SOLOPOS.COM - Koran Solopos hari ini, Jumat (23/7/2021). (Solopos.com/Kaled Hasby Ashshidiqy)

Solopos.com, SOLO — Dampak pandemi Covid-19 yang berkepanjangan salah satunya adalah banyak anak yang menjadi yatim piatu. Situasi yang memprihatinkan ini jadi laporan utama Koran Solopos edisi hari ini, Jumat (23/7/2021), dalam berita berjudul Mereka Kehilangan Keluarga.

Etik, 22; Desi, 17; dan Andre, 11, sibuk membereskan rumah mereka di RT 005/RW 006 Kelurahan Pajang, Laweyan, Solo, Kamis (22/7/2021). Rumah tersebut dalam keadaan kosong alias tidak dihuni selama satu pekan. Terakhir, rumah itu ditempati saat Tentrem, 45, ibu mereka, meninggal dunia pada Rabu (14/7/2021) lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sang ibu dimakamkan dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 oleh Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan Laweyan. Ketiga anaknya kini hidup tanpa orang tua.

Baca Juga: Luhut Klaim Bansos Kunci Efektivitas PPKM

Desi masih tinggal bersama neneknya untuk sementara waktu di Desa Banaran, Grogol, Sukoharjo. Sedangkan si bungsu, Andre, sementara ikut tinggal bersama Etik. Etik sudah berkeluarga dan memiliki satu buah hati. Dia sekarang berdomisili di kawasan Bacem, Grogol, Sukoharjo.

Cuplikan berita lain di Koran Solopos hari ini di antaranya:

Naikkan Tes, Baru Bicara Pelonggaran

Rencana pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat mulai 26 Juli 2021 jika kasus menurun dinilai terburu-buru. Pemerintah diminta fokus meningkatkan tes, penelusuran kontak, dan perawatan seperti target PPKM Level 4.

Pakar kebijakan publik yang juga mantan Deputi II Kepala Staf Ke presidenan, Yanuar Nugroho, menyarankan pemerintah mencari bukti yang kuat dalam membuat kebijakan. Ini termasuk saat hendak melakukan pelonggaran PPKM Level 4 yang akan berakhir pada 25 Juli 2021.

Dalam konteks PPKM Darurat, peneliti Yusof Ishak Institute ini meminta pemerintah mengkaji ulang rencana pelonggaran tersebut.

Baca Juga: Bantuan Pandemi Selandia Baru untuk Indonesia Ditambah Rp15 M

Apalagi, ada berbagai masalah dalam pelaksanaan PPKM Darurat sejak 3 Juli 2021 lalu. Pendapat itu disampaikan Yanuar menanggapi laporan Lapor Covid-19 tentang berbagai masalah selama PPKM Darurat yang belum selesai.

“Tentu saja laporan warga tidak bisa menggambarkan seluruh populasi karena itu sifatnya voluntary dan ada discrepancy data. Namun laporan semacam itu menunjukkan praktik dan pelaksanaan sebuah kebijakan. Laporan itu tidak menggambarkan semua, tetapi laporan itu menunjukkan bagaimana situasi di lapangan. Tidak 100% tapi sebagian realitas,” kata dia dalam konferensi virtual bersama Lapor Covid-19, Kamis (22/7/2021).

Vaksinasi Terkendala Stok Menipis

SOLO-Pemerintah Kota (Pemkot) Solo sedikit memperlambat laju vaksinasi menyusul ketersediaan vaksin yang semakin menipis. Sejumlah agenda vaksinasi terpaksa dijadwal ulang hingga stok kembali dikirim dari pusat.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (KK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengaku pihaknya terus mengajukan permintaan vaksin ke pemerintah provinsi maupun ke pusat Stak yang tersedia saat ini hanya cukup untuk sepekan.

Baca Juga: Indonesia Juara Positivity Rate Covid-19 Asia

“Kami sudah mengajukan permintaan vaksin kepada Kementerian Kesehatan Kemenkes Tapi, kami belum mendapatkan pastian kapan vakain itu dikirim Stok vakain kami hanya cukup untuk sepekan ini,” kata dia, dalam wawancara virtual dengan wartawan, Rabu (21/7/2021) malam.

Ning, sapaan akrabnya, mengatakan menurut informasi yang diterima pengiriman vaksin sudah dilakukan, namun belum juga sampai Peniadwalan ulang dilakukan bagi peserta yang baru mendapatkan den penama. Sebagian stok yang tersedia dialokasikan untuk dous ledis yang berselang satu bulan dari dosis pertama.

Berbagai berita pilihan yang dimuat di Koran Solopos Hari Ini bisa Anda simak di Espos Premium.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya