SOLOPOS.COM - Halaman Depan Harian Umum Solopos edisi Senin, 25 September 2017.

Solopos hari ini mengulas politik dinasti di berbagai daerah di Indonesia.

Solopos.com, SOLO – Selama 2016 – 2017 KPK berhasil menangkap 16 kepala daerah. Lima di antaranya terindikasi melakukan atau menjadi bagian dari politik dinasti di daerah masing-masing.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ada kepala daerah yang tertangkap karena usahanya untuk melanggengkan politik dinasti. Mereka menempatkan istri/adik/keluarga lainnya untuk kembali mengikuti pilkada atau mendapat jabatan politik strategis.

Berita mengenai politik dinasti di berbagai daerah ini menjadi headline Halaman Utama Harian Umum Solopos, Senin (25/9/2017). Selain itu ada berita tentang hasil pertandingan Persis vs PSS Sleman dan berita tentang pelestarian lingkungan Hutan Suaka Margasatwa Gunung Tunggangan, Sragen.

Simak cuplikan berita Halaman Utama Harian Umum Solopos edisi Senin 25 September 2017:

PENEGAKAN HUKUM : Dinasti Tak Kapok Korupsi

Sejumlah kepala daerah hasil politik kekerabatan atau politik dinasti di daerah tak jera korupsi. Sebagian dari mereka bahkan berupaya melanggengkan dinasti meski terlibat korupsi.

Dari 16 kepala daerah yang ditangkap KPK selama 2016-2017, lima di antaranya merupakan bagian dari politik dinasti di daerah masing-masing yaitu Bupati Subang Ojang Sohandi, Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian, Bupati Klaten Sri Hartini, Wali Kota Cimahi Atty Suharti Tochija, dan Wali Kota Cilegon Tubagus Imam Aryadi.

Ada juga kepala daerah yang ditangkap KPK pada 2016-2017 berupaya melanggengkan dinasti mereka di masing-masing daerah dengan menempatkan istri/adik/keluarga lainnya untuk kembali mengikuti pilkada atau jabatan politik strategis lainnya (selengkapnya lihat grafis). ”Sistemnya [yang salah]. Berarti ada sistem yang semua itu uang. Sistem kita adalah uang. Ini harus kita kaji,” ucap Ketua MPR Zulkifli Hasan di Jakarta, Minggu (24/9).

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com/

PERSIS 1-0 PSS : Sang Mantan Memang Menyakitkan

Striker Persis Solo, Tri Handoko, benar-benar membuat PSS Sleman patah hati lewat gol tunggalnya yang mengantarkan Persis menang tipis 1-0 di Stadion Manahan, Minggu (24/9) sore. Kemenangan itu membawa Laskar Sambernyawa mengudeta PSS dari puncak klasemen Grup A babak 16 besar Liga 2.

Tampil di hadapan 21.000 pendukungnya, Persis harus menunggu hingga menit ke-85 untuk pecah telur. Tri Handoko yang baru masuk di babak kedua menggantikan Agung Supriyanto menjadi aktor protagonis di laga sarat gengsi itu. Striker bernomor punggung 10 ini mampu memanfaatkan umpan tarik Dedi Cahyono di sisi kanan pertahanan PSS untuk mencetak gol krusial. Bola cocoran Ndok, sapaan akrabnya, sempat mengenai bek tim tamu, Ardi Idrus, sebelum meluncur ke gawang yang dijaga Syahrul Trisna Fadillah.

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com/

PELESTARIAN LINGKUNGAN : Nyanyian Merdu Satwa Kian Langka

Semak belukar kering menjadi pemandangan saat menyusuri jalan setapak di area Hutan Suaka Margasatwa Gunung Tunggangan Sragen. Hamparan area yang penuh dengan pohon jenis soka dan pinus terbentang membentuk lembah dan bukit. Berbagai jenis pohon perdu menjadi penghias hutan itu sekaligus sebagai tempat persembunyian hewan-hewan liar.

Agus Widoyo, 36, terus berjalan menyusuri jalan yang sering dilalui para penjaga hutan lainnya. Jalan yang amat dikenalnya sejak masih kanak-kanak. Memori Agus seperti kembali pada masa 25 tahun silam ketika berlari-lari bersama temannya di hutan itu.

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya