Solopos hari ini mengabarkan tentang kabar terbaru di Tanah Air.
Solopos.com, SOLO — Puluhan keluarga korban kebakaran hutan di Gunung Lawu hanya mengandalkan pasokan air bersih dari bantuan pemerintah. Kabar tersebut menjadi headline di Harian Umum Solopos, Selasa (27/10/2015).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Ketergantungan masyarakat terhadap pasokan air bersih tersebut lantaran pipa air minum rusak terbakar.
Menurut Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Nugroho, api yang berasal dari kebakaran hutan hampir melahap permukiman warga sekitar.
Sementara itu, seorang remaja, NAP,17, warga Gumpang, Kartasura, Sukoharjo, sanggup melakukan kejahatan hingga belasan kali. Ia dibekuk aparat Polsek Laweyan, Solo, di Purworejo, Jateng.
Simak rangkuman berita utama Harian Umum Solopos edisi Selasa, 27 Oktober 2015, berikut;
KEBAKARAN HUTAN LAWU: Pasokan Air Tergantung Bantuan
Kebakaran hutan di Gunung Lawu menyebabkan pipa air minum rusak terbakar. Puluhan keluarga di lereng Lawu mengandalkan pasokan air bersih dari bantuan pemerintah.
Pipa air minum sepanjang 3,5 kilometer rusak dan terbakar. ”Prioritas [penanganan kebakaran] mengamankan fasilitas umum [fasum] seperti jaringan listrik, jalan raya, jaringan air, dan permukiman. Jaringan air di Magetan juga sudah terbakar,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Nugroho, di perbatasan Jateng dan Jatim, Senin (26/10).
Dia menuturkan api nyaris membakar permukiman di Dusun Cemoro Sewu, Desa Ngancar, Kecamatan Plaosan, Magetan, Minggu (25/10). Pantauan Espos di Cemoro Sewu, api belum padam seluruhnya. Titik api masih muncul di bekas kebakaran.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
[Baca juga: KSR PMI Bagi Masker di Cemoro Sewu, Penyebab Api Lawu Meluas ke Permukiman, Ini Kata Polisi…]
BENCANA ASAP: 10.000 Alat Penjernih Udara Dikirim
Sedikitnya 10.000 alat penjernih udara (air purifier) dikirim ke kawasan terdampak bencana asap di Kalimantan dan Sumatra.
”Kami siapkan alat penjernih udara, itu mulai besok [hari ini] Kalimantan Tengah atau Palangkaraya sudah masuk. Hari ini [kemarin] mulai terkirim sebagian,” ujar Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (26/10).
Luhut mengatakan pemerintah tetap menyiapkan opsi evakuasi bagi warga yang terkena dampak bencana asap. Tahapannya dibagi tiga yaitu evakuasi di dalam kota dengan menyiapkan selter dan rumah singgah.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
[Baca juga: Kabut Asap Pukul Telak Pariwisata Indonesia, Hutan Dibakar, Bule Marah-Marah ke Jokowi]
SCCN AWARD: Para Pendobrak Pakem
Sebanyak 18 tokoh meraih Solo Creative City Network Award. Mereka adalah orang-orang kreatif dari berbagai latar belakang. Berikut laporan wartawan Solopos, Mahardini Nur Afifah.
Made Ayu Aryani, 31, duduk dan menikmati segelas susu kocok rasa cokelat yang terhidang di meja Playground Café Manahan, Senin (26/10) siang. Di sela-sela rutinitasnya yang padat, perempuan berambut cepak ini menyempatkan berbincang dengan Espos seputar pengalamannya menjalankan bisnis kedai jamu kekinian berlabel Reina Café.
Ayu, sapaan akrabnya, diganjar penghargaan kategori Young and Creative Person di ajang Solo Creative City Network Award, Sabtu (24/10) malam, bersama Djongko Rahardjo dan Lolo Biru.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
PENEGAKAN HUKUM: Remaja Kartasura Otaki Kejahatan Lintas Provinsi
Seorang remaja, NAP,17, warga Gumpang, Kartasura, Sukoharjo, menjadi otak kejahatan pencurian kendaraan bermotor lintas provinsi.
Remaja lulusan SD tersebut dibekuk aparat Polsek Laweyan, Solo, di Purworejo, Jateng, ketika tengah melakukan aksi kejahatannya bersama sejumlah anak buahnya. Data yang dihimpun Espos di Mapolsek Laweyan, Senin (26/10), NAP sudah belasan kali melakukan tindak kejahatan.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
[Baca juga: Miris, Pemuda 17 Tahun Ini Sudah Curi 10 Sepeda Motor]
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
