SOLOPOS.COM - Harian Umum Solopos edisi Senin (28/10/2019).

Solopos.com, SOLO — Pemkab Sukoharjo meminta manajemen PT Rayon Utama Makmur (RUM) mengurangi jumlah produksi selama sepekan. Hal ini menindaklanjuti aduan masyarakat yang masih menghirup bau busuk yang berasal dari pabrik pembuat serat rayon itu.

Manajemen PT RUM bersedia untuk mengurangi produksi sepekan ke depan. Informasi yang dihimpun Espos, Minggu (27/10/2019), Pemkab Sukoharjo menerbitkan surat resmi bernomor 660.1/4091 /X/2019 tertanggal 26 Oktober 2019.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kabar mengenai pencemaran udara PT RUM Sukoharjo itu menjadi sorotan utama di Harian Umum Solopos edisi hari ini, Senin (28/10/2019). Berita tersebut bisa dibaca secara lengkap di E-Paper Solopos.

Selain itu, di halaman utama Harian Umum Solopos edisi hari ini juga menyajikankabar kemenangan atlet bulu tangkis Indonesia Praveen Jordan dan Melati Daeva di ajang French Open 2019.

Praveen/Melati Terus Memberi Bukti

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti memberi bukti sebagai ganda campuran terbaik Indonesia saat ini. Praveen/Melati menyabet gelar juara untuk kali kedua berturut-turut hanya dalam rentang sepekan alias tujuh hari.

Setelah keluar sebagai juara di Denmark Open 2019 pada Minggu (20/10/2019) lalu, Praveen/Melati melanjutkan prestasi sensasional dengan merebut gelar di French Open 2019, Minggu (27/10/2019).

Simak selengkapnya di: E-Paper Solopos.

Sedangkan di halaman Soloraya, ada kabar sampah plastik yang disoroti Komisi IV DPRD Sragen. Ada pula kabar kenaikan gaji perangkat desa di Boyolali.

Komisi IV DPRD Sragen Soroti Sampah Plastik

Komisi IV DPRD Sragen mendorong perlunya pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pengurangan Sampah Plastik pada 2020. Ketua Komisi IV DPRD Sragen, Sugiyamto, mengatakan masalah sampah plastik tidak bisa diselesaikan hanya dengan imbauan kepada masyarakat.

Imbauan untuk mengurangi sampah plastik itu tidak dibarengi budaya sehat dari masyarakat untuk mengindahkan imbauan itu. Sugiyamto menilai dibutuhan regulasi atau payung hukum berupa perda untuk menekan jumlah sampah plastik.

Baca selengkapnya di: E-Paper Solopos.

Tahun Depan, Gaji Perangkat Desa Boyolali Naik 13%

Kabar gembira datang bagi para perangkat desa di Kabupaten Boyolali. Usulan kenaikan gaji pada 2020 akhirnya dikabulkan. Pemkab Boyolali memastikan gaji perangkat desa akan naik 13%.

Informasi yang dihimpun Espos dari sejumlah perangkat desa di Boyolali, mereka menerima penghasilan tetap (siltap) Rp1,95 juta sejak awal 2018 lalu. Dalam dua tahun, nominal itu tidak bertambah hingga kini.

Simak secara lengkap di: E-Paper Solopos.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya