SOLOPOS.COM - Soloraya Hari ini Jumat (30/9/2016)

Solopos hari ini halaman Soloraya mengabarkan 65 penderita HIV/AIDS ditemukan di Sukoharjo.

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 65penderita baru virus HIV/AIDS ditemukan di Sukoharjo selama semester I 2016. Lima orang di antaranya meninggal dunia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian Penyakit Menular DKK Sukoharjo, Bambang Sudiyono, mengatakan jumlah penderita baru virus mematikan itu terbanyak terdapat di wilayah Polokarto yakni 23 orang. Tiga di antara penderita baru virus HIV/AIDS itu telah meninggal dunia.

Kabar 64 orang penderita HIV/AIDS ditemukan di Sukoharjo selama semester 1 2016 menjadi headline Solopos hari ini halaman Soloraya. Soloraya hari ini juga mengabarkan dugaan korupsi SMPN 14, bias negara tandingan, dan antisipasi bencana. Simak cuplikan kabar Solopos hari ini halaman Soloraya, Jumat (30/9/2016):

Ekspedisi Mudik 2024

DUGAAN KORUPSI SMPN 14 : Kejari Solo Periksa Pemilik Toko Bangunan

Kejaksaan Negeri (Kejari) Solo pada Kamis (29/9/2016) memeriksa delapan saksi dalam kasus dugaan korupsi rehab gedung sekolah di SMPN 14 Solo, yang berlamat di Purwodiningratan, Jebres, Solo.

Sementara itu, kalangan DPRD Solo mendesak Inspektorat mengaudit keuangan sekolah yang mendapat dana bantuan dari APBN. Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Solo, Suyanto, mengatakan pemanggilan saksi dalam kasus tersebut baru pertama kali dilakukan.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

BIAS NEGARA TANDINGAN : Sulani Buron, Nasib Aset Anton Terkatung-Katung

Kepergian Sulani, salah satu pengikut Mujais yang mengklaim diri sebagai Presiden dan Kepala Negara RI, tidak hanya menghambat proses hukum yang menjeratnya. Kepergian dia juga mengganggu proses pengambilalihan aset rumah yang sudah menjadi miliki almarhum Anton.

”Bersama ahli waris dari Pak Anton, dalam waktu dekat kami akan meminta petunjuk kejaksaan. Kalau Sulani terus menerus menjadi buronan, mau sampai kapan kami akan menunggu? Pada kenyataannya, meski sudah sah menjadi milik klien saya, rumah itu masih dijadikan tempat usaha warung makan oleh Sulani.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

ANTISIPASI BENCANA : Membaca Tanda Alam Ala Warga Sewu

Saat Espos berkunjung ke rumahnya Kamis (29/9/2016) pagi, Kelik Gurnondo masih tertidur pulas. Sri Retno Sari, istri Kelik, berusaha membangunkan suaminya. Tak lama, Kelik keluar menuju teras rumah menemui Espos sambil mengucek keduan matanya. Kelik memang terbiasa tidur dini hari.

Rumah Kelik persis di tepi Bengawan Solo. Sekitar 20 meter dari rumahnya ada sebuah gethek yang biasa digunakan warga untuk menyeberang ke Kecamatan Mojolaban. Meski surut, arus sungai Bengawan Solo masih terlihat deras.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya