SOLOPOS.COM - Solopos edisi, Senin (9/12/2013). (Tutut Indrawati/JIBI/Solopos)

 Solopos edisi, Senin (9/12/2013). (Tutut Indrawati/JIBI/Solopos)


Solopos edisi, Senin (9/12/2013). (Tutut Indrawati/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO —    Penghasilan pengemis di Kota Solo ternyata bisa melebihi gaji  pokok pegawai negeri sipil (PNS) maupun upah minimum kota (UMK). Penghasilan mereka bisa mencapai  Rp1,5 juta-Rp6 juta per bulan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berita terkait  penghasilan pengemis tersebut menjadi  headline Harian Umum Solopos edisi, Senin (9/12/2013).

Selain itu kabar persiapan Timnas Indonesia U-23 hadapi Kamboja dalam laga perdana di Sea Games 2013 sore ini juga ditempatkan di halaman utama. Sementara Soloraya menyuguhkan berita terlait pemberantasan korupsi, Aparat Didesak Lebih Tegas pada halaman 1.

Ekspedisi Mudik 2024

Berikut cuplikan berita-berita Solopos hari ini :

 

Penghasilan Pengemis Lebihi PNS

Pengemis masih banyak dijumpai di sudut Kota Solo. Razia tak efektif menghilangkan pengemis dari kota ini.

Maklum saja, penghasilan dari meminta-minta ternyata bisa melebihi gaji pokok pegawai negeri sipil (PNS) maupun upah minimum kota (UMK).

Berdasarkan penelusuran Espos sepanjang pekan lalu, Pengemis di Kota Solo rata-rata meraup penghasilan Rp50.000-Rp200.000/hari. Jika dikalkulasi dalam sebulan, penghasilan tertinggi mereka bisa mencapai Rp1,5 juta-Rp6 juta.

Kejar Tiga Angka Perdana

Timnas Indonesia U-23 bakal ditantang Kamboja di laga perdana mereka di SEA Games 2013 di Myanmar, Senin (9/12). Seperti apa persiapan Skuat Garuda? Berikut laporannya.

Beberapa waktu lalu publik Tanah Air masih merasakan euforia keberhasilan Timnas U-23 menjuarai  turnamen mini MNC Cup. Dalam turnamen tersebut, Skuat Garuda tampil superior atas Maladewa, Papua Nugini dan Laos. Namun, gegap gempita kegembiraan itu harus segera disudahi Andik Vermansyah dkk.

Mereka harus fokus meraup poin penuh kontra Kamboja di laga penyisihan Grup B. Laga ini menurut rencana disiarkan langsung SCTV, Senin (9/12) Pukul 16.00 WIB.

Aparat Didesak Lebih Tegas

Aparat penegak hukum dinilai kurang tegas dalam menangani kasus dugaan korupsi. Akibatnya, pemberantasan korupsi di wilayah Soloraya disebut berjalan lamban.

Koordinator Aliansi Rakyat Anti Korupsi Klaten (ARAKK), Abdul Muslih, menilai Kabupaten Klaten masih menjadi surga bagi para koruptor. Menurutnya para penegak hukum tidak pernah menyelesaikan kasus korupsi yang besar, sehingga tidak ada efek jera bagi koruptor di Klaten.

“Saat ini, para penegak hukum di Klaten masih ramah terhadap koruptor. Jadi, kasus-kasus korupsi yang besar selalu tidak pernah selesai sehingga tidak ada ujungnya. Kami harap dalam peringatan Hari Anti Korupsi ini, para penegak hukum tidak lagi bersahabat dengan koruptor. Juga tidak tebang pilih dalam memberantas kasus korupsi,” katanya melalui pesan singkat kepada Espos, Minggu (8/12).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya