SOLOPOS.COM - Solopos Hari Ini Jumat (23/12/2016)

Solopos hari ini mengabarkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi tidak melarang bus telolet, namun meminta penggunaannya jangan berlebihan.

Solopos.com, SOLO — Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi tidak melarang bus telolet, namun meminta tidak berlebihan karena bisa membahayakan dalam berlalu lintas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

”Sebenarnya bukan melarang, saya sebagai pribadi itu senang musik, apalagi bus itu. Saya imbau itu karena ada indikasi mereka sampai jalan tol, itu yang jangan,” kata Budi Karya Monas, Jakarta, Kamis (22/12/2016).

Budi menyatakan aktivitas masyarakat terutama anak-anak di tepi jalan yang meminta bus membunyikan klaksonnya tersebut sangat berbahaya. Klakson telolet yang mendunia dengan frasa ”om telolet om” disebut Budi Karya sebagai bentuk kreativitas.

Sebelumnya, Menhub menyatakan akan mengeluarkan surat edaran pelarangan bus telolet. Menurut dia, pelarangan itu karena potensi kecelakaan yang dapat ditimbulkan. Kini, dia malah ingin membuat kontes bus telolet.

Menhub meminta penggunaan klakson telolet tidak berlebihan menjadi headline Harian Umum Solopos hari ini, Jumat (23/12/2016). Harian Umum Solopos hari ini juga mengabarkan fenomena telolet hingga ke luar negeri, tiga pelaku perusakan Resto Social Kitchen ditangkap, dan terduga teroris Tangsel incar enam lokasi.

Simak cuplikan kabar Harian Umum Solopos hari ini, Jumat:

FENOMENA TELOLET : Dari Saweran hingga Berburu ke Arab Saudi

Pemilik bus dan awak bus punya cerita tersendiri tentang fenomena klakson telolet. Bus Hino seri AK3HKR bikinan 2004 berpelat nomor AD 1712 AH terparkir di garasi Bus Rela di bilangan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Kamis (22/12/2016).

Bus yang separuh bodinya dilapisi stiker warna oranye tersebut dihiasi tulisan “Comando” pada bagian depannya. Bagian atap bus relasi Solo-Purwodadi-Blora itu terpasang sebuah klakson terompet udara warna kuning menyala.

Gunawan Kipli, 22, awak bus tersebut, mengelesot di bawah badan bus menyervis roda bagian depan sisi kanan bus. Senyum langsung mengembang begitu Gunawan diajak bercerita tentang klakson bus multinada alias telolet di bus itu.

Dia lantas menunjukkan klakson udara dengan tiga corong terompet yang terpasang di balik lubang pendingin mesin bagian muka bus. Klakson itu dioperasikan dengan memencet tombol di kotak modul yang terpasang di sebelah kanan setir kemudi.

Ada lima tombol yang masing-masing menghasilkan varian suara telolet saat dipencet. ”Klakson telolet ini saya pasang dua tahun lalu. Dulu belum marak kayak sekarang. Di sini, bus ini termasuk generasi awal yang memasangnya,” terang Gun.

Gun mengaku membeli rangkaian klakson variasi senilai Rp1,2 juta dengan menitip temannya di Jakarta. Untuk mengakomodasi variasi kendaraan tersebut, ia bersama awak bus lain urunan membelinya.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

PERUSAKAN SOCIAL KITCHEN : 3 Pelaku Ditangkap, Sisanya Diminta Menyerahkan Diri

Polda Jateng kembali menangkap tiga pelaku perusakan dan penganiayaan di nSocial Kitchen Lounge and Bar di Banjarsari, Solo, Rabu (21/12/2016). Selain dijerat pasal penganiayaan dan perusakan, pelaku juga dikenai pasal pencurian dengan kekerasan.

Pernyataan itu disampaikan Kapolda Jateng Irjen Pol. Condro Kirono dalam jumpa pers kasus Social Kitchen di Lapangan Kota Barat, Solo, Kamis (22/12/2016).

Tiga pelaku yang ditangkap adalah Ranu, warga Desa Kwarasan, Grogol, Sukoharjo yang bertugas mendokumentasikan semua kegiatan aksi sweeping; Yudi Wibowo dan Mardiyanto, keduanya warga Semanggi, Pasar Kliwon, Solo yang diduga melakukan perusakan kamera CCTV.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

PEMBERANTASAN TERORISME : Terduga Teroris Incar Enam Lokasi

Empat terduga teroris yang ditangkap dan ditembak mati di Tangerang Selatan (Tangsel) punya enam target untuk aksi bom pada Natal dan Tahun Baru. Rencana teror ini digagalkan tim Densus 88 Antiteror Polri dengan penyergapan di Kampung Curug, Setu, Tangsel, Rabu (21/12/2016).

Salah satu lokasi yang disasar adalah pos polisi lalu lintas di Serpong, Tangerang. ”Bisa dibilang enam target untuk Natal dan Tahun Baru. Tempat lain saya belum dapat informasi,” kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (22/12/2016).

Menurut Martinus, satu bom diduga akan digunakan untuk satu target peledakan. Pelaku diduga menargetkan sasaran yang menjadi pusat keramaian. Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian menyebut kelompok teroris yang ditangkap manargetkan serangan di Bali dan Jakarta.



Wilayah Jawa Tengah juga disebut wilayah yang patut diwaspadai. Dalam penyergapan itu, Densus menangkap Adam. Tiga terduga teroris lainnya Irwan, Helmi, dan Omen tewas ditembak anggota Densus 88 karena melakukan perlawanan dengan melempar bom aktif dan memberikan tembakan balasan.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya