SOLOPOS.COM - Solopos edisi Senin (14/4/2014)

Solopos.com.JAKARTA—Gerak cepat dilakukan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Selain menggelar safari politik ke berbagai parpol, PDIP juga telah menyiapkan lima nama calon wakil presiden yang akan mendampingi Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres 2014. Rencananya, nama tersebut diumumkan pekan ini.

Di sisi lain, Partai Gerindra juga membuka komunikasi dengan Partai Demokrat untuk membahas mengenai cawapres Prabowo Subianto sementara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mulai menyiapkan ketua umumnya, Muhaimin Iskandar sebagai kandidat cawapres.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Politik Uang Terang Benderang

Politik uang sama-sama dibutuhkan oleh masyarakat pemilik hak pilih dalam pemilihan umum (pemilu) dan calon anggota legislatif (caleg).
Di akar rumput, praktik politik uang terkait Pemilu 9 April lalu dilakukan secara terang-terangan. Masyarakat cenderung menganggap politik uang sebagai hal lumrah, no money no choice.

Espos melihat langsung sebagian adegan praktik politik uang yang marak itu, namun tak satu pun bisa ditindak Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu).

Kotak Suara dicuri, Sekolah dan Musala Disegel

Politik uang dalam Pemilihan Umum 2014 mulai menjadi bumerang. Setelah membagi-bagikan uang dan barang, banyak calon anggota legislatif (caleg) tidak mendapatkan cukup suara sehingga gagal melenggang ke parlemen.

Kecewa, marah dan stres membuat mereka melakukan beragam ulah mulai dari mencuri kotak suara, memblokir perumahan bahkan hingga bunuh diri.

Tersangka Pembunuh PSK Ditangkap di Kartasura

SOLO—Misteri tewasnya seorang pekerja seks komersial (PSK), Supriyatin alias Yayuk, 31, di kamar hotel No. 17 lantai II Hotel Arjuna, Margorejo Kulon RT 001/RW 005, Kestalan, Banjarsari, Solo, Selasa (1/4) dini hari lalu akhirnya terungkap. Pelakunya diduga Agung Purnomo, 19, warga Kartasura.

Berdasarkan informasi, tindakan AP dipicu pelayanan korban yang tidak memuaskan dirinya. Meski sempat menguras harta korban, pelaku kecele lantaran perhiasan yang disikat ternyata hanya imitasi.

Kooperatif, Supar Tak Ditahan

SOLO—Polisi masih mendalami penyidikan guna menelusuri kemungkinan ada orang lain yang turut bertanggung jawab dalam praktik penipuan bermodus pengeleman benang teh di PT Hadena Indonesia Cabang Solo. Sementara itu, Kepala Cabang Solo PT Hadena Indonesia yang telah ditetapkan sebagai tersangka, Supar tidak ditahan karena dinilai kooperatif selama menjalani proses hukum.

Wakasatreskrim Polresta Solo, AKP Ari Sumarwono, saat dihubungi Espos, Minggu (13/4), mengatakan penyidik masih terus mengembangkan penyidikan kasus PT Hadena Indonesia, meski telah menetapkan tersangka. Namun, hingga saat ini penyidik belum menemukan bukti yang dapat mengarahkan penyidikan kepada orang lain selain Supar.

Solo Yakin Tak Kekurangan Soal UN

SOLO—Panitia Ujian Nasional (UN) Kota Solo optimistis tidak ada kekurangan naskah pada UN tahun ini. Keyakinan itu muncul meskipun naskah dari provinsi masih berada di boks dan belum boleh dibuka.
”Saat kami terima kan kondisinya masih di dalam boks, jadi belum diketahui kondisi isinya. Tapi kami percaya, tidak ada kekurangan,” terang Ketua Panitia UN Solo, Aryo Widyandoko, saat ditemui di SMKN 2 Solo, Minggu (13/4).

Dia mengatakan, boks-boks naskah UN tersebut baru akan dibuka di masing-masing sub rayon. Itupun hanya sebatas membuka boks, bukan amplop naskah UN. Sedangkan pembukaan amplop naskah baru dapat dilakukan pada pelaksanaan UN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya