SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Selasa (30/8/2022).

Solopos.com, SOLO — Salah satu perusahaan ritel atau peritel terbesar di Asia, PT Lulu Group Retail, telah menetapkan lokasi untuk ekspansi, yakni di Kelurahan/Kecamatan Jebres, Solo. Masuknya peritel asal Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, akan mengubah wajah Kota Solo dan berdampak pada ekonomi.

Kepala Bagian Tata Pemerintah Setda Kota Solo Gesang Prihanto menjelaskan PT Lulu Group Retail memilih lokasi di JI. Kolonel Sutarto, Solo, tepatnya arah timur Gedung PMI Kota Solo atau tenggara RSUD dr.Moewardi (RSDM).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Timur PMI, nggih ada tanah kosong,” kata dia, Senin (29/8/2022). Lahan itu bukan milk Pemkot Solo, namun milk swasta, “Lahan milik swasta PT Nagaria itu milik Iwan (Bos) Sritex (PT Sri Rejeki Isman). Leres nembe kesripahan,” jelas dia.

Dia tidak tahu pasti alasan PT Lulu Group Retail memilih JI. Kolonel Sutarto sebagai lokasi untuk ekspansi bisnis. Namun, informasi yang dia dapat peletakan batu pertama akan digelar pada November 2022.

“Segera dibangun, groundbreaking rencana November, setelah groundbreaking Islamic Center kemudian PT Lulu,” jelas dia. Catatan Solopos, PT Lulu Group Retail menjalin kerja sama dengan Pemkot Solo pada Road to G-20: Investment Forum di Hotel Alila Solo, Rabu (18/5/2022).

Baca juga: Pemkot Solo: Lahan yang Dibeli Peritel Terbesar Asia di Jebres Milik Bos Sritex

Nota kesepahaman ditandatangani Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dengan perwakilan PT Lulu Group Retail dan disaksikan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia.

Perusahaan dari Uni Emirat Arab (EA) tersebut melakukan langkah ekspansi bisnis dengan nilai US$4 juta atau sekitar Rp59,2 miliar (kurs Rp14.884) untuk setiap outlet yang didirikan. Satu outlet bisa menyerap 250 tenaga kerja lokal. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Selasa (30/8/2022).

Bansos Rp24,17 Triliun Cair September

JAKARTA — Pemerintah menyalurkan tambahan bantalan sosial Rp24,17 triliun mulai 1 September 2022. Sumber dana itu disebut-sebut murni dari bantuan sosial, bukan dari anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM). 

Kabar penyaluran tambahan bantalan sosial itu disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, sesuai rapat bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (29/8/2022). Jokowi juga mengumumkan kabar itu melalui berbagai akun media sosialnya.

“Pemerintah akan menyalurkan sejumlah bantuan sosial tambahan kepada masyarakat sebagai bentuk pengalihan subsidi BBM sebesar Rp24,17 triliun. Saya berharap agar bantuan sosial ini dapat meringankan beban masyarakat yang dihadapkan pada tekanan berbagai kenaikan harga,” tulis Jokowi, dikutip Solopos dari akun Twitter @jokowi.

Baca juga: Anggarkan Rp24,17 Triliun, Pemerintah akan Kucurkan 3 Jenis BLT

Melalui siaran langsung saluran YouTube Sekretariat Presiden, Sri Mulyani mengatakan bantalan sosial Rp24,17 triliun itu dieksekusi pekan ini.

Senada dengan Jokowi, Sri Mulyani mengatakan bantalan sosial itu sebagai pengalihan subsidi BBM yang dibayarkan via Kementerian Sosial berupa bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp150.000 per bulan kepada setiap penerima. Setiap penerima BLT mendapatkan empat kali BLT itu.

Menkeu mengatakan BLT akan disalurkan kepada 20,65 juta kelompok atau penerima. Total BLT itu yakni Rp12,4 triliun. “Dibayarkan dua kali, Rp300.000 pertama dan Rp300.000 kedua,” kata Sri Mulyani. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Selasa (30/8/2022).

Mendesak Diperbaiki

SOLO — Bantalan karet alias elastomer jembatan Mojo di Pasar Kliwon, Solo, banyak yang rusak. Bantalan karet itu belum pernah diganti sejak jembatan diresmikan pada 1985 silam.

Jembatan Mojo berumur lebih dari 30 tahun. Selama puluhan tahun, bantalan karet jembatan belum pernah diganti. Padahal, jembatan Mojo menjadi penghubung utama Solo-Bekonang, Mojolaban, Sukoharjo. Kendaraan bermotor dari Solo dipastikan melewati jembatan Mojo saat hendak menuju Mojolaban, Sukoharjo.

Baca juga: Jembatan Mojo Solo Kerap Bergetar, Bantalan Karetnya Belum Pernah Diganti

Saat ini, sebagian bantalan karet jembatan tak berfungsi secara maksimal. Bahkan, ada beberapa bantalan karet jembatan yang sudah rusak. Bantalan karet jembatan yang rusak ditandai pelat lantai jembatan yang kerap bergetar ke kanan-kiri. Lantai jembatan bakal bergetar saat jembatan dilewati kendaraan berat.

“Sebagian bantalan karet jembatan sudah mati, perlu diganti. Tanda-tandanya lantai jembatan bergetar ke kanan dan kiri saat dilewati kendaraan bermotor,” kata Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga DPUPR Solo, Joko Supriyanto, saat dihubungi Solopos, Senin (29/8/2022). Selengkapnya di halaman Soloraya Harian Solopos edisi Selasa (30/8/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya