SOLOPOS.COM - Koran Solopos edisi Selasa (30/5/2023).

Solopos.com, JAKARTA–Ulasan tentang PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang makin mengeratkan kerja sama politik dalam Pemilu 2024 diangkat menjadi headline Harian Umum Solopos edisi Selasa (30/5/2023) hari ini.

Diberitakan Solopos hari ini, PDIP dan PPP tak hanya bersama-sama mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden, tetapi juga sepakat menjalin kerja sama memenangi Pemilu Legislatif (Pileg) 2024.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Memenangi pileg yang akan datang bersama-bersama untuk satu tujuan, yaitu bagaimana bangsa ini ke depan akan menjadi semakin lebih baik, semakin maju, dan semakin bisa menyejahterakan rakyat,” ucap Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, kepada wartawan seusai pertemuan dengan pimpinan PPP di Kantor DPP PPP, Jakarta Pusat, Senin (29/5/2023).

Puan mengatakan bahwa kerja sama yang semakin kuat antarpartai politik akan semakin menguatkan kerja bersama untuk rakyat. Dalam kesempatan tersebut, ia menegaskan partainya bersama PPP bersepakat menguatkan kerja sama politik secara berkesinambungan dalam menghadapi Pilpres 2024 mendatang. Terutama, kata Puan, menguatkan komitmen PDIP-PPP untuk memenangkan calon presiden (capres) Ganjar Pranowo.

Puan menambahkan kedua partai juga sepakat agar pesta demokrasi yang dilaksanakan pada 14 Februari 2024 mendatang bisa berjalan dengan gembira serta beretika. Sehingga, pemimpin yang terpilih nantinya bisa sesuai dengan kehendak rakyat.

“Kami sepakati akan kita jalankan pesta demokrasi itu dengan gembira, dengan santun, dengan beretika untuk bisa memenangkan calon-calon yang memang menjadi pilihan rakyat demi bangsa dan negara,” ujar Puan.

Lebih jauh Puan mengatakan pihaknya mempertimbangkan calon wakil presiden (cawapres) yang dapat meningkatkan keterpilihan capres Ganjar Pranowo pada Pemilu 2024.

Selengkapnya simak di Harian Umum Solopos edisi hari ini, Selasa (30/5/2023).

KA Solo-Semarang Bukan Pesaing Bus

SOLO–Pengguna bus jurusan Solo-Semarang mengaku tertarik untuk menggunakan Kereta Api (KA) Banyubiru jurusan Solo Balapan-Semarang Tawang. Mereka menyebut harga yang lebih murah menjadi alasannya.

Meski demikian, ada juga yang tetap kukuh memilih bus. Mereka menyebut, faktor jarak dari stasiun lebih jauh dibandingkan turun di terminal. Mereka juga menjelaskan pengeluaran mereka bisa sedikit lebih besar saat menggunakan kereta api, karena harus naik angkutan umum atau ojek online (ojol).

Arvanti, warga Tlogosari, Semarang, yang ditemui Espos, Senin (29/5/2023) di Terminal Tirtonadi, Solo, mengaku sangat menunggu operasional KA Banyubiru jurusan Solo-Semarang. Menurutnya, tarif yang digunakan lebih jelas dan fasilitas lebih nyaman.

“Tentu lebih memilih naik kereta api, karena harganya lebih murah, saya dengar cuma Rp20.000, dibandingkan bus Solo-Semarang sekarang Rp40.000 dan kadang ada yang Rp50.000 kalau lewat jalan tol. Tempat duduknya juga lebih nyaman. Kalau naik bus bisa benar-benar sempit, kalau kereta api lebih lega,” ucapnya.

Arvanti mengaku biaya yang dikeluarkan setelah turun dari kereta api juga lebih murah. Ia menyebut, kini angkutan umum di Solo dan Semarang sudah cukup terintegrasi, sehingga hanya perlu membayar Rp5.000 untuk bisa sampai ke rumah.

“Sekarang kendaraan umum sudah terhubung, tadi saya dari Jebres ke Tirtonadi naiknya ya Batik Solo Trans (BST), bayarnya hanya Rp4.000. Kalau di Semarang naik angkot atau mau naik Trans Jateng cukup bayar Rp5.000 sudah sampai depan rumah,” jelasnya.

Selengkapnya simak di Harian Umum Solopos edisi hari ini, Selasa (30/5/2023).

Mengantar Calon Haji Sekalian Dolan di Solo

Cuaca panas terik menyambut kedatangan rombongan calon haji (calhaj) dari Kabupaten Temanggung di Asrama Haji Donohudan (AHD), Boyolali, Senin (29/5/2023) siang. Sebanyak delapan bus yang dikawal mobil patroli polisi dan diiringi sejumlah mobil berpelat merah memasuki kompleks AHD. Di belakang rombongan itu, masih ada rombongan pengantar yaitu para kerabat dan tetangga calhaj.

Salah satu di antara mereka adalah Joko Sutrisno yang bersama sekitar 24 orang lainnya ikut mengantar sampai Donohudan. menuju Embarkasi. Menggunakan tiga mobil pribadi, Joko dan keluarga besarnya mengantarkan pasangan orang tuanya, Prapti Wijaro dan Sutarmi, berangkat ke Tanah Suci.

Tak hanya mengantar, mereka berencana mengunjungi Masjid Raya Sheikh Zayed Solo. “Ya tadi ada satu mobil yang ingin mengunjungi masjid yang baru itu,” papar dia saat ditemui Espos.

Joko bersama ayah ibunya tiba di Pendapa Kabupaten Temanggung sekitar pukul 08.00 WIB. Sembari menunggu kesiapan bus, ada proses pelepasan calhaj yang digelar di Pendapa Kabupaten Temanggung. “Berangkat sekitar pukul 10.00 WIB, tidak macet, saya dari Kecamatan Kledung, Temanggung,” jelas dia.

Karena rombongan pengantar tidak boleh masuk ke kompleks AHD, Joko menunggu kesempatan untuk menyalami orang tuanya. Sementara sejumlah anggota rombongannya yang lain mencari masjid untuk salat dan mencari jajanan yang dijajakan penjual di sekitar kompleks AHD.

Saat ditanya akan berapa lama menunggu, Joko menjawab belum tahu. Dia akan berada di luar kompleks AHD sampai bisa bertemu kembali dengan kedua orang tuanya. “Menunggu bisa ketemu dulu, kalau terbangnya nanti ya tak tunggu,” urai dia.

Selengkapnya simak di Harian Umum Solopos edisi hari ini, Selasa (30/5/2023).



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya