SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Sabtu, 26 Juli 2014

Solopos.com, SOLO – Untuk kali pertama sejak ditetapkan sebagai presiden terpilih RI periode 2014-2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Joko Widodo (Jokowi), kembali ke kampung halamannya di Solo, Jumat (25/7/2014). Jokowi bersama sang istri, Iriana, mengaku ingin beristirahat dan bertemu dengan anak-anaknya.

Aparat Polresta Solo bersama Mabes Polri dan Polda Jateng memberi pengamanan khusus bagi calon presiden terpilih itu, saat pulang ke kampung halaman di Solo. Lebih dari 300 personel pengamanan disiagakan dalam tiga ring.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kabar ini menjadi berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos, hari ini, Sabtu (26/7/2014). Kabar lain yang tak kalah menarik datang dari kegiatan sosial di Bundaran Gladak, gudang Pedaringan yang penuh, hingga LP Klaten yang diusulkan menjadi rujukan bagi narapidana anak-anak.

Simak berita Soloraya Harian Umum Solopos berikut ini:

PENGAMANAN PRESIDEN: 300 Aparat Jaga Jokowi

Aparat Polresta Solo bersama Mabes Polri dan Polda Jateng memberi pengamanan khusus bagi Presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi), saat pulang ke Solo. Lebih dari 300 personel pengamanan telah disiagakan di tiga ring.

Kapolresta Solo, Kombes Pol. Iriansyah, saat ditemui wartawan di Mapolresta Solo, Jumat (25/7), menyampaikan pengamanan terhadap Jokowi sudah disiapkan. Berdasar informasi, kata dia, Gubernur DKI Jakarta itu pulang ke Solo pada Jumat sore.

(Baca Juga: Jokowi Pulang Kampung, Polisi di Sepanjang Jalan, Begini Suasana Jokowi Pulang Kampung, Jokowi Lebaran di Solo, 300 Polisi Beri Pengamanan Khusus)

KEGIATAN SOSIAL: Berkah Sarung Gratis untuk Hari Lebaran

Jarum jam masih menunjukkan pukul 07.30 WIB, Jumat (25/7). Namun, Aminanto, 45, bergegas mengayuh becaknya ke Bundaran Gladak, Pasar Kliwon, Solo. Sesampainya di lokasi, dia langsung memarkirkan becaknya di area city walk. Kemudian, tukang becak yang biasa mangkal di Pasar Klewer dan Pasar Gede itu langsung berdiri di antrean paling ujung bersama ratusan rekannya yang telah lebih dahulu datang.

Antrean yang mengular menyebabkan kendaraan bermotor yang melintasi Jl Slamet Riyadi mengurangi laju kecepatan. Sejumlah personel Satlantas Polresta Solo dan Satpol PP mengatur arus lalu lintas supaya tidak terjadi kemacetan panjang.

Berbekal selembar kupon di tangannya, Aminanto dengan sabar menanti pembukaan pembagian sarung gratis oleh Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Yogyakarta, Cabang Solo. Rasa pegal di tubuh akibat berjam-jam menunggu sudah tidak lagi dia hiraukan. Satu setengah jam kemudian, pembagian sarung pun dimulai. Suasana riuh dan gembira terasa di lokasi tersebut.

TRANSPORTASI MUDIK: Sopir Truk Titip Barang, Gudang Pedaringan Penuh

Sejumlah truk yang terjebak di Pedaringan, Jebres, Solo, menitipkan barang muatan mereka di dua gudang yang tersedia di tempat tersebut. Akibatnya sejak H-4 Lebaran, gudang di Pedaringan itu sudah penuh.

Kepala Bidang Operasional Pedaringan, Helmi Yusuf, mengatakan pada H-4 hingga H+4 Lebaran, truk yang mengangkut selain sembako dan bahan bakar minyak (BBM) dilarang melintas di jalanan kota. Pengemudi truk pun menitipkan barang muatan mereka agar lebih aman.

“Mulai hari ini [kemarin] kendaraan [truk] tidak bisa lewat jalan kota. Daripada nekat masuk kota dan kena tilang petugas kepolisian, pengemudi atau perusahaan pengiriman memilih memarkirkan truk di Pedaringan. Selanjutnya, untuk mengamankan barang dari berbagai macam hal yang merugikan, mereka menitipkan barang di gudang,” kata Helmi saat dijumpai Solopos di gudang Pedaringan, Jumat (25/7).

(Baca Juga: Truk Dilarang Melintas, Gudang Pedaringan Penuh)

PERLINDUNGAN ANAK: LP Klaten Diusulkan Jadi Rujukan Napi Anak

Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kabupaten Klaten diusulkan menjadi rujukan bagi narapidana (napi) anak di Soloraya. Keberhasilan LP Klaten dalam mengelola napi anak menjadi tolok ukur kebijakan tersebut.

Kepala LP Klaten, Julianto, mengatakan wacana Klaten menjadi rujukan napi anak muncul saat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) berkunjung ke LP beberapa waktu lalu. Kemenkum HAM menilai LP Klaten memiliki model penanganan anak berhadapan hukum (ABH) yang proporsional. Hal itu salah satunya diwujudkan dengan menggandeng Sahabat Kapas untuk mengembangkan potensi anak.

“Di antara LP umum lain, upaya kami dinilai lebih. Tentu rencana ini kami sambut dengan senang hati,” ujar dia saat ditemui Solopos di LP setempat, Jumat (25/7).

Menurut Julianto, wacana menjadikan LP Klaten sebagai rujukan napi anak cukup strategis. Sebab di wilayah Jateng dan DIY, baru ada LP Kutoarjo yang secara khusus menangani napi anak. Julianto menerangkan kondisi psikologis anak bisa terpengaruh jika dipisah terlalu jauh dari orang tuanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya