SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Rabu (20/7/2022).

Solopos.com, SOLO — Kota Solo termasuk satu di antara 50 kota/kabupaten yang menjadi prioritas pendaftaran sistem MyPertamina. Langkah itu merupakan upaya agar alokasi bahan bakar minyak (BBM), jenis Solar dan Pertalite, tepat sasaran.

Seperti diketahui, pemberian subsidi BBM tepat sasaran menjadi salah satu rekomendasi International Monetary Fund (IMF). Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva, Minggu (17/7/2022), berpesan subsidi tepat sasaran menjadi bagian penting bagi kebijakan fiskal Indonesia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelumnya, Pemerintah tengah menggodok revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual eceran Bahan Bakar Minyak (BBM) yang mengatur pembatasan penerima Bahan Bakar Minyak bersubsidi dan penugasan agar jenis Solar subsidi dan Pertalite lebih tepat sasaran.

“Revisi Perpres 191/2014 akan memuat aturan teknis terbaru terkait ketentuan kelompok masyarakat yang berhak untuk menggunakan Jenis BB Tertentu (JBT) Solar dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite. Dimana di beleid saat ini Pertalite belum ada aturannya. Sehingga dengan revisi Perpres ini penyalurannya akan lebih tepat sasaran” kata Kepala BPH Migas, Erika Retnowati dalam keterangannya, Senin (11/7/2022).

Baca juga: Solo Masuk, Ini 50 Wilayah Wajib Pakai MyPertamina untuk Beli Pertalite

Erika menjelaskan aturan saat ini untuk Solar subsidi berdasarkan volume untuk transportasi darat, kendaraan pribadi pelat hitam 60 liter per hari, Kemudian, untuk angkutan umum orang/barang roda empat sebanyak 80 liter per hari sedangkan angkutan umum/orang roda enam sebanyak 200 liter per hari.

PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga juga telah menyatakan mulai 1 Juli 2022 masyarakat yang akan membeli Pertalite dan Solar harus terdaftar di laman MyPertamina. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Rabu (20/7/2022).

Potensi Macet Diwaspadai

SOLO — Dua proyek perbaikan dan peningkatan jalan di sisi timur Kota Solo, yakni J. Ir. Juanda dan Jl. Surya, Kecamatan Jebres, Solo, bakal dikerjakan dalam waktu berdekatan tahun ini. Hal itu berpotensi menimbulkan kemacetan lalu lintas di kawasan timur ditambah perbaikan Jembatan Jurug juga dikerjakan tahun ini.

Berkaca pada saat proyek pembangunan Jembatan Jonasan yang berdampak pada penutupan Jl. Juanda, tahun lalu, Jl. Surya yang lokasinya berdekatan menjadi jalur pengalihan arus lalu lintas. Kini, jika kedua ruas jalan diperbaiki bersamaan, pengguna jalan harus mencari alternatif jalan lain.

Baca juga: Jl Juanda dan Jl Surya Jebres Solo Diperbaiki, Siap-Siap Macet Lur!

Informasi mengenai proyek peningkatan JI. Juanda, Jebres, diunggah di akun Instagram resmi Dinas Pekerjaam Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Solo, @dpupr_surakarta, Senin (18/7/2022). Unggahan itu berisi informasi rapat pre construction meeting (PCM) terkait pekerjaan peningkatan jalan di JI. Ir. Juanda.

Disebutkan dalam unggahan tersebut, rapat bertujuan menyamakan persepsi dan menyepakati beberapa hal agar tidak menimbulkan masalah dalam pengerjaan proyek perbaikan atau peningkatan Jl. Ir. Juanda, Solo, tersebut. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Rabu (20/7/2022).

Penataan Ngarsapura Dimulai

SOLO — PT Wita Surya Sarana selaku kontraktor penataan kawasan koridor pedestrian Solo mulai membongkar jalur pejalan kaki di JI. Diponegoro, Solo. Berdasarkan pantauan Solopos, Senin (18/7/2022), pekerja membongkar jalur pejalan kaki di sisi barat Jl. Diponegoro, Solo.

Jalan akhirnya menyempit akibat proses pembangunan, Tampak ekskavator kecil dioperasikan serta lalu lalang truk mengangkut material yang telah dibongkar. Namun, arus kendaraan masih seperti biasa. Petugas memasang besi barrier sebagai pembatas.

Baca juga: Koridor Ngarsopuro Solo Mulai Dibongkar, Awas Penyempitan Jalan!

Toko yang terdampak di sepanjang jalur itu adalah toko kaset Kurnia llahi yang berlokasi di seberang, KFC Slamet Riyadi Solo. Toko buka seperti biasa, namun ruang yang, biasa untuk parkir pelanggan dibongkar. Pemilik Toko Kurnia llahi, Veyen Rahman, 50, mengatakan material di depan tokonya dibongkar setelah toko dibuka.

Pekerja segera membersihkan materal supaya jalur yang telah dibongkar bisa dilewati,. “Material langsung disingkirkan supaya pembeliny bisa masuk. Toko bisa terlihat oleh pelanggan,” kata dia.  Proyek penataan koridor berdampak kepada aktivitas bisnisnya, namun kontraktor bisa meminimalisasi dampaknya sejauh ini.

Salah satu dampak pembangunan, pelanggan kini harus berpikir ulang untuk parkir di depan tokonya. “Selama penataan baik, tidak masalah bagi kami. Terganggu enggak. Mungkin kayak gini daya beli otomatis turun, namun pengerjaan di depan toko cepat,” kata dia. Selengkapnya di halaman Soloraya Harian Solopos edisi Rabu (20/7/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya