SOLOPOS.COM - Soloraya Hari Ini Kamis (23/2/2017)

Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini mengabarkan 41 Feeder BST beroperasi di Solo awal Maret 2017.

Solopos.com, SOLO– Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo memastikan 41 unit feeder (pengumpan) Batik Solo Trans (BST) akan beroperasi menggantikan angkutan perkotaan (angkuta) pada awal Maret.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepastian ini setelah Pemkot bersama Koperasi Roda Sejati dan Koperasi Bersama Satu Tujuan menyepakati delapan rute koridor feeder (selengkapnya lihat grafis).

Kepala Dishub Solo, Hari Prihatno, didampingi Kepala Bidang (Kabid) Angkutan, Taufik Muhammad, mengatakan sesuai rencana feederdiluncurkan sekaligus beroperasi pada 2 Maret. Tahap pertama, feederakan dioperasikan di dua koridor.

Namun, pihaknya belum menetapkan dua koridor itu dengan alasan masih akan dibahas dengan koperasi selaku operator feeder. Sehari sebelumnya, Pemkot akan mengundang seluruh pengemudi feeder untuk dibekali terkait operasional feeder. Pembekalan akan dipimpin langsung Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo.

Sebanyak 41 feeder BST beroperasi di Solo awal Maret 2017 menjadi headline halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Kamis (23/2/2017). Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini juga mengabarkan akhir bulan, pengerjaan Pasar Klewer harus rampung, industri kreatif cosplay di Solo, dan SE larangan berjualan membuat PKL Sragen waswas.

Simak cuplikan kabar halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Kamis:

PASAR KLEWER : Akhir Bulan, Pengerjaan Harus Rampung

PT Adhi Karya selaku kontraktor pelaksana proyek pembangunan Pasar Klewer ditenggat merampungkan seluruh pekerjaan, termasuk perbaikan, pada akhir bulan ini. Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, sudah berkomunikasi dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, terkait hal itu.

Bahkan, ia meminta agar perusahaan pelat merah ini secepatnya merampungkan pekerjaan di pasar tekstil terbesar di Jawa Tengah tersebut. “Saya minta tolong Menteri BUMN agar PT Adhi Karya secepatnya selesaikan pekerjaan. Akhir bulan ini sudah harus rampung. Tidak ada pekerjaan apa-apa lagi,” katanya ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Rabu (22/2/2017).

Saat ini PT Adhi Karya masih mengerjakan sejumlah kegiatan di Pasar Klewer meliputi perbaikan keramik pecah, pengecatan, serta perbaikan lantai basement. Tak hanya pengerjaan di bagian dalam Pasar Klewer, jalan lingkungan pasar juga harus diperbaiki.

Menurut Wali Kota, pelaksanaan pekerjaan tersebut belum memasuki masa pemeliharaan proyek. Sebab, hingga kini proyek pembangunan Pasar Klewer belum diserahkan kepada Pemkot.“Saya yakin kalau PT Adhi Karya mau cepat menyelesaikan, waktu 1,5 bulan sebelum peresmian selesai semuanya,” katanya.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

INDUSTRI KREATIF : Replika Senjata David Terbang Sampai Bali

David Widyatmojo, 25, mengampelas replika pedang incursion yang sedang ia buat di rumahnya di RT 004/RW 006, Kelurahan Sewu, Kecamatan Jebres, Solo, Rabu (22/2/2017) siang.

Pedang yang terkenal dalam animeberjudul Akame Ga Killitu pesanan orang Bali. Sudah sepekan ia mengerjakan pedang yang terbuat dari kayu jenis sengon itu.

Masih ada waktu dua pekan sebelum batas waktu pengiriman. David masih harus mengecat kayu itu dengan warna perak dan hitam agar mirip dengan aslinya.

Ia juga harus membuat sarung pedang untuk melengkapi set pedang yang dihargai Rp350.000 itu.Itu bukan karya pertama David. Alumnus SMK Kristen 1 Solo pada jurusan Multimedia itu telah membuat puluhan senjata ikonik yang ada dalam berbagai anime Jepang maupun kartun Barat.

Karya-karyanya sudah ia kirim ke berbagai penjuru Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Jogja, Bali hingga Jambi.Kini, hobi bermain cosplay (costumer player) yang ia tekuni sejak 2013 berubah menjadi ladang bisnisnya. David fokus mengerjakan pesanan berbagai jenis replika senjata dari para customer yang rata-rata adalah para cosplayer.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

PENATAAN JALAN SUKOWATI : SE Larangan Berjualan Membuat PKL Waswas

Pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang Jl. Raya Sukowati ketir-ketir setelah mendapat surat edaran (SE) yang meminta mereka tidak berjualan pada pukul 05.00 WIB-17.00 WIB. Mereka mengaku bingung setelah mendapat SE yang ditandatangani Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Untung Sugihartono, itu.

“Surat itu baru saya dapat tadi [kemarin] pagi. Semua pedagang di pinggir Jl. Raya Sukowati sudah mendapat surat itu,” kata Mukiman, 60, pedagang minuman ringan tak jauh dari Alun-Alun Sasana Langen Putra Sragen, Rabu (22/2/2017).

Mukiman mengaku sudah 20 tahun menjadi PKL di pinggir Jl. Raya Sukowati. Dia selalu berpindah-pindah lokasi, namun tetap di sepanjang jalan itu. Dua tahun terakhir dia menetap di depan kantor perbankan tak jauh dari alun-alun.



“Saya sudah punya pelanggan tetap. Mereka ada karyawan kantor di sekitar sini. Mereka sudah terbiasa pesan minuman kepada saya. Saya biasa mengantarnya sampai ke ruang kerja mereka. Kalau saya harus berjualan pada pukul 17.00 WIB hingga 05.00 WIB, kantor itu sudah pasti sepi. Pelanggan saya sudah pasti hilang. Lalu siapa yang mau membeli dagangan saya?” papar warga Krapyak, Sragen Wetan, Sragen, yang keberatan dengan SE ini.

Simak selengkapnya:epaper.solopos.com/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya