SOLOPOS.COM - Harian Umum Solopos edisi Rabu 7 Februari 2018.

Berita utama Harian Umum Solopos hari ini membahas tentang permintaan Wali Kota Solo terkait pembangunan flyover Manahan dan Purwosari.

Solopos.com, SOLO – Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo kembali meminta proyek pembangunan jalan layang atau flyover Manahan dan Purwosari dikerjakan secara bersamaan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Keinginan Rudy, sapaan akrabnya, disampaikan saat bertemu Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Zulfikri dan Wakil Ketua Komisi V DPR Sigit Sosiantomo di rumah dinas (rumdin) Wali Kota di Loji Gandrung, Selasa (6/2/2018).

Berita tentang permintaan Rudy agar pembangunan flyover Manahan dan Purwosari dilakukan bersamaan ini menjadi headline Harian Umum Solopos edisi Rabu (7/2/2018). Selain itu ada berita menarik lainnya seperti di bawah ini:

PENGELOLAAN BKK: Duit 36 Nasabah Rp2,7 Miliar Ditilap

Dana milik 36 nasabah Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan (PD BKK) Eromoko Kantor Cabang Pracimantoro, Wonogiri, senilai Rp2,7 miliar diduga diselewengkan salah satu pegawai, GR, untuk kepentingan pribadi.

Warga Eromoko itu beraksi sejak 2013. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) selaku pemegang saham mengklaim sudah menyelesaikan kasus tersebut. Informasi yang dihimpun Esposdari berbagai sumber, Selasa (6/2), dugaan penyelewengan dana semula diketahui ketika nasabah menarik dana, tetapi dana yang mengendap sangat minim, pada tahun lalu.

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com/

Di Halaman Soloraya ada berita tentang desakan Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sragen, Suratno agar pemerintah menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen dari Rp3.700/kg menjadi Rp4.800-Rp5.000/kg.

Berita tersebut menjadi headline Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini. Selaini tu ada berita unik lainnya tentang Soloraya. Simak cuplikannya di bawah ini:

KREASI WARGA: Dari barang Terbuang Jadi Pesawat Terbang

Benda berbentuk pesawat terbang terparkir di garasi rumah di Dusun Tempel, Desa Pondok, Kecamatan Grogol. Terdapat baling-baling di bagian belakang bodi yang berfungsi mengonversi putaran menjadi kekuatan pendorong. Di tengah bodi pesawat, ada tulisan warna hitam berbunyi “Tes Mesin Pendorong”. Pesawat terbang rakitan itu tak utuh lantaran belum ada sayap di kedua sisinya.

Texswan Purbobusono, warga Dusun Tempel, Desa Pondok, Kecamatan Grogol memperlihatkan pesawat terbang buatannya di rumahnya, Selasa (6/2/2018). Bodi pesawat terbang itu dibuat oleh Texswan Purbobusono, yang sehari-hari bekerja sebagai montir bengkel mobil dan pereparasi barang-barang elektronik. Berbekal keterampilan dan keahlian di bidang otomotif, ia merakit bodi pesawat terbang. “Ada empat bagian pesawat terbang yakni badan pesawat atau fuselage, sayap atau wing, belakang pesawat atau empennage, serta roda pendarat. Hanya sayap pesawat yang belum saya buat lantaran terkendala dana,” kata dia saat berbincang dengan Espos di rumahnya, Selasa.

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya