SOLOPOS.COM - Solopos edisi, Kamis (28/11/2013). (Tutut Indrawati/JIBI/Solopos)

 Solopos edisi, Kamis (28/11/2013).  (Tutut Indrawati/JIBI/Solopos)


Solopos edisi, Kamis (28/11/2013). (Tutut Indrawati/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Harian Umum Solopos edisi, Kamis (28/11/2013) menempatkan berita dampak aksi solidaritas dokter yang membuat pelayanan rumah sakit lumpuh sebagai headline.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Tak kalah menarik, berita pengemis raup Rp25 juta dalam 15 hari  turut terpampang di halaman utama Solopos hari ini. Sementara Soloraya menempatkan kabar Rekening Dibobol , Ratusan Juta Raib pada halaman depan.

Berikut cuplikan berita-berita Solopos hari ini :

RS Lumpuh, Pasien Marah

Pelayanan rumah sakit di berbagai daerah, termasuk Soloraya, lumpuh menyusul aksi demonstrasi ribuan dokter di seluruh Indonesia, Rabu (27/11). Gara-gara aksi ini, pasien telantar dan marah-marah karena tidak mendapatkan layanan kesehatan dari dokter.

Bahkan, pelayanan terhadap warga miskin juga terhenti padahal Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan walau ada demonstrasi, dokter tetap melayani pasien emergency dan pasien miskin.

Aksi demo ini digelar sebagai bentuk solidaritas atas penahanan dua dokter spesialis kandungan di Manado, Sulawesi Utara, Dewa Ayu Sasiary Prawani dan Hendry Simanjuntak.

15 Hari Ngemis Raup Rp25 Juta

Pengemis sulit diberantas di berbagai kota, apalagi Jakarta. Penghasilan dari meminta-minta ini ternyata juga bisa membikin kita ternganga. Berikut laporan tentang keberadaan pengemis kaya di ibu kota.

Namanya Walang bin Kilon, 54, dan Sa’ran, 60. Pekerjaan mereka pengemis yang hanya mengharapkan belas kasihan orang dengan bermodal menengadahkan tangan. Tapi jangan ditanya berapa penghasilan mereka, karena dari pengakuan keduanya, selama 15 hari kerja, mereka sanggup mengumpulkan duit Rp25 juta!

Penemuan uang dari pengemis itu diungkapkan Miftahul Huda, Kepala Seksi Rehabilitasi Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Rabu (27/11).

Rekening Dibobol , Ratusan Juta Raib

Dua orang nasabah Bank Mandiri dan Mandiri Syariah mengadu ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Solo, Rabu (27/11), setelah uang di rekening mereka senilai ratusan juta rupiah raib dibobol orang.

Kepada Kepala Sekretariat BPSK Solo Tuti Budi Rahayu SH, kedua nasabah bank itu, Dwi Remawati dan Muhammad Mustaqim, menuturkan uang mereka dibobol pada Juli dan Oktober 2013. “Saya sudah lapor ke Bank Mandiri sejak peristiwa itu terjadi. Bahkan pihak bank kemudian menyarankan saya melaporkan kasus ini ke kepolisian. Tapi hingga detik ini belum ada tindak lanjutnya sama sekali, makanya kami datang ke sini [BPSK],” kata Dwi Remawati.

Menurut Remawati, uang yang tercatat di rekeningnya senilai Rp157 juta, pada bulan Juli 2013 mulai tanggal 22 sampai dengan 25, secara berturut-turut didebet orang lain yang tidak dia ketahui. “Saya tahu ketika akan melakukan transaksi untuk pembelian rumah di salah satu kantor Bank Mandiri di Solo, rekening saya telah terdebet Rp128 juta, saya langsung lemas,” papar dosen di salah satu perguruan tinggi di Kota Solo ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya