Solopos Hari Ini: Solo Belum Aman

Solopos.com, SOLO — Kondisi pandemi Covid-19 terkini menjadi sorotan Harian Umum Solopos Edisi 22 Juli 2020. Lewat tajuk Solo Belum Aman, Solopos 22 Juli menginformasikan penutupan beberapa kawasan atau lockdown lokal di Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS), Kentingan, Jebres, Solo, sejak Senin (20/7/2020).

Salah satu pimpinan universitas negeri di Solo itu dinyatakan positif Covid-19. Hal tersebut diungkapkan Rektor UNS Jamal Wiwoho kepada wartawan dalam jumpa pers daring, Selasa (21/7/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurutnya, informasi mengenai salah satu jajaran pimpinan kampus yang positif tersebut diketahui pada Minggu (19/7/2020) lalu. “Minggu kami mendapat informasi bahwa salah satu pimpinan positif Covid-19 setelah dilakukan uji swab kepadanya sebelum itu,” ujar Jamal.

Sukabumi Diguncang Gempa Berpusat di Darat

Dalam jumpa pers yang diikuti Direktur Rumah Sakit (RS) UNS Hartono, Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Reviono, dan sejumlah pejabat UNS lainnya itu, Jamal menambahkan pihaknya langsung memerintahkan pembekuan aktivitas kampus. Para pegawai diminta bekerja dari rumah atau work from home (WFH).

Berita selengkapnya di E-Paper Solopos.

Klaster Nakes dan Tahu Kupat Solo Dominasi Kasus Positif Covid-19 Karanganyar

Cara Lama Genjot Konsumsi

Solopos Edisi 22 Juli menampilkan cerita di balik langkah pemerintah dalam pencairan gaji ke-13 untuk aparatur sipil negara (ASN) dan anggota Polri/TNI.

Langkah pencairan gaji ke-13 ini dinilai memperlihatkan strategi lama pemerintah, yaitu menggenjot kegiatan ekonomi yang merosot melalui konsumsi para ASN. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan gaji ke-13 untuk ASN/Polri dan pensiunan direncanakan dibayarkan pada Agustus 2020.

Sri Mulyani menjelaskan pembayaran gaji ke-13 tersebut mempertimbangkan terjadinya pandemi Covid-19 yang menyebabkan kegiatan perekonomian tertekan sangat dalam, baik dari sisi permintaan, konsumsi masyarakat, dan investasi.

Berita selengkapnya di E-Paper Solopos.

Paspampres Pengawal Gibran Ditambah Seusai Amankan Rekomendasi Cawali Solo?

Buka Lapak Seusai Uji Lab

Solopos 22 Juli juga memuat kabar dari Pasar Gemolong, Kabupaten Sragen. Sehari menjelang penutupan sementara, aktivitas Pasar Gemolong nyaris tak berubah. Aktivitas orang di pintu gerbang utama Pasar Gemolong, Sragen, masih ramai pada Selasa (21/7/2020) siang.

Pedagang dan pengunjung keluar masuk pasar. Namun, jarang yang memanfaatkan wastafel atau tempat cuci tangan yang disediakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen di depan gerbang pasar itu.

Para pengemudi ojek terlihat nongkrong nyaris tanpa jaga jarak di depan pasar itu. Deretan becak juga terparkir rapi di depan pasar. Sementara lalu lalang pengguna jalan di Jalan Raya Sukowati, Gemolong, Sragen, cukup padat siang itu.

Berita selengkapnya di E-Paper Solopos.

Anggota DPRD Kota Madiun Terjaring Razia Balap Liar

Baru Separuh Pedagang yang Berjualan

Di Halaman Soloraya, Solopos 22 Juli mengabarkan kondisi Pasar Harjodaksino atau Gemblegan, Solo, pada hari pertama pembukaan setelah ditutup sepekan.

Seorang pedagang Saiman, 41, menunggu pembeli di los Pasar Harjodaksino, Selasa (21/7/2020) pukul 09.30 WIB. Pedagang buah tersebut sudah melakukan transaksi penjualan dengan pelanggannya yang merupakan pelaku usaha jus sejak pukul 04.00 WIB.

Menikah, Penghuni Gudang Angker Jajar Solo Dapat Hadiah Nginap di Hotel Berbintang

Jumlah transaksi penjualan hanya hitungan jari karena kondisi pasar sepi setelah penutupan sementara. Walau kondisi pasar sepi, warga Kecamatan Grogol, Sukoharjo tersebut bersyukur dapat berjualan kembali di pasar setelah tujuh hari berjualan sementara di rumahnya.

Lurah Pasar Harjodaksino, Listianto, menjelaskan jumlah pedagang yang menempati kios, los, dan pedagang oprokan sebanyak 1.407 orang. Jumlah pedagang pasar yang mulai aktif berjualan setelah penutupan pasar 50 persen.

Berita selengkapnya di E-Paper Solopos.