SOLOPOS.COM - Solopos Hari Ini Jumat (16/9/2016)

Solopos hari ini mengabarkan dugaan gratifikasi yang melibatkan dokter sebesar Rp800 miliar.

Solopos.com, SOLO — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerima laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengenai perusahaan farmasi yang menyetorkan uang Rp800 miliar ke beberapa dokter.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Dugaan gratifikasi itu tengah ditelusuri KPK setelah pada Februari 2016 lalu mencuat adanya dana sponsor dari perusahaan farmasi yang mengalir ke dokter. ”Beberapa hari yang lalu, saya dilapori PPATK ada salah satu pabrik farmasi yang tidak terlalu besar di Indonesia mentransfer ke beberapa dokter senilai Rp800 miliar,” kata Ketua KPK Agus Rahardjo di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Kamis (15/9/2016).

Kabar dugaan gratifikasi sebesar Rp800 miliar yang melibatkan dokter menjadi headline Harian Umum Solopos hari ini. Selain itu Solopos hari ini mengabarkan testimoni Freddy Budiman dan masalah perkotaan Solo. Simak cuplikan kabar Solopos hari ini, Jumat (16/9/2016):

TESTIMONI FREDDY BUDIMAN : TPF Ungkap Indikasi Jaksa Pemeras

Tim pencari fakta (TPF) yang mengusut testimoni Freddy Budiman menyebutkan tidak ada aliran dana ke petinggi Polri. TPF malah menemukan fakta lain yaitu aliran dana dari napi lain dan dugaan pemerasan oleh jaksa.

”Tim tidak menemukan aliran dana dari Freddy Budiman ke pejabat tertentu di Mabes Polri,” kata anggota TPF Effendi Ghazali dalam jumpa pers PTIK, Jakarta, Kamis (15/9/2016). Dalam jumpa pers ini hadir Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Boy Rafl i Amar, anggota TPF yang lain yakni Hendardi dan Poengky Indarti.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

MASALAH PERKOTAAN : 30 Tahun Menyatu dengan Toilet Umum

Kemiskinan menjadikan keluarga di Pasar Kliwon, Solo, tinggal di toilet umum selama puluhan tahun. Bertahun-tahun lamanya Waliman, 45, tinggal di depan pintu toilet umum di RT 001/RW 001 Kelurahan Gajahan, Pasar Kliwon, Solo.

Hampir seluruh aktivitas kehidupan dilakukan di depan toilet umum yang memiliki tiga kamar itu. Kini kondisi Waliman membaik. Dia tidak lagi tinggal di depan pintu toilet. Dia punya ”kamar pribadi” yang kondisinya lebih layak yaitu di samping toilet umum itu.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya