SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Rabu (7/12/2022).

Solopos.com, SOLO — Indonesia dinilai mempunyai fondasi ekonomi dan politik yang kuat untuk menyongsong tahun 2023 yang dibayangi resesi ekonomi global. Pendapat itu disampaikan pengamat politik Burhanuddin Muhtadi saat menjadi pembicara dalam Talkshow Economy Outlook 2023 dengan tema Prospek Ekonomi di Tengah Harap-Harap Cemas Politik yang digelar Solopos Media Group (SMG), Selasa (6/12/2022).

Dia mengakui dunia saat ini menghadapi dua ketidakpastian, yaitu ekonomi global dan politik. Namun Indonesia diuntungkan karena perekonomiannya tidak terlalu terintegrasi dengan ekonomi global, sehingga tidak terlalu terpengaruh.

Promosi Siap Mengakselerasi Talenta Muda, Pegadaian Lantik Pengurus BUMN Muda Pegadaian

Begitu juga di bidang politik. Burhanuddin menyebut ada beberapa alasan bagi Indonesia untuk tetap optimistis menyongsong 2023. Termasuk ketika tahapan Pemilu 2024 sudah mulai berialan dan akan terus meningkat eskalasinya hingga 2023.

“Kalau kita ingin optimistis, salah satunya, politik kita secara elite relatif stabil. Pemerintahan Jokowi didukung tujuh dari sembilan partai pemilik kursi DPR. Kekuatannya 82,9%. Kalau tak ada kejadian luar biasa, pada dasarnya politik di tingkat elite itu sudah selesai. Jadi sangat kuat. Apalagi setelah PAN masuk pemerintahan,” ujar dia. Di tingkat akar rumput atau massa, Burhanudin menjelaskan, ada banyak alasan untuk tetap optimistis.

Baca juga: Staf Khusus Presiden Beberkan Sederet Alasan Optimisme Indonesia Songsong 2023

Salah satunya approval rating atau tingkat dukungan bagi Presiden Jokowi yang masih tinggi hingga akhir tahun 2022. Bahkan setelah Presiden mengeluarkan kebijakan yang tidak populer dengan menaikkan harga bahan bakar minvak beberapa waktu lalu.

“Jokowi mampu memitigasi dampak kebijakan tidak populer itu. Seperti kebijakan diambil jauh sebelum tahun politik. Saya tak bisa membayangkan kalau kebijakan itu diambil saat APBN sudah kepayahan pada tahun politik 2023,” urai dia. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Rabu (7/12/2022).

Wapres Beri Khotbah, 2 Menteri Jadi Saksi Nikah

SLEMAN — Wakil Presiden Ma’ruf A min akan menyampaikan khotbah nikah saat prosesi akad putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, dengan Erina Gudono di Pendapa Hotel Royal Ambarrukmo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (10/12/2022).

Hal ini diungkapkan Kaesang Pangarep seusai mengikuti gladi bersih upacara pernikahannya di Pendapa Royal Ambarrukmo, Selasa (6/12/2022). Selain Wapres Ma’ruf Amin, menurut Kaesang, dua menteri juga bakal dilibatkan sebagai saksi pernikahannya.

Baca juga: Libatkan Banyak Orang saat Nikahan Kaesang, Keluarga Jokowi Disebut Low Profile

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuliono bakal bertindak sebagai saksi mewakili pihak keluarganya. Sedangkan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menjadi saksi dari pihak Erina Gudono. Kaesang menjelaskan bahwa prosesi akad nikah akan berlangsung pukul 13.00 WIB. “Pukul 12.30 WIB undangannya. Akad akan dilakukan pukul 13.00 WIB,” ujarnya.

Kaesang menuturkan selain prosesi akad nikah, di Pendapa Ambarrukmo juga berlangsung acara panggih, dilanjutkan resepsi dan sesi foto bersama dengan para tamu undangan. Hanya akan ada 150 orang undangan yang hadir dalam rangkaian acara akad nikah itu. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Rabu (7/12/2022).

Mengubah Jl. Diponegoro Jadi Jl. Ngarsapura

SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berwacana mengganti JI. Diponegoro di kawasan Ngarsapura, Solo, menjadi JI. Ngarsapura. JI. Diponegoro tidak akan dihapus, namun dipindah. “Itu masih wacana lo ya. Kami melihat dari sisi branding pariwisata,” kata Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka ketika ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Senin (5/12/2022).

Wali Kota Solo menjelaskan tidak ada pengunjung atau wisatawan yang datang ke kawasan Ngarsapura dengan menyebut Jl. Diponegoro sejauh ini. Mereka justru menyebutnya dengan nama Ngarsapura. Apabila nantinya ganti nama, proses administrasi bakal cepat. “Yang tinggal di sana kan sedikit. Yang punya toko dan sekolah,” jelas dia.

Baca juga: Gibran Ungkap Alasan Ubah Jl Diponegoro Solo Jadi Jl Ngarsapura: Untuk Branding

Jl. Diponegoro sejauh ini. Mereka justru menyebutnya dengan nama Ngarsapura. Apabila nantinya ganti nama, proses administrasi bakal cepat. “Yang tinggal di sana kan sedikit. Yang punya toko dan sekolah,” jelas dia. Wali Kota Solo mengatakan sedang tahap konsultasi kepada sejumlah pihak, termasuk kepada budayawan.

Mengganti nama jalan bukan inisiatif Wali Kota Solo, namun masukan sejumlah budayawan dan pegiat pariwisata. “Ganti nama boleh. Enggak ganti nama ya tidak masalah,” ungkap dia. Selengkapnya di halaman Soloraya Harian Solopos edisi Rabu (7/12/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya