SOLOPOS.COM - Solopos edisi Kamis (17/4/2014)

Solopos.com, KARANGANYAR—Jajaran Polres Karanganyar berhasil membongkar sindikat jual beli kunci jawaban ujian nasional (UN) tingkat SMA lintas daerah, Rabu (16/4/2014). Praktik jual beli kunci jawaban UN melibatkan kepala sekolah dan guru honorer.

Selain itu, tiga pelaku lainnya masing-masing MRP, JS dan GM. Dari tangan pelaku, polisi berhasil mengamankan barang bukti (BB) berupa uang Rp12,5 juta, kunci jawaban UN soal matematika IPA dan IPS, kimia dan sosiologi serta lima buah handphone (HP). Penjualan kunci jawaban UN ini meliputi wilayah Karanganyar, Boyolali, Sragen dan Kota Solo.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Suryadharma Pecat 4 Pengurus, Sekjen Membantah

JAKARTA—Komunikasi politik PPP dan Gerindra berujung konflik di tubuh PPP. Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali, memecat Wakil Ketua Umum (Waketum), Suharso Monoarfa, dan empat ketua DPW PPP. Namun, kabar pemecatan itu dibantah Sekjen PPP, Romahurmuziy, dan pengurus lainnya. Kabar pemecatan disampaikan Wasekjen PPP, Syaifullah Tamliha.

Tak Pede ke Senayan, Caleg Petahana Memilih Daerah

Pesta demokrasi untuk memilih wakil rakyat masih menghadirkan wajah lama di kursi parlemen. Bahkan legislator yang sudah menjabat selama empat hingga lima periode kembali hadir di Gedung DPRD. Simak laporan tim Espos berikut ini.

Warga Kota Bengawan pastilah tidak asing dengan sosok Honda Hendarto. Legislator dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut kembali terpilih dalam pemilu legislatif tahun ini.

Harga Urea Sentuh Rp150.000/Sak

SRAGEN—Menurunnya kuota dari pemerintah pada 2014, membuat harga pupuk bersubsidi melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan. Harga eceran urea di sebagian wilayah Sragen bahkan mencapai Rp150.000/sak.

Selain melonjaknya harga pupuk bersubsidi, pasokan di tingkat pengecer juga semakin menipis. Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sragen, Suratno, mengungkapkan berdasarkan laporan yang diterimanya, melambungnya harga pupuk bersubsidi tersebut terjadi di wilayah Kalijambe, Jenar dan Tangen.

Boyolali KLB Leptospirosis

BOYOLALI—Kasus meninggalnya lima warga di Kabupaten Boyolali akibat serangan leptospirosis atau penyakit kencing tikus, dinyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB).

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Yulianto Prabowo, didampingi Kabid Pencegahan, Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P3PL), Achmad Muzayin, Rabu (16/4), membenarkan penetapan status KLB tersebut. Dijelaskan Yulianto, dengan penetapan KLB diharapkan kasus serangan dapat diminimalisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya