SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Kamis (27/10/2022).

Solopos.com, JAKARTA — Sikap Ketua DPC PDIP Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, yang dinilai blak-blakan mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk mencalonkan diri sebagai presiden dalam Pilpres 2024 diganjar dengan sanksi peringatan keras, Rabu (26/0/2022).

Tak hanya itu, sanksi tersebut sekaligus bersifat peringatan terakhir bagi Rudy, panggilan akrabnya. Sebelumnya, DPP PDI Perjuangan juga telah memberikan sanksi berupa teguran lisan kepada Ganjar Pranowo yang dianggap sudah menyatakan kesiapan dirinya sebagai capres di Pernilu 2024.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Akan tetapi kalangan pengamat menilai teguran dan sanksi itu justru memberi keuntungan. Pemberian sanksi DPP PDIP kepada Ganjar dan kemudian Rudy dinilai sebagai drama atau skenario partai untuk meningkatkan secara signifikan popularitas dan elektabilitas Ganjar sebagai capres 2024.

Pendapat itu disampaikan pengamat politik dari Uni ver sitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Agus Riewanto, Rabu. Dia mencontohkan apa yang dialami Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat diolok-olok Taufiq Kiemas.

“Jadi ini sebenarnya kalau dibaca dalam konteks budaya pop adalah cara, upaya mempopulerkan Ganjar. Kita ini kan sangat dipengaruhi budaya melankolis. Waktu SBY diolok-olok Taufiq Kiemnas kan mendapatkan simpati publik. Ratingnya naik,” ujarnya. Ketika limpahan suara kepada Garjar dan pendukungnya semakin banyak, menurut Agus, PDIP jugalah yang akan mendapatkan keuntungan.

Baca juga: Pengamat Sebut Sanksi PDIP untuk Rudy Justru Bisa Dongkrak Elektabilitas Ganjar

Sebab bagaimana pun juga Ganjar dan pendukungnya tetap kader PDIP. “Jadi efeknya justru positif bagi Ganjar” urai dia. Dengan begitu, Agus melanjutkan, PDIP tidak masalah menjadi common enemy atau musuh bersama masyarakat. Sebab pada akhirnya suara publik akan tertampung di PDIP bila Ganjar ditunjuk sebagai Capres 2024. PDIP dinilai sudah hafal karakter publik Tanah Air.

“PDIP sedang menempatkan sook Ganjar dan Rudy di posisi yang teraniaya agar mendapatkan perhatian dan simpati publik. Dalam pemanggilan Ganjar dan Rudy juga tidak ada yang tahu kan, mereka membahas apa. Tahu-tahu sudah jumpa pers,” terang dia. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Kamis (27/10/2022).

Skuter Sejahterakan Ketua RT/RW

WONOGIRI — Meski menjadi ujung tombak pelayanan masyarakat sekaligus menjadi pendukung utama terlaksananya program pemerintah, para ketua RT dan RW tak selalu mendapat perhatian dari pemerintah.

Pemerintah Desa Sumberejo, Kecamatan Batu warno, Kabupaten Wonogiri, punya terobosan melalui program yang disebut Skuter. Tujuannya menyejahterakan para ketua RT dan RW di wilayah mereka. Apa itu Skuter? Kepala Desa Sumberejo, Tri Haryanto, mengatakan Skuter adalah singkatan Surat Keputusan Usaha Tepat Guna RT dan RW. Wujudnya berupa program kredit pinjaman kepada ketua RT dan RW di Desa Sumberejo.

Baca juga: Sejahteranya Ketua RT di Sumberejo Wonogiri, Bisa Pinjam Uang dengan Agunan SK

Para ketua RT dan RW bisa mendapatkan kredit modal usaha dengan agunan surat keputusan (SK) RT atau RW yang diterbitkan Kepala Desa Sumberejo. Para ketua RT dan RW dapat mengajukan pinjaman modal usaha bernilai maksimal Rp10 juta dengan suku bunga sebesar 1,2 %/tahun dan masa tenggang maksimal tiga tahun. Angsuran dibayarkan dari gaji bulanan ketua RT dan RW yang dianggarkan pemerintah desa.

Pengelola program Skuter adalah Badan Usaha Milik Desa (Burdes) Sumber Artha Makmur. “Jadi, Ketua RT atau RW yang memanfaatkan program ini akan dipotong gajinya untuk membayar angsurannya. Gaji mereka setiap bulan Rp400.000/bulan. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Kamis (27/10/2022).

Penjualan Rumah Subsidi Meningkat

SOLO — Pertumbuhan perumahan subsidi di wilayah Soloraya membaik pascapandemi. Hal itu dibuktikan dengan penjualan rumah subsidi dari para pengembang yang terus meningkat. Penyaluran KPR rumah subsidi dari sektor perbankan juga meningkat.

Deputi Branch Manager ETN Solo, Ernon Subiantoro, mengatakan saat ini bi sa dikatak an sebagai momentum baik. untuk memulihkan sektor perumnahan subsidi. “Kami melihat pertumbuhan segmen rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah [MBR] luar biasa.

Baca juga: Penjualan Rumah Subsidi di Soloraya Tumbuh Signifikan

Beberapa pengembang yang membangun perumahan subsidi, begitu buka, sold out,” kata dia saat ditemui di acara gathering dan grand launching Marison Regency di The Sunan Hotel, Minggu (23/10/2022). Pada masa pandemi Covid-19, sektor perumahan subsidi terdampak. Penyaluran KPR rumah subsidi selama masa pandemi mencatatkan sekitar Rp200 miliar dalam satu tahun.

Sementara tahun ini, dari target sekitar Rp300 miliar, telah terealisasi sekitar 95% baik dari program Fasilitas Likuiditas Perbiayaan Perumahan (FLPP), Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BF2ET), maupun Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Dengan begitu, pihaknya optimistis target tersebut tercapai sampai akhir tahun. Selengkapnya di halaman Soloraya Harian Solopos edisi Kamis (27/10/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya