SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Selasa (17/5/2022).

Solopos.com, JAKARTA —Nilai keekonomian bahan bakar minyak (BBM) terus melambung. Meski demikian, belum ada tanda-tanda pemerintah memutuskan kenaikan harga BBM di dalam negeri, khususnya Pertalite dan solar.

Pada April 2022 lalu, tiga menteri yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri Energi Sumber Daya Mineral Arifin Tarif memberikan sinyal kuat akan adanya kenaikan harga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sinyal kenaikan harga itu terjadi pada Pertalite, solar, LPG 3 kg, dan tarif listrik, Namun, sebulan setelah wacana itu berembus, belum ada tanda-tanda harga BBM, LPG 3 kg, dan tarif listrik dinaikkan.

Ekspedisi Mudik 2024

Kabarnya, rencana tersebut belum disetujui oleh Presiden Joko Widodo (Jakowi) lantaran kenaikan harga-harga tersebut semakin membuat daya beli masyarakat terpuruk. Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadiah Mada Fahmy Radhi menilai keputusan Jokowi untuk tidak menaikkan harga Pertalite, solar, LPG 3 kg, dan tarif listrik, sangat tepat.

Itu dengan catatan jika kabar tersebut benar adanya. Meskipun kasus pandemi Covid-19 mulai melandai, penyesuaian tarif tersebut dinilai tak tepat dilakukan saat ini lantaran daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih.

Baca juga: Awas, Kenaikan TDL Bisa Pengaruhi Pemulihan Ekonomi

Menurut Fahmy, pemerintah perlu mempertimbangkan penyesuaian tarif harga komoditas energi tersebut, terutama penyesuaian tarif listrik, namun bukan saat ini. Penaikan harga baru tepat dilakukan saat daya masyarakat sudah kembali pulih.

Pasalnya, sejak 2017 hingga saat ini, tarif listrik tak pernah disesuaikan sama sekali. Padahal, kata Fahmy, variabel pembentuk tarif listrik telah mengalami kenaikan. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Selasa (17/5/2022).

Waisak dan Wajah Moderasi Beragama

KLATEN — Umat Buddha serentak merayakan Hari Raya Waisak di berbagai daerah, Senin (16/5/2022). Perayaan tahun ini sekaligus melepas kerinduan setelah dua tahun lamanya sulit menunaikannya. Seperti peringatan detik-detik Waisak tahun 2566 Buddhist Era (BE)/2022 di Candi Sewu, Prambanan, yang berlangsung Khidmat.

Ritual Waisak di Candi Sewu diikuti sekitar 700 umat Buddha dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Ritual sudah berlangsung sejak Senin pagi diawali dengan proses arak-arakan dari Candi Lumbung menuju Candi Sewu. Kedua candi itu sama-sama berlokasi di kompleks Taman Wisata Candi (TWC) Prambanan.

Barisan arak-arakan dikuti pembawa bendera merah putih dan bendera Buddhis, pembawa obor api alam, pembawa sarana puja, anggota Sangha, serta pembawa gunungan tumpeng. Sesampainya di Candi Sewu, arak-arakan mengelilingi candi satu kali searah jarum jam.

Baca juga: Ratusan Umat Buddha Peringati Detik-Detik Waisak di Candi Sewu Klaten

Barisan prosesi lantas menuju altar utama di depan kompleks Candi Sewu. Ritual dilanjutkan dengan puja bakti dan meditasi saat detik-detik Waisak. Berkutnya, Sangha membacakan pesan Waisak dan anggota Sangha memercikkan air berkah.

Ritual itu berlangsung dari pagi hingga siang. Salah satu panitia Waisak di Candi Sewu, Sugeng Riyanto, menjelaskan peringatan detik-detik Waisak diizinkan digelar di Candi Sewu dengan syarat protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Salah satu bentuknya adalah pembatasan jumlah peserta. Tim Satgas Penanganan Covid-19 memberikan izin ritual itu bisa diikuti sekitar 700 orang. Ratusan umat berdatangan dar wilayah Jawa Tengah terutama dari wilayah Jepara, Pati, Boyolali, Wonosobo, Banjarnegara, dan daerah lainnya di Jawa Tengah.

Selain itu, umat dari wilayah DIY yang terkonsentrasi di wilayah Gunung Kidul. “Ada yang datang dari kota lainnya selain itu ada komunitas komunitas yang datang dari daerah lain,” kata Sugeng saat ditemui wartawan seusai detik-detik Waisak, Senin. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Selasa (17/5/2022).

Dishub Jajaki Wonogiri dan Karanganyar

SOLO — Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo berencana menambah destinasi wisata di Wonogiri dan Karanganyar dalam layanan bus trip wisata edukasi Soloraya. Hal itu disampaikan Kepala UPT Transportasi Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Agus Purnomo, saat berbincang dengan Espos di halaman Kantor Dishub Solo, setelah peresmian layanan bus trip wisata edukasi, Senin (16/5/2022) pagi.

“Kami akan cek mana-mana saja yang layak didatangi. Ini sedang kami jajaki,” kata dia. Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo meresmikan layanan bus trip wisata edukasi Soloraya di Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Selasa. Layanan tersebut diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD).

Baca juga: Dishub Solo Jajaki Wonogiri Dan Karanganyar Untuk Bus Wisata Edukasi

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Hari Prihatno, menjelaskan dinasnya telah mempersiapkan layanan bus trip wisata edukasi Soloraya. Destinasi yang disiapkan di Sukoharjo adalah produksi alkohol Bekonang, sentra produksi kain pantai Bekonang, sentra produksi gamelan, serta sentra produksi karak dan embung pengantin.

Selanjutnya di Boyolali terdapat Kebun Raya Indrokilo, Makam Yosodipuro Pengging, dan sentra industri keju. Di Katen, bus menuju sentra produksi mi suun di Daleman, sentra pembibitan perikanan, dan Umbul Pelem.

“Alhamdulillah hari ini ada yang menggunakan ke Klaten, tepatnya ke pusat pembibitan ikan, taman air Umbul Pelem, dan pusat suun Daleman. Pekan depan ada lagi. Kami launching dan doakan semoga lancar,” kata dia. Selengkapnya di halaman Soloraya Harian Solopos edisi Selasa (17/5/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya