangunan rumah.

Fitri dan seorang temannya kemudian naik ke gardu pandang setinggi 10 meter yang ada di tengah-tengah bangunan bambu itu. Apalagi yang mereka lakukan kalau bukan berswafoto (selfie).

Dari gardu pandang itu, dia bisa melihat keindahan Gunung Merbabu dan dataran rendah wilayah Boyolali. Selain Fitri, masih banyak remaja yang terlihat asyik menongkrong.

Mereka menikmati segarnya udara lereng Merapi di ketinggian sekitar 1.700 meter di atas permukaan laut (mdpl). Hampir semuanya memegang kamera mengabadikan momen di Oemah Bamboo Merapi.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

SEMBURAN GAS BUMI : Pengoperasian Sumur Tunggu Rekomendasi Balai ESDM

Semburan air dari lubang sumur bor di area persawahan di RT 003, Dusun Randukuning, Desa Krebet, Kecamatan Masaran, Sragen, terhenti. Hingga Senin pagi, Senin (7/11/2016), warga masih berdatangan ke lokasi munculnya gas dari sumur bor itu.

Meski tidak ada lagi semburan air hingga ketinggian sekitar 7 meter, dari sumur itu masih mengeluarkan suara desiran gas. Masih ada gas yang keluar dari lubang sumur meski jumlahnya berkurang.

”Semburan air itu sudah berhenti sejak Minggu [6/11/2016] malam. Mungkin kadar gas di dalam sudah berkurang sehingga tidak ada lagi tekanan air ke luar sumur,” jelas Warno, 40, warga setempat.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, Heru Wahyudi, menyurvei lokasi pada Senin pagi. Dia mengimbau kepada warga tidak melanjutkan proses pembangunan sumur tersebut hingga ada rekomendasi dari Balai Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah (Jateng).

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya