SOLOPOS.COM - Halaman Depan Harian Umum Solopos edisi Senin, 22 September 2014

Solopos.com, SOLO – Suksesi kepemimpinan Partai Politik jadi headline Harian Umum Solopos hari ini, Senin (22/9/2014). Pengamat politik Charta Politika, Yunarto Wijaya, menyebut partai bagaikan fans club (klub penggemar). Hal ini karena dalam waktu yang hampir bersamaan, PDIP dan Partai Gerindra memilih ketua umum (ketum) baru tetapi muka lama.

Sedangkan terkait koalisi Parpol, diberitakan Jokowi, mengatakan kehadiran wakil dua partai itu menunjukkan proses menuju koalisi terus berjalan. Tahapannya bisa dikatakan mencapai level 80%.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kabar lain PLIK yang dibangun Kemenkominfo dinilai lebih memberikan dampak buruk. Pasalnya pemanfaatan internet di desa justru berdampak negatif pada pendidikan anak utamanya siswa sekolah.

Selengkapnya simak rangkuman berita Harian Umum Solopos edisi Senin, 22 September 2014 berikut;

SUKSESI POLITIK: Parpol Dinilai Masih Feodal

Dalam waktu yang hampir bersamaan, PDIP dan Partai Gerindra memilih ketua umum (ketum) baru tetapi muka lama. Pengamat politik Charta Politika, Yunarto Wijaya, menyebut partai bagaikan fans club (klub penggemar).

PDIP merekomendasikan Megawati Soekarnoputri kembali menjabat ketum periode 2015-2020 dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Semarang. Kongres PDIP pada 2015 tinggal mengesahkan Megawati sebagai ketum.

Sedangkan Kongres Luar Biasa (KLB) Gerindra secara aklamasi menunjuk Prabowo Subianto menjadi ketum menggantikan Suhardi yang meninggal dunia karena kanker paru-paru 28 Agustus lalu. Prabowo akan merangkap jabatan ketum karena saat ini dia duduk di posisi tertinggi sebagai Ketua Dewan Pembina Gerindra.

PDIP merekomendasikan Megawati Soekarnoputri kembali menjabat ketum periode 2015-2020 dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Semarang. Kongres PDIP pada 2015 tinggal mengesahkan Megawati sebagai ketum.

Sedangkan Kongres Luar Biasa (KLB) Gerindra secara aklamasi menunjuk Prabowo Subianto menjadi ketum menggantikan Suhardi yang meninggal dunia karena kanker paru-paru 28 Agustus lalu. Prabowo akan merangkap jabatan ketum karena saat ini dia duduk di posisi tertinggi sebagai Ketua Dewan Pembina Gerindra.

(Baca Juga: “Megawati Jadi Ketua Umum karena Isu Jokowi bakal Ambil Alih PDIP”, Megawati dan Prabowo Jadi Ketua Partai, Pengamat: Ini Penyakit Demokrasi Kita, Politikus PDIP Tekankan Jokowi Takkan Gantikan Posisi MegawatiPartai Gerindra Aklamasi Pilih Prabowo Jadi Ketua UmumBesok Dibuka Oleh Megawati, Anggaran Dipatok Rp2,6 Miliar)

TEKNOLOGI INFORMASI: Internet Dianggap Negatif

Tugas Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) yang dibangun Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk memberikan edukasi mengenai nilainilai positif Internet kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya di daerah pelosok atau perdesaan, tidak terwujud.

Fakta yang mengemuka, meski program ini sudah berjalan sejak 2011 lalu, masih banyak masyarakat di perdesaan yang menganggap Internet hanya memberikan dampak negatif, khususnya dalam perkembangan pendidikan para siswa sekolah.

Hal itu terlihat dari reportase Espos di Boyolali dua pekan lalu yang dimuat di Solopos edisi Senin (15/9) dan reportase pekan lalu di Sragen. Di Desa Pungsari, Kecamatan Plupuh, Sragen, fasilitas PLI yang berada di rumah mantan kades setempat, Sukidi, nyaris tak pernah dikunjungi orang.

Padahal di salah satu ruangan rumah tersebut terdapat lima unit komputer terkoneksi dengan Internet yang dapat digunakan semua orang dengan tarif relatif murah, yakni Rp2.000/jam. Lima unit computer itu dalam posisi mati. Hanya komputer server yang dihidupkan.

KOALISI PARPOL: Jokowi: Peluang PAN dan PPP Bergabung 80%

PDI Perjuangan (PDIP) semakin percaya diri bakal mendapat tambahan dukungan partai setelah rapat kerja nasional (rakernas) di Semarang. Kehadiran wakil PAN dan PPP di rakernas menjadi sinyal kuat keduanya akan bergabung dalam pemerintahan.

Calon presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi), mengatakan kehadiran wakil dua partai itu menunjukkan proses menuju koalisi terus berjalan. Tahapannya bisa dikatakan mencapai level 80%. ”Masih dalam proses semua,” kata dia di Jakarta, Minggu (21/9).

(Baca Juga: Jokowi: PPP dan PAN 80% Bergabung, Datang untuk Silaturahmi, PAN Tegaskan Setia di Koalisi Merah Putih, Hadiri Rakernas, PPP Tepis Anggapan Gabung Jokowi-JK)

PELESTARIAN BUDAYA: Warga Asing Lebih Menghargai Gamelan Wirun

Wirun adalah sebuah desa di Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo. Nama Wirun cukup dikenal di mancanegara berkat industri gamelan. Wartawan Solopos, Aries Susanto, melaporkan kisah desa sentra gamelan ini.

Nama Wirun begitu lekat dengan gamelan. Sejak 1950-an, desa yang hanya berjarak sekitar 4 kilometer di selatan Kota Solo itu telah berkembang menjadi sentra industri gamelan.

Bepergian ke luar negeri sering dilakukan beberapa warga setempat yang menjadi empu gamelan. Mereka ke luar negeri bukan untuk menjual gamelan, karena biasanya pengiriman gamelan ke luar negeri lewat Bali. Mereka menghadiri pameran, workshop, pertunjukan, atau sekadar servis gamelan.



”Terutama Prancis dan Jepang. Kalau ada pameran benda-benda pusaka, kami selalu diundang dan mendapatkan penghargaan,” kata Muhamad Sahli, seorang empu gamelan dari Dukuh Wirun, Desa Wirun, saat berbincang dengan Espos, pekan lalu.

Empu lainnya dari Dukuh Gendengan, Wirun, Saroyo, mengibaratkan penghargaan yang diberikan terhadap gamelan di luar negeri dan di dalam negeri seperti langit dan bumi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya