SOLOPOS.COM - Solopos Hari Ini edisi Senin (25/4/2022).

Solopos.com, SOLO — Prediksi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bahwa Jawa Tengah (Jateng) menjadi wilayah paling krusial selama mudik Lebaran 2022, mulai terbukti, Minggu 24/4/2022), kemacetan mulai melanda Kota Solo yang dipengaruhi arus mudik.

Berdasarkan pantauan Solopos, arus lalu lintas di JI. Slamet Riyadi mulai mengalami kemacetan. Kemacetan terjadi di jalur dari arah timur menuju barat yang didominasi sepeda motor, mobil pribadi, dan bus Batik Solo Trans (RST). Selain itu, bus-bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dan antarkota dalam provinsi (AKDP) juga berada di antara kemacetan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Khusnudin, tukang ojek yang berada di halte Kerten, mengatakan kemacetan mulai terjadi pada siang hari sekitar pukul 11.00 WIB. Sedangkan sebelum jam tersebut arus lalu lintas masih lancar. “Macetnya mulai tadi siang sekitar jam 11.00 WIB, macetnya sampai depan Solo Square,” ucap Khusnudin di halte Kerten, Minggu.

Baca juga: Libur Lebaran, Waspadai Kemacetan Lalu Lintas di Kawasan Mal Kota Solo

Kepala Bidang Lalu Lintas, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Ari Wibowo, memprediksi adanya peningkatan arus mudik dibandingkan dua tahun lalu saat masih Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). “Tahun lalu flyover Purwosari tidak macet karena masih masa PPKM selama dua tahun.

Dan tahun ini ada peningkatan arus di banyak lokasi, di antaranya di flyover Purwosari, baik dari barat maupun timur,” kata dia, kepada Solopos melalui pesan Whatsapp, Minggu. Ari mengatakan flyover Purwosari menjadi salah satu akses utama kendaraan saat arus mudik maupun arus balik.

“Flyover Purwosari menjadi akses utama dan favorit masyarakat,” kata dia. Karena meniadi akses favoit masyarakat, kata Ari, Dinas Perhubungan Kota Solo khususnya Bidang Lalu Lintas berupaya meminimalisasi kemacetan di flyover Purwosari, Dishub akan melakukan intervensi lampu lalu lintas.

”Kami intervensi lama lampu merah dan hijau di persimpangan traffic light terdekat dari ruangan central control room Dishub.” ujarnya. Artinya, yang akan dintervensi adalah traffic light dari arah barat di Kleco, Faroka, Kerten, dan dari arah timur di Purwosari dan Gendengan. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Senin (25/4/2022).

Minim Edukasi dan Anggaran

SUKOHARJO — Penjebolan tembok Benteng Baluwarti Kartasura oleh sang pembeli lahan menjadi pelajaran berharga pemerintah dalam mengelola bangunan cagar budaya. Minimnya perhatian dan edukasi terhadap warga dinilai menjadi pangkalnya.

Hingga kini, peringkat bangunan peninggalan Keraton Kartasura itu masih di tingkat kabupaten. Efeknya, anggaran untuk perawatan situs budaya terbilang minim. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo dan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah segera merumuskan pengelolaan benteng eks Keraton Kartasura pada pertengahan Mei mendatang.

Penetapan benteng eks Keraton Kartasura sebagai situs cagar budaya dipercepat dan dibarengi sosialisasi kepada masyarakat setempat. Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid, bersama Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, mengecek lokasi Benteng, Baluwarti yang dijebol pemilik lahan di Krapyak Kulon, Kelurahan/Kecamatan Kartasura, Minggu (24/4/2022).

Baca juga: Dirjen Kebudayaan Kunjungi Benteng Bekas Keraton Kartasura, Ini Katanya

Rombongan Hilmar tiba di benteng sekitar pukul 10.40 WIB. Mereka langsung memeriksa kondisi benteng yang dijebol menggunakan alat berat itu. Lubang benteng peninggalan Keraton Kartasura sepanjang 6 meter itu masih dipasangi garis polisi.

Setelah mengecek lokasi benteng yang dijebol, rombongan Hilmar bergeser ke Benteng Srimanganti yang di dalamnya terdapat masjid, permakaman, dan petilasan raja. “Langkah pertama adalah penghentian agar proyek tak dilanjutkan karena Benteng Baluwarti merupakan objek diduga cagar budaya [ODCB]. Artinya, UU No.11/2010 tentang Cagar Budaya sudah berlaku,” kata dia, Minggu.

Selanjutnya, kajian mengenai ODCB telah dirampungkan oleh Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Sukoharjo pada beberapa waktu lalu. Hasil kajian itu segera diserahkan kepada Bupati untuk ditetapkan sebagai benda cagar budaya (BCB) dengan surat keputusan (SK) yang diterbitkan Bupati Sukoharjo. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Senin (25/4/2022).

Buka Bersama Kerek Pendapatan Hotel

SOLO — Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo mencatat kegiatan buka bersama menyumbang pendapatan terbesar dari sektor food and beverage menjelang Lebaran tahun ini. Pejabat Humas PHRI Solo, Sistho W. Sreshtho, mengatakan pada 2022 animo masyarakat terhadap kegiatan buka bersama di restoran maupun hotel membaik dibandingkan dua tahun sebelumnya.

Hal itu tak lepas dari kebijakan pemerintah yang melonggarkan aturan mobilitas masyarakat serta aktivitas publik. “Pada Ramadan kali ini, acara buka bersama menjadi sangat jauh berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hampir saya dengar, saya cek kawan-kawan perhotelan dan restoran-restoran, kita bisa lihat sendiri semua acara buka bersama sudah dipenuhi para tamu,” jelas Sistho saat dihubungi Solopos, Minggu (24/4/2022).

Baca juga: Buka Bersama Sumbang 80 Persen dari Penghasilan Food And Beverage Hotel

Naiknya permintaan buka bersama, menurut Sistho, dirasakan semua pelaku usaha pariwisata. Restoran kecil, restoran besar, hingga hotel berbintang, khususnya hotel yang memiliki area makan cukup besar, menjadi pilihan utama para tamu. Animo masyarakat tersebut menyumbang pendapatan signifi kan dari sektor food and beverage (makan dan minum). Secara garis besar ada dua revenue hotel menurut Sistho.

Pertama, food and beverage (FB) service revenue yang masih terbagi lagi dalam berbagai macam pendapatan. Salah satunya banquet revenue yang dihasilkan meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE), wedding serta restaurant revenue. Kedua, room revenue. Berbeda dengan FB, sektor room revenue berasal dari kontribusi kamar hotel.

Sistho mengatakan pada Bulan Ramadan, permintaan buka bersama menyumbang setidaknya 80% dari total revenue yang dihasilkan food and beverage. Artinya pendapatan dari buka bersama jauh lebih besar dibanding dengan MICE, wedding, dan lainnya. Kontribusi banquet seperti MICE dan wedding menurun karena jarang ada aktivitas makan dan minum pada siang hari. Selengkapnya di halaman Soloraya Harian Solopos edisi Senin (25/4/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya