SOLOPOS.COM - Koran Solopos Hari ini edisi Selasa (8/9/2020) mengulas tentang rumah sakit di Sragen yang ditutup sementara karena ancaman Covid-19.

Solopos.com, SOLO--Koran Solopos Hari ini edisi Selasa (8/9/2020) mengulas tentang rumah sakit di Sragen yang ditutup sementara karena ancaman Covid-19.

Semua poliklinik di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen,  ditutup sementara. Pelayanan rawat jalan di rumah sakit (RS) tersebut juga dihentikan mulai Senin (7/9/2020) sampai hasil swab test Covid-19 seluruh tenaga kesehatan (nakes) keluar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Penutupan tersebut dilakukan direksi RSUD Sragen sebagai upaya pencegahan persebaran Covid-19. Tiga orang direksi RSUD Sragen melaporkan kebijakan tersebut ke Bupati Sragen.

Tiga orang itu terdiri atas Direktur RSUD Sragen dr Didik Haryanto didampingi Wakil Direktur Pelayanan dan Mutu RSUD Sragen dr Joko Haryono dan Wakil Direktur Umum RSUD Sragen dr Udayanti.

Joko Haryono menjelaskan ada 14 poliklinik yang ada di RSUD Sragen untuk sementara ditutup sehingga pelayanan rawat jalan juga dihentikan. Poliklinik yang masih dibuka adalah pelayanan pengambilan obat, kemoterapi, dan cuci darah.

Selengkapnya Baca E-paper Solopos.

ASN Kembali WFH, Pemerintah Didesak Pilkada Ditunda

Pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 secara serentak berpotensi memperluas persebaran Covid-19. Ini bisa memperparah kondisi pandemi Indonesia yang kian diwarnai banyak klaster dan tak terkendali.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta jajarannya untuk mengawasi tiga klaster yang berpotensi tinggi menjadi tempat penyebaran virus corona. Tiga klaster itu adalah keluarga, perkantoran, dan pilkada.

Hal ini sebagai arahan mengingat selama ini petugas dinilai terlalu fokus pada tempat publik atau pusat keramaian.

Selengkapnya Baca E-paper Solopos.

Tokoh Agama dan Pemerintah Tolak Intoleransi

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Habib Luthfi bin Yahya dan   Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo memimpin doa bersama dan ikrar tolak intoleransi dan radikalisme di Beteng Vastenburg Solo, Senin (7/9) pagi.

Kegiatan dihadiri oleh Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Lutfi, Pandam IV Diponegoro, Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, serta diikuti ratusan tokoh agama, TNI/Polri beserta Pejabat Forkopimda Jateng.

Selain menolak intoleransi mereka juga berkomitmen memegang teguh ideologi pancasila, sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Merajut kebhinekaan dalam bingkai NKRI untuk mewujudkan Indonesia Damai, sejahtera dan maju. Ikrar tersebut juga berisi dukungan penegakan Instruksi Presiden No.6/2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.

Selengkapnya Baca E-paper Solopos.

5 Anggota Keluarga Fajri Positif Covid-19

Satuan Petugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Solo menyebut keluarga bakal calon (balon) wakil bupati (bacawabup) Klaten, Muhammad Fajri, juga diketahui tertular virus SARS CoV-2.

Sebelumnya, Fajri diketahui positif Covid-19 dari hasil tes swab bakal calon kepala daerah Pilkada serentak 2020. Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengatakan ada lima anggota keluarga Fajri yang diketahui positif Covid-19.

Pihaknya lanjut menggelar tracing masif mengingat banyaknya kontak yang tertular virus Corona jenis baru itu. “Kami melacak kontak erat dan dekat mengingat ada 5 orang dalam satu keluarga yang tertular. Nah, bacawabup Klaten ini diketahui positif lebih dulu pada Sabtu (5/9), sedangkan keluarganya hasilnya keluar pada Minggu (6/9),” kata dia, saat dihubungi Espos, Senin (7/9).

Selengkapnya Baca E-paper Solopos.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya