SOLOPOS.COM - Warga memasuki bangunan Mandi, Cuci, Kakus (MCK) Komunal Kusumo Mulyo, Mertokusuman, Gandekan, Solo, Jumat (9/5/2014). Pembangunan MCK tersebut sebagai upaya menjaga kesehatan warga di wilayah tersebut. (JIBI/Solopos/Septian Ade Mahendra)

Solopos.com, SOLO–Solopos hari ini Sabtu (10/5/2014) di sesi halaman utama Soloraya menyajikan informasi hangat sepanjang Jumat (9/5/2014).

Berikut ini berita-berita di halaman utama Soloraya, koran Solopos hari ini:

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

ANGKUTAN AGLOMERASI BIKIN DILEMA

Wacana pengembangan angkutan aglomerasi atau angkutan antardaerah yang terpusat di wilayah Soloraya mendapat tanggapan beragam. Pemda di Soloraya belum satu suara terkait rencana dari pemerintah pusat itu.

Ekspedisi Mudik 2024

Pemerintah (Pemkab) Boyolali, Karanganyar dan Sragen menyatakan akan mendukung program tersebut. Pemerintah Kota (Pemkot) Solo malah mempertanyakan wacana tersebut, sedangkan Pemkab Klaten, Wonogiri dan Sukoharjo, masih menunggu dulu konsep pasti dari pemerintah pusat sebelum mengambil sikap atas wacana tersebut.

Namun, semua daerah nyaris seragam menyuarakan harapan supaya proyek tersebut jangan sampai merugikan masyarakat, termasuk pelaku usaha transportasi di masing-masing daerah.

Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo memertanyakan konsep angkutan aglomerasi yang direncanakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk Soloraya. Dishubkominfo khawatir proyek tersebut bakal merecoki pengembangan trayek yang sudah disusun Batik Solo Trans (BST) selama ini.

“Kami belum tahu detail konsepnya (angkutan aglomerasi). Namun jangan sampai keberadaan armada ini tumpang tindih dengan trayek BST atau bus AKDP (antar kota dalam provinsi),” ujar Kepala Dishubkominfo, Yosca Herman Soedrajad, saat ditemui Solopos.com di Gandekan, Jebres, Solo, Jumat (9/5).

SISWA DILEMPAR PENGHAPUS, GURU DILAPORKAN KE POLISI

Guru Kelas III SD Islam Bakti 1 Joyotakan, Serengan, Solo, Sri Indah Iftitah, 43, dilaporkan ke Polsek Serengan karena diduga menganiaya salah satu muridnya, RSP, 9, saat kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung di sekolah tersebut, Kamis (8/5). RSP dilempar gurunya menggunakan penghapus hingga mengakibatkan pelipis kirinya bengkak.

RSP saat ditemui wartawan di rumah orang tuanya di Tanjung Anom, Grogol, Sukoharjo, Jumat (9/5), mengaku dilempar penghapus oleh Indah, panggilan akrab Sri Indah Iftitah, hanya sekali. Penghapus itu mengenai pelipis atau bagian bawah mata kiri pelajar Kelas III SD itu.

Didampingi kakeknya, Suparman, RSP menceritakan peristiwa terjadi saat jam pelajaran terakhir berlangsung, yakni Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pukul 12.30 WIB. Dia yang duduk di baris kedua dari depan saat itu sedang bercengkerama dengan teman. Tiba-tiba Indah melempar RSP menggunakan penghapus.

“Saya langsung menangis. Mata kiri saya sakit. Enggak mau masuk ke sekolah itu lagi. Takut. Pokoknya mau pindah ke sekolah lain,” ujar RSP yang saat itu tidak masuk sekolah.

OJK PASTIKAN RP21 Miliar DIBOBOL WARGA SOLO BUKAN MILIK NASABAH

Uang senilai Rp21 miliar hasil aksi membobol bank swasta yang dilakukan warga Mojosongo Solo, Didik Agung Gunawan dan istrinya Desi, dipastikan bukan dana milik nasabah.

Hal itu diungkapkan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo, Mulyadi, menanggapi kasus pembobolan bank yang memanfaatkan momentum upgrading system pada 10 April lalu.

“Kasus ini sudah ditangani pusat [OJK]. Tetapi kami sudah memanggil pihak bank dan memintai keterangan. Namun saya tidak bisa menjawab transaksi yang dilakukan saat upgrading system sengaja atau tidak. Itu tugas pihak kepolisian,” kata Mulyadi saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Jumat (9/5).

Saat ditanya kemungkinan pihak dalam bank swasta terlibat, Mulyadi enggan menjawab. Namun dia menjelaskan apabila hasil penyelidikan pihak kepolisian menemukan keterlibatan pihak dalam bank, OJK akan memberikan sanksi, berupa larangan bekerja di perbankan selama 3-20 tahun. Tetapi dia enggan berandai-andai. Termasuk kemungkinan pihak ketiga yang ditunjuk bank melakukan upgrading system itu terlibat.

“Uang balik lagi ke bank. Masyarakat enggak usah khawatir. Sekali lagi itu bukan uang nasabah tetapi milik bank. Ini kejahatan perbankan dengan modus berbeda,” imbuh dia.

MCK KOMUNAL FASILITAS BARU DI GANDEKAN SOLO

Bangunan bercat hijau di Mertokusuman RT 004/RW 007 Kelurahan Gandekan, Kecamatan Jebres, Solo, dikerubungi puluhan warga setempat. Ada yang duduk, ada pula yang berdiri di kursi-kursi yang disediakan di sekitar bangunan tersebut.

Ternyata yang menjadi pusat perhatian warga tersebut adalah bangunan mandi, cuci dan kakus (MCK) komunal Kusumo Mulyo. Pada Jumat (9/5), MCK komunal tersebut diresmikan langsung oleh Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo.

Salah seorang warga Gandekan, Wagimin, mengaku senang di wilayahnya ada fasilitas bangunan MCK komunal baru yang kondisinya lebih layak dari MCK komunal sebelumnya. Warga yang tidak memiliki toilet pribadi di rumah bisa mengunakan MCK komunal itu dengan lebih nyaman.

“Fasilitas bangunan MCK saat ini lebih bagus daripada sebelumnya. Bangunan MCK ini sangat membantu, terutama  bagi warga sekitar yang memerlukan air bersih,” ujar Wagimin, saat ditemui Solopos.com, di sela-sela acara.



 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya