SOLOPOS.COM - Harian Solopos Edisi Jumat (10/12/2021).

Solopos.com, SOLO — Dalam rapat pengambilan keputusan yang berlangsung di kompleks parlemen di Senayan, Jakarta, Rabu (8/12/2021), Badan Legislasi (Baleg) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual menjadi RUU inisiatif DPR.

Harian Solopos edisi Jumat (10/12/2021) menyajikan headline terkait disetujuinya RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Oasis dari Senayan

JAKARTA-Pada peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM), Jumat (10/12/2021), desakan atas pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) menemukan harapan. Sementara itu, kasus kekerasan seksual terus bermunculan.

Dalam rapat pengambilan keputusan yang berlangsung di kompleks parlemen di Senayan, Jakarta, Rabu (8/12/2021), Badan Legislasi (Baleg) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual menjadi RUU inisiatif DPR.

Ekspedisi Mudik 2024

Dari sembilan fraksi vang menghadiri rapat pleno, hanya Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) yang menolak dengan alasan dapat melegalkan perzinaan. Hasil keputusan rapat dibacakan oleh Ketua Baleg DPR Abdi Supratman Agtas.

Baca Juga: Momentum Penting pada 16 Hari Istimewa bagi Perempuan

“Ada tujuh fraksi yang menyetujui dan ada satu fraksi yang meminta untuk menunda, bukan berarti tidak menyetujui. Meminta waktu untuk menunda karena masih mendengarkan masukan dan publik, yakni Fraksi Partai Golkar,” kata Supratman dalam pleno.

“Satu fraksi menyatakan menolak, yakni Fraksi Partai Keadilan Sejahtera. Dengan demikian saya ingin menanyakan kepada Bapak Ibu anggota Badan legislasi, apakah draf Rancangan Undang-undang tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual dapat kita setujui?”

Di Halaman Soloraya, Harian Solopos menyajikan headline terkait perlunya mengaktifkan Satgas Jaga Tangga pada momen Natal dan Tahun Baru.

Jaga Tangga Diminta Aktif

SOLO-Pemerintah membatalkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di seluruh wilayah Indonesia saat Natal dan tahun baru (Nataru).

Kendati demikian, Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, menyebut regulasi pengetatan kegiatan saat momen tersebut tetap ada, meskipun setiap daerah tak sama karena menyesuaikan kondisi wilayah.

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo juga tetap mengaktifkan Satgas Jaga Tangga. Mereka diminta mendata pemudik yang tiba ke kampung halaman pada tanggal-tanggal itu.

Baca Juga: Libur Nataru, Warga Positif Covid-19 di Boyolali Diarahkan ke Isoter

“Artinya semuanya teradministrasi. Siapa yang datang, siapa yang pergi, gitu lho. Tercatat semuanya kemudian pergi ke mana, datang dan mana, itu akan terkontrol di kampung kemudian dipantau. Ya, mau aktivitas di lingkungan keluarga di kampungnya akan terpantau,” kata dia kepada wartawan, Rabu (8/12/2021).

Regulasi lebih lanjut terkait momentum Nataru bakal dibahas pada Senin (13/12/2021). Apabila nantinya Solo tetap masuk PPKM Level 2, maka aturan jam buka dan kegiatan masyarakat bakal menyesuaikan Instruksi Menteri Dalam Negeri.

“Misalnya masih Level 2, apakah ada jam yang harus kami tata, apakah tetap sama, tapi ada pengetatan, ini kan baru kami pertimbangkan supaya kami tidak melanggar aturan di atasnya. Pembatalan PPKM Level 3 bertujuan menjaga stabilitas kasus Covid-19, namun ekonomi tetap jalan,” tutur Teguh.

Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Pastikan Stok dan Penyaluran BBM Nataru Aman

Masih di halaman Soloraya, Harian Solopos mengusung berita proses evakuasi mobil milik SAR UNS yang tertimbun material lahar hujan Gunung Semeru terkendala cuaca.

Evakuasi Mobil SAR UNS Terkendala Cuaca

SOLO—Mobil milik tim Search and Rescue (SAR) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo yang terperosok timbunan lahar hujan di Kabupaten Lumajang hingga kini belum dapat dievakuasi. Personel lapangan terkendala cuaca sehingga mengurungkan proses evakuasi yang rencananya dimulai Kamis (9/12/2021).

Mobil Toyota Hilux milik tim SAR UNS terjebak lahar hujan saat membantu proses evakuasi korban erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Selasa (7/12/2021) malam. Tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun, hingga kini mobil untuk penunjang operasional sukarelawan itu belum dapat dievakuasi.

Baca Juga: Evakuasi Batal karena Cuaca Buruk, Mobil Tim SAR UNS Tak Kelihatan

Pada Kamis (9/12/2021) pagi, mobil tersebut bahkan sudah tertutup sepenuhnya oleh timbunan lahar setinggi 2 meter-3 meter. Padahal sehari sebelumnya atap mobil berwarna hitam itu masih terlihat.

Personel Indonesian Offroad Federation (IOF) yang turut membantu evakuasi sedianya bergerak pada Kamis setelah sebelumnya evakuasi sempat tertunda karena kondisi lumpur yang masih panas pada Rabu (8/12/2021).

Namun, upaya tersebut kembali tertunda karena cuaca di sekitar kawasan yang tak mendukung. “Sejak pagi tadi cuacanya mendung. Jadi lebih baik kami undur besok daripada membahayakan personel. Takutnya banjir bandang lagi,” ujar anggota Dewan Pengawas IOF Pengda Jawa Tengah, Sumarno, saat ditemui Espos di Pasar Darurat Legi, Kamis.



Baca Juga: Heroik, Ini Kisah SAR UNS Evakuasi Korban Perahu Terbalik di WKO Boyolali

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya