SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Selasa, 16 Februari 2016

Solopos hari ini memberitakan kabar-kabar terkini di Soloraya.

Solopos.com, SOLO – Dusun Jengglong, Desa Wonorejo, Jatiyoso, tidak layak dihuni karena rawan longsor. Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengimbau 77 keluarga atau 273 jiwa di dusun itu segera mengungsi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kabar ini menjadi berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini, Selasa (16/2/2016). Selain berita ini, halaman Soloraya Solopos juga menghadirkan laporan dari kegiatan Ayo Membaca di SMP Al Azhar hingga membedah proses kreatif Wayang Kampung Sebelah

Inilah rangkuman berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini, Jumat, 16 Februari 2016;

Ekspedisi Mudik 2024

ANTISIPASI BENCANA: 273 Warga Diminta Mengungsi Lokasi

Dusun Jengglong, Desa Wonorejo, Jatiyoso, tidak layak dihuni karena rawan longsor. Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengimbau 77 keluarga atau 273 jiwa di dusun itu segera mengungsi.

Pernyataan itu disampaikan orang nomor satu di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar seusai meninjau jalur evakuasi warga Dusun Jengglong ke pos pengungsian, kondisi tebing di sekitar dusun, dan bekas tanah longsor susulan, Senin (15/2). Politikus partai berlambang Pohon Beringin itu juga mendengar masukan dari Kepala Desa Wonorejo, Sudrajad, terkait kondisi terkini warga di Dusun Jengglong.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

AYO MEMBACA: Aksi Tujuh Menit Siswa SMP Al Azhar

Membaca buku atau koran bisa dilakukan di mana saja. Di kamar, ruang kelas, perpustakaan, mobil, angkutan umum, atau halaman sekolah. Membaca dengan duduk itu sudah biasa.

Tapi bagaimana kalau membaca koran dilakukan dengan bergelantungan pada seutas tali di dinding sekolah? Ya, cara unik tersebut diperagakan empat siswa SMP Al Azhar Syifa Budi Solo, saat diselenggarakan kegiatan Membaca Solopos Bersama di halaman sekolah itu, Senin (15/2).

Mereka adalah M. Raynaldi Abrar Ryamizar, siswa Kelas VIII, Kresnatio B. P., siswa Kelas VII, Baihaqi Falah Amanullah, siswa Kelas VIII, dan Almadina Maskat, siswa Kelas VII.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

SENI PERTUNJUKAN: Membedah Proses Kreatif Wayang Kampung Sebelah

Malik Abdullah, 18, berulang kali mengernyitkan dahi sambil tersenyum sendiri saat kali pertama memegang dan menggerakkan wayang di hadapannya. Duduknya tak tenang, kedua tangannya kaku. Kendati demikian, hal itu tak berlangsung lama. Cara Malik memainkan wayang dan suasana penuh canda mencairkan ketegangannya di depan kelir wayang.

“Mas, ini teknik membalik gerakannya benar seperti ini, ya?” tanyanya kepada Jumari di sela latihan. Dengan sigap, Jumari sang fasilitator dari Wayang Kampung Sebelah (WKS) menjelaskan sambil mempraktikkan kembali gerakan yang benar di hadapan puluhan peserta.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya