SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Selasa (26/4/2022).

Solopos.com, SOLO — Kontroversi terus meliputi Rancangan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas) yang sedang digodok Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemenristekdikti). Komite sekolah dan dewan pendidikan dikabarkan hilang.

Sejauh ini, banyak yang berkomentar komite sekolah dan dewan pendidikan tidak elektif. Sebaliknya, banyak juga yang berkomentar komite sekolah dan dewan pendidikan adalah wujud partisipasi masyarakat mengontrol penyelenggaraan dan pelaksanaan pendidikan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Sejumlah pemangku kepentingan yang mencermati RUU Sisdiknas menemukan entitas komite sekolah dan dewan pendidikan hilang dari draf RUU itu. Mereka menyimpulkan ada desain menghapus atau membubarkan komite sekolah dan dewan pendidikan.

Entitas komite sekolah dan dewan pendidikan hilang dari draf pertama RU Sisdiknas. Setelah mendapat masukan dan kritik dari banyak pemangku kepentingan pendidikan, pada draf versi revisi RU Sisdiknas ternyata komite sekolah dan dewan pendidikan muncul lagi, tetapi di bagian penjelasan.

Sekretaris Jenderal Forum Komunikasi Komite Sekolah dan Madrasah Nasional, Judhi Romadhoni, mengatakan sempat kaget mendengar kabar komite sekolah dan dewan pendidikan akan dihapuskan. Hal itu dikatakan Judhi dalam diskusi daring Ngobrol Pintar Seputar Kebijakan Edukasi pada Minggu (24/4/2022) pukul 14.30 WIB-17.00 WIB dengan tema Ada Apa di Balik Pembubaran Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan dalam RUU Sisdiknas?

Baca juga: Kontroversi RUU Sisdiknas, Mengemuka Kabar Komite Sekolah akan Dihapus

la membandingkan UU No.20/2003 tentang Sisdiknas dengan RUU Sisdiknas yang sedang digodok Kemenristekdikti. Entitas komite sekolah dan dewan pendidikan memang dimasukkan dalam penjelasan RUU Sisdiknas. Entitasnya tidak konkret sebagai komite sekolah dan dewan pendidikan. Hanya disebutkan tentang partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Selasa (26/4/2022).

Bersiap Hadapi Ribuan Pemudik di Solo

SOLO — Kota Solo bersiap menerima kedatangan ribuan pemudik dalam waktu hampir bersamaan mulai Rabu-Kamis (27-28/4/2022). Itu belum termasuk jutaan kendaraan yang diprediksi akan melintasi Kota Bengawan selama Lebaran 2022. Rabu, sebanyak 70 unit bus untuk 2.100 penumpang akan diberangkatkan dari Jatijajar dengan fasilitas layanan mudik gratis Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Selain itu, tiga bus untuk 150 penumpang akan berangkat dari Taman Mini Indonesia Indah (TMI) pada Kamis dengan layanan bus dari bantuan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Demikian disampaikan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Hari Prihatno, dalam jumpa pers, Senin (25/4/2022).

Hari mengatakan ada beberapa hambatan yang perlu diwaspadai. Salah satunya kedatangan bus-bus mudik gratis menuju Solo yang berpotensi menimbulkan masalah lalu lintas. “Selama Ramadan hasil titik permasalahan yang kita hadapi nantinya adalah angkutan mudik gratis. Tentunya kendaraan yang masuk luar biasa, mulai 29 April 2022 itu. Kemudian bus datang bersamaan dari Jabodetabek masuk Terminal Tirtonadi,” jelas Hari.

Baca juga: Siap-Siap! Diangkut 113 Bus, 4.500 Pemudik Tiba di Solo Akhir Pekan Ini

Dishub mengingatkan event Pemkot Solo selama Ramadan dan Lebaran juga menjadi hambatan yang perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan kemacetan. Selain itu, bus pengangkut pemudik dari Jabodetabek akan masuk secara bersamaan ke Terminal Tirtonadi. Kurang lebih ada 113 bus mudik gratis dan 11 truk pengangkut sepeda motor.

Situasi lain yang kemungkinan besar menimbulkan masalah lalu lintas selama Lebaran 2022 adalah kurangnya bus pengantar. Selain itu, jumlah penumpang yang membeludak pada waktu bersamaan dan penumpang, cenderung, selektif dalam memilih bus.

“Bus datang bersamaan dari Jabodetabek masuk Terminal Tirtonadi. Terus kekurangan bus pengantar penumpang, dan penumpang memilih bus yang bagus. Belum lagi ada yang ketika mudik gratis dari Jabodetabek, ada yang tidak memenuhi persyaratan teknis administrasi laik jalan,” jelasnya. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Selasa (26/4/2022).

Ribuan Pemudik akan Tiba di Tirtonadi

SOLO — Sekitar 4.500 peserta program mudik gratis akan tiba di Terminal Tirtonadi pada pekan ini. Perinciannya 2.800 pemudik berasal dari Program Mudik Gratis yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), 1.600 pemudik berasal dari Program Mudik Gratis yang diselenggarakan DKI Jakarta, dan 160 pemudik dari Program Mudik Gratis yang diselenggarakan Provinsi Jawa Tengah.

Kepala Terminal Tirtonadi, Joko Surtiyanto saat dihubungi Solopos, Senin (25/4/2022), menjelaskan beberapa program mudik gratis yang mengarah ke Terminal Tirtonadi siap dilayani secara prima. “Ada tiga program mudik gratis yang bekerja sama dengan Terminal Tirtonadi, satu dari Kemenhub, sisanva dari Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Tengah,” jelas Joko.

Baca juga: Pemkot Solo Siapkan Armada Dukung Kelancaran Mudik Lebaran 2022

Joko menjelaskan mudik gratis yang menuju Terminal Tirtonadi mencapai 113 bus dan 11 truk pengangkut sepeda motor. “Jadi dari Kemenhub akan ada 70 bus dan 7 truk atau sekitar 2.800 pemudik dan 210 sepeda motor, berangkat dua kali pada 28 April dan 29 April. Untuk 28 April, bus berangkat dari Terminal Jatijajar, Depok, dan Terminal Baranangsiang, Bogor. Sedangkan pada 29 April, bus berangkat dari Terminal Pulogebang dan Terminal Kampung Rambutan. Khusus truk biasanya satu kendaraan mengangkut 30 sepeda motor,” lanjut Joko. Selengkapnya di halaman Soloraya Harian Solopos edisi Selasa (26/4/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya