SOLOPOS.COM - Solopos Hari Ini Jumat (23/9/2016)

Solopos hari ini mengabarkan pemerintah Indonesia dinilai mengabaikan nasib petani.

Solopos.com, SOLO — Pemerintah dinilai abai terhadap petani dengan tidak memberikan jaminan perlindungan sehingga makin banyak generasi muda yang tidak berminat menjadi petani.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Petani tidak mendapatkan perlindungan dalam hal harga gabah, kebutuhan pupuk, dan sarana pertanian lainnya sehingga kehidupan mereka sulit berkembang. Tren turunnya jumlah petani terlihat dalam Sensus Pertanian 2013.

Jumlah keluarga yang terlibat di sektor pertanian di Soloraya pada 2013 tinggal 814.489 keluarga atau turun 28% jika dibandingkan pada 2003 yaitu 1.130.655 keluarga. Jumlah petani juga didominasi mereka yang usianya di atas 45 tahun (selengkapnya lihat grafis).

Kabar pemerintah mengabaikan petani menjadi headline Harian Umum Solopos hari ini. Solopos hari ini juga mengabarkan perpustakaan DPRD mati suri, Pilgub DKI Jakarta, dan dugaan suap Irman Gusman. Simak cuplikan kabar Solopos hari ini, Jumat (23/9/2016):

FASILITAS LEGISLATOR : Lebih Sering untuk Tiduran, Perpustakaan DPRD Mati Suri

DPRD Kota Solo dilengkapi fasilitas perpustakaan untuk menunjang kinerja para wakil rakyat. Bagaimana kondisi perpustakaan itu? Sunyi. Kata itu paling tepat untuk mewakili kondisi Perpusatakaan DPRD Kota Solo. Hanya ada suara lembut embusan angin dari perangkat air conditioner (AC) saat Espos, memasuki ruang perpustakaan itu, Kamis (22/9/2016).

Ruang perpustakaan di lantai dasar Grha Paripurna DPRD Kota Solo itu benar-benar sepi dari aktivitas. Saat itu tidak ada petugas di ruangan itu.

Tumpukan buku dan rak-rak diselimuti debu seakan memberi tanda lama tidak terjamah. Ada lima rak buku ukuran 2 meter x 2 meter di ruangan itu. Dua rak di bagian paling timur terisi buku secara penuh.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

DINAMIKA POLITIK : Aroma Pilpres di Perebutan Kursi DKI 1

”Ini pilpres apa pilgub ya?” tanya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada wartawan di rumahnya di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Rabu (21/9/2016) malam. Pertanyaan itu dilontarkan Ketua Umum Partai Demokrat itu sebelum menggelar pertemuan dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PPP Romahurmuziy, dan petinggi empat partai politik (parpol) itu.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

DUGAAN SUAP : Irman Minta Kuota Gula 3.000 Ton Dialihkan

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan mantan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman menghubungi petinggi Bulog meminta kuota impor gula 3.000 ton milik Jakarta dialihkan ke Sumatra Barat. “Sebetulnya dia itu bukan [minta] kuota.

Sebetulnya ingin diambilkan dari kuota untuk Jakarta. Itu diambilkan 3.000 [ton] supaya dialihkan ke Sumatra Barat,” kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, Kamis (22/9/2016).

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya