SOLOPOS.COM - Harian Umum Solopos edisi Selasa 23 Januari 2018.

Berita utama Harian Umum Solopos hari ini membahas tentang rencana pembangunan Masjid Sriwedari.

Solopos.com, SOLO – Panitia pembangunan Masjid Taman Sriwedari mendapatkan komitmen dana sampai Rp160 miliar. Padahal anggaran proyek masjid itu Rp151,9 miliar. Panitia mengebut pengumpulan dana pembangunan Masjid Taman Sriwedari. Lalu lintas dana tersebut dilakukan dalam satu rekening panitia untuk mengantipasi penyimpangan penggunaan anggaran.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Panitia mendapatkan komit-men dana pembangunan mencapai Rp160 miliar. Ketua Umum Panitia Masjid Taman Sriwedari yang juga Wakil Wali Kota (Wawali) Solo, Achmad Purnomo, mengatakan dana pembangunan masjid berasal dari corporate social responsibility (CSR) badan usaha milik negara (BUMN) serta perusahaan lain.

Berita tentang rencana pembangunan Masjid Taman Sriwedari menjadi headline Halaman Utama Harian Umum Solopos edisi Selasa (23/1/2018). Selain itu ada berita menarik lainnya seperti di bawah ini:

TINDAK KRIMINALITAS: Dibunuh di Rumah, Dibuang di Waduk Cengklik

Dera Dewanti Dirgahayu, 38, warga asal Tembalang, Semarang yang tinggal di Perumahan Sawahan No. 6, RT 001/RW 010, Ngemplak, Boyolali, ditemukan meninggal tanpa busana di sekitar Waduk Cengklik, Ngemplak, Boyolali, Senin (22/1) pagi. Polisi menduga perempuan itu menjadi korban pembunuhan. Jenazah perempuan itu ditemukan di tepi jalan area persawahan Desa Ngargorejo, Ngemplak, di tepi jalan menuju pintu objek wisata itu.

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com/

Di Halaman Soloraya ada berita tentang perkembangan polemik relokasi warga bantaran Kali Pepe dari Solo ke Sukoharjo. Ketua Komisi II DPRD Solo, Y.F. Sukasno menyatakan masih terbuka kesempatan bagi warga bantaran Kali Pepe wilayah Kelurahan Gandekan untuk mendirikan rumah baru di Dusun Padasan, Desa Mranggen, Polokarto, Sukoharjo dengan luas lahan tetap 40 meter persegi/kaveling.

Berita tentang relokasi warga bantaran Kali Pepe itu menjadi headline Halaman Soloraya Harian Umum Solopos, Selasa. Selain berita tersebut ada liputan menarik lainnya seperti di bawah ini:

FENOMENA TAWON : LIPI Teliti Serangan Tawon di Klaten

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) meneliti kasus-kasus serangan tawon di Klaten menyusul banyaknya laporan serangan tawon yang masuk ke unit Pemadam Kebakaran (Damkar) selama setahun terakhir. Apalagi, ada dua anak yang meninggal dunia akibat disengat tawon yang jumlahnya puluhan hingga seratusan.

Peneliti dari Pusat Penelitian Biologi LIPI, Hari Nugroho, mengatakan kabar serangan tawon di Klaten ia terima akhir 2017 lalu. Hari mengatakan selain dirinya ada peneliti LIPI lainnya, Sih Kahono, yang akan melakukan penelitian. Penelitian di antaranya terkait penyebab banyaknya sarang tawon, jenis tawon, serta cara penanganan yang efektif. “Mungkin nanti melibatkan peneliti lain berkaitan dengan pengendalian hama terpadu. Untuk masalah kesehatan bahaya racun tawon, kami mengundang Dr. Tri Maharani [pakar toksikologi].

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya