SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Rabu, 23 Juli 2014

Solopos.com, SOLO – Berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Rabu, 23 Juli 2014 menyoroti arus mudik di Soloraya. Sepekan menjelang Lebaran, pemudik mulai berdatangan di Terminal Tirtonadi, namun jumlahnya belum menunjukkan lonjakan signifikan.

Penumpang yang tiba di Terminal Tirtonadi hanya berjumlah 17.683 orang atau jauh lebih rendah dari pada 44.587 penumpang yang tercatat pada H-7 Lebaran 2013.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kabar lain, UPTD Terminal Tirtonadi Dishubkominfo mengukuhkan satgas anticopet. Simak rangkuman beritanya;

MUDIK LEBARAN: H-2, Puncak Arus Mudik

Para pemudik dari berbagai daerah mulai berdatangan di Soloraya. Diprediksi, puncak arus mudik di wilayah ini akan terjadi pada H-2 Lebaran atau Sabtu (26/7).

Sepekan menjelang Lebaran, pemudik mulai berdatangan di Terminal Tirtonadi, namun jumlahnya belum menunjukkan lonjakan signifikan. Data Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Terminal Tirtonadi menunjukkan jumlah penumpang yang datang dan berangkat melalui di Terminal Tirtonadi pada H-7 lebaran turun sekitar 60% dibandingkan tahun lalu.

Pada Senin (21/7), penumpang yang tiba di Terminal Tirtonadi hanya berjumlah 17.683 orang atau jauh lebih rendah dari pada 44.587 penumpang yang tercatat pada H-7 Lebaran 2013. Adapun penumpang yang berangkat dari Terminal Tirtonadi hanya berjumlah 14.810 orang atau lebih rendah 57% dari jumlah penumpang yang berangkat sepekan sebelum Idul Fitri 2013.

(Baca Juga: Harus Ada Jaminan Akomodasi Penumpang Selanjutnya, Pekerjaan Jalur Alternatif Belum Tuntas, Arus Mudik Dipantau 15 CCTV)

PERSIAPAN LEBARAN: Tirtonadi Punya Satgas Anticopet

Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Terminal Tirtonadi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo), mengukuhkan satuan tugas (satgas) anticopet, Selasa (22/7) di Terminal Tirtonadi. Satgas tersebut dibentuk untuk

mencegah aksi pencopetan yang biasanya marak saat musim mudik Lebaran. Pengukuhan satgas anticopet itu melibatkan anggota perlindungan masyarakat (linmas) tingkat kota. Satgas yang berjumlah 30 orang itu dibagi menjadi tiga sif.

Masing-masing sif terdiri atas 10 anggota linmas. “Satuan tugas itu dilakukan untuk mengamankan arus mudik dan balik saat Lebaran sehingga pemudik merasa nyaman dan aman saat berada di Terminal Tirtonadi,” kata Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, kepada wartawan setelah pengukuhan satgas anti copet, Selasa.

Pria yang akrab disapa Rudy itu, mengatakan pembentukan satgas juga sebagai upaya untuk mengoptimalkan kembali tugas linmas, terutama dalam musim mudik ini. Jika ada pencopet yang tertangkap, Rudy berharap orang tersebut tidak dipukuli massa, melainkan ditempatkan di sebuah posko yang bertuliskan ‘Tempat Istirahat Copet’.

(Baca Juga: Dikukuhkan, Satgas Anticopet di Terminal Tirtonadi)

SKANDAL KERATON SOLO: “Telusuri Unsur Perdagangan Anak!”

Korban dugaan pencabulan di bawah umur, At, 14, merasa terjebak dalam persekongkolan yang telah disusun sedemikian rupa oleh kedua terlapor, Paku Buwono (PB) XIII dan Ys.

Siswi salah satu SMK swasta di Kartasura, Sukoharjo itu berharap aparat Polres Sukoharjo mengembangkan penyelidikan untuk menelusuri unsur child trafficking atau perdagangan anak.

At melalui pengacaranya, Asri Purwanti, saat dihubungi Espos, Selasa (22/7), menyampaikan terjadinya pencabulan antara At dan Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat tidak terlepas dari tipu muslihat yang diduga dilakukan Ys. Ys merupakan teman At yang memperkenalkannya dengan PB XIII.

Berdasar pengakuan At, kata Asri, Ys semula menawarinya pekerjaan di kafe setelah At mengeluh sedang membutuhkan uang, 18 Maret lalu. Pekerjaan yang ditawarkan tersebut hanya sekadar menemani seseorang minum di kafe. At menemui Ys sepulang sekolah.

Setelah At menyanggupi, Ys meminjaminya pakaian. Pada hari itu pula Ys mengenalkan At kepada PB XIII.

(Baca Juga: KGPH Puger Prihatin PB XIII Dituduh Hamili ABG, Waduh, PB XIII Dituduh Hamili ABG!)

LOMBA EVALUASI KELURAHAN: Jadi Juara Bukan Tujuan Utama Warga

Suasana di sekitar Kantor Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Solo, Selasa (22/7) pagi, tampak ramai. Ratusan anak berusia tiga tahun sampai enam tahun berkumpul di sepanjang jalan di wilayah Sambirejo RW 009 Kadipiro tersebut.

Masing-masing anak yang mengenakan kaus berwarna kuning itu memegang sebatang kapur tulis. Kapur tulis tersebut digunakan oleh untuk melukis di aspal. Mereka serempak menggambar motif rumah. Saat itu, anak-anak tersebut dibebaskan untuk menggambar di sepanjang jalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya