SOLOPOS.COM - Koran Solopos edisi Selasa (11/5/2021).

Solopos.com, SOLO-- Koran Solopos Hari Ini edisi Selasa (11/5/2021) mengulas tentang negara peka, baru dipercaya.

Masyarakat diminta menahan diri untuk tidak mudik dan merayakan Lebaran dengan berbagai pembatasan. Sedangkan pemerintah diminta peka dan konsisten dalam penanganan pandemi, termasuk menghentikan arus masuk warga asing (WNA).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu seruan pembatasan dalam perayaan Idulfitri 1 Syawal 1442 Hijriah adalah anjuran Muhammadiyah agar masyarakat melakukan Salat Idulfitri dan takbiran di rumah. Seruan ini terutama ditujukan bagi masyarakat di kawasan-kawasan berisiko tinggi.

Berbagai pilihan berita yang dimuat di Koran Solopos Hari Ini bisa disimak di Espos Premium.

Sopir Dipecat, Gibran Evaluasi Contra Flow

Manajemen Batik Solo Trans (BST) akhirnya memberhentikan sopir bus Batik Solo Trans (BST) menyusul insiden serempetan dengan railbus Batara Kresna di Jl. Slamet Riyadi Solo, Sabtu (8/5/2021). Sopir tersebut dikenai sanksi pemecatan lantaran dianggap sudah melakukan pelanggaran tingkat berat. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan tindakan tersebut dianggap membahayakan keselamatan penumpang.

“Driver tersebut sudah kami berhentikan. Karena itu pelanggarannya masuk kategori berat. Yang jelas yang bersangkutan sudah menyalahi SOP. Melewati markah pembatas untuk kereta. Sudah langsung kami berhentikan,” kata dia, kepada wartawan, Senin (10/5/2021). Saat ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk mendata kerusakan yang ditimbulkan termasuk nilai kerugian. Ia lantas meminta maaf kepada penumpang, pengguna setia BST, dan PT KAI atas kejadian tersebut.

Buntut insiden tersebut, Gibran mengaku bakal mengevaluasi kebijakan lawan arah atau contra flow di Jl. Slamet Riyadi. “Namanya transportasi umum itu jalur pulang dan pergi harus di jalan yang sama, idealnya memang harus contra flow. Tapi saya lihat memang sejauh ini banyak yang tidak setuju kalau Jl. Slamet Riyadi itu contra flow. Ya, karena menambah macet dan lain-lain,” jelasnya.

Berbagai pilihan berita yang dimuat di Koran Solopos Hari Ini bisa disimak di Espos Premium.

Merawat Tradisi Keraton Solo

Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo kembali melakukan kirab malam selikuran, Minggu (2/5/2021). Kirab dilakukan dengan protokol kesehatan dengan memakai masker.

Jalannya kirab dimulai dari Kori Kamandungan pukul 21.20 WIB menuju Masjid Agung Keraton Solo. Sebelumnya, Kota Solo diguyur hujan deras sejak petang. Tapi kirab tetap berlangsung dengan tertib.

Para peserta kirab memakai beskap putih dan ada juga memakai pakaian hitam. Sejumlah perempuan menyanyikan tembang di barisan depan.

Semua peserta berjalan tanpa alas kaki. Barisan kirab membawa jodang, tombak, lampu ting, dan lampu petromaks. Setiap jodang disunggi dua orang, di dalamnya ada sejumlah tumpeng sewu yang dikemas dalam kantong plastik bening.

Seluruh barisan tiba di Masjid Agung sekitar pukul 21.40 WIB. Jodang yang berisi tumpeng sewu ditaruh di tengah. Sebagian besar para peserta duduk berhadapan menghadap selatan dan utara.

Berbagai pilihan berita yang dimuat di Koran Solopos Hari Ini bisa disimak di Espos Premium.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya