SOLOPOS.COM - Soloraya Hari Ini Jumat (11/11/2016)

Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini mengabarkan 12.067 warga Solo dicoret dari integrasi PKMS ke JKN.

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 12.067 warga Solo dicoret dari program integrasi Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Solo (PKMS) Gold ke Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka dicoret karena beragam alasan, di antaranya telah terdaftar sebagai peserta BPJS baik mandiri maupun ketenagakerjaan hingga meninggal dunia. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, ketika dijumpai wartawan di sela-sela penyerahan kartu kepesertaan JKN yang dibiayai Pemkot Solo di Pendapi Gede Balai Kota, Kamis (10/11/2016).

Wanita yang akrab disapa Ning ini mengatakan program PKMS mulai 1 Januari lalu terpaksa dihentikan sesuai UU No. 40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Dalam UU tersebut diatur seluruh jaminan kesehatan masyarakat dilebur menjadi satu melalui JKN.

Kabar sebanyak 12.067 warga Solo dicoret dari integrasi PKMS ke JKN menjadi headline halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Jumat (11/11/2016). Halaman Soloraya Solopos hari ini juga mengabarkan perekrutan perangkat desa di Karanganyar dan taman ala GWK siap dibangun di Paras.

Simak cuplikan kabar halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Jumat:

PEREKRUTAN PERANGKAT DESA : Pendaftar Dipungut Rp250.000

Sejumlah calon perangkat desa (perdes) di salah satu desa di Kabupaten Karanganyar terkena pungutan liar (pungli) saat mendaftarkan diri dalam perekrutan perdes saat ini.

Setiap pendaftar perdes dikenai pungutan atau biaya pendaftaran sebesar Rp250.000. Padahal merujuk aturan main, seharusnya tak ada pengenaan biaya bagi setiap pendaftar perdes. Informasi itu disampaikan Kepala Inspektorat Karanganyar, Sucahyo, saat rapat koordinasi persiapan pilkades serentak 2016 dan pengisian perdes di Karanganyar, Kamis (10/11).

Rapat yang digelar di Ruang Podang I Sekretariat Daerah (Setda) dipimpin Bupati Karanganyar, Juliyatmono dan Wabup Karanganyar, Rohadi Widodo. Turut hadir perwakilan Polres Karanganyar dan Kodim 0727/Karanganyar.

Rapat juga diikuti jajaran Bagian Pemerintahan Desa dan Kelurahan Setda; Inspektorat; Satpol Pamong Praja (PP); para camat; dan Asisten I Bidang Pemerintahan, Nunung Susanto.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

PAMERAN PRODUK SMK : Dari Robot Hingga Tahu Organik Goreng

Aneka produk kreasi para siswa dari 56 SMK se-Klaten dipamerkan selama dua hari, Rabu-Kamis (9-10/11/2016) di GOR Gelar Sena, Klaten. Di antara produk-produk inovatif yang ditampilkan, robot-robot buatan siswa SMK Leonardo Klaten terlihat mencuri perhatian pengunjung yang didominasi para pelajar.

Robot-robot itu antara lain robot pemindah barang berukuran kecil bertenaga listrik, robot pemindah barang berukuran besar yang digerakkan dengan tenaga angin, dan colour selector Siswa kelas XII SMK Leonardo, Hosea, 17, tanpa canggung menjelaskan kepada pengunjung yang penasaran tentang robot-robot tersebut.

Ia ditemani beberapa rekannya yang bersama-sama menciptakan robot tersebut. Mereka adalah Stefanus, Cahyo, Steven, Herin, dan Marcel. “Di pameran ini, kami sengaja membuat robot dengan desain khusus yang dapat memindah barang. Robot ini ada digerakkan menggunakan tenaga listrik dan angin. Kami membuat robot-robot itu dua pekan lalu. Robot-robot ini dikendalikan dengan remote control. Robot-robot ini ternyata mampu banyak pengunjung penasaran,” kata Hosea, di GOR Gelarsena, Kamis.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

PROYEK MERCUSUAR : Taman Ala GWK Siap Dibangun di Paras

Wacana pembangunan taman sekelas Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali di Desa Paras, Kecamatan Cepogo, Boyolali, terus bergulir. Bupati Seno Samodro memperkirakan proyek tersebut bakal menelan anggaran Rp40 miliar.

Pemerintah Desa (Pemdes) Paras bahkan berencana mengalokasikan delapan hektare tanah kas desa untuk lokasi pembangunan taman tersebut. Hal ini disampaikan Kaur Pembangunan Desa Paras, Maryono, belum lama ini.

“Rencananya lokasinya ada di sisi barat desa, ya tanah kas desa. Dari rencana total luas 12 hektare, yang akan dipakai untuk taman seluas delapan hektare,” kata Maryono, Kamis (10/11/2016).

Seperti diketahui, Bupati Seno Samodro melontarkan ide untuk menata kawasan Cepogo, khususnya Desa Paras, yang sebagian memanfaatkan lahan bekas penambangan galian C liar yang tidak direklamasi alias mangkrak.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya