Solopos Hari Ini: Mengkritik Lewat Humor

Solopos.com, SOLO — Harian Umum Solopos Edisi Kamis (30/4/2020) menyoroti temuan stiker berisi foto Bupati Klaten, Sri Mulyani, di hand sanitizer bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos).

Lewat judul Mengkritik Lewat Humor, Koran Solopos mengetengahkan kehebohan reaksi masyarakat atas kejadian itu dalam headline edisi Kamis.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Begitu kasus hand sanitizer berstiker wajah Mulyani viral di media sosial, masyarakat ramai-ramai membuat meme humor sebagai sindiran. Di Twitter, beredar meme yang menggambarkan wajah Bupati Klaten itu di berbagai barang.

Kasus Covid-19 di Soloraya Melesat, Tambah 34 Kasus dalam 4 Hari

Di antaranya, foto menempel pada bungkus mi instan, jadi logo Klaten Fried Chicken, bahkan meme beberapa superhero menghormat kepada Sri Mulyani.

Merespons hal itu, kepada Koran Solopos dia mengatakan kejadian ini akan menjadi pembelajaran. “Sindiran itu apa pun saya ucapkan terima kasih. Dengan sindiran ini juga menjadi pembelajaran bagi saya, bahwa tidak semua apa yang saya lakukan disenangi,” kata Sri Mulyani, Rabu (29/4/2020).

Sri Mulyani memastikan penempelan stiker di bantuan Kemensos itu disebabkan salah tempel. Kasus ini menjadi perhatian Ombudsman RI Perwakilan Jawa Tengah yang langsung menyurati Bupati Klaten tersebut.

Viral Hand Sanitizer Berstiker Sri Mulyani, ORI Jateng Surati Bupati Klaten

Lewat surat itu, Ombudsman mengingatkan tentang koordinasi pencegahan malaadministrasi. “Jangan sampai keadaan darurat seperti ini menjadi alasan atau bahkan celah melakukan perbuatan malaadministrasi,” ujar Kepala Ombudsman Perwakilan Jawa Tengah, Siti Farida, Rabu.

Baca selengkapnya di E-Paper Solopos

Diterpa PHK, Susah Dapatkan Kartu Prakerja

Koran Solopos, Kamis, menyoroti nasib para buruh di Soloraya yang kena pemutusan hubungan kerja (PHK). Beban mereka bertubi-tubi. Tak punya penghasilan lantaran tak lagi bekerja, sekaligus kesulitan mengakses program prakerja.

Dosen Positif Covid-19 Asal Colomadu Karanganyar Dinyatakan Sembuh

Dinas Tenaga Kerja di Soloraya mencatat sedikitnya 5.127 orang kena PHK, sedangkan 8.021 orang dirumahkan. Koran Solopos menyajikan data grafis buruh yang di-PHK dan dirumahkan tersebut di halaman 1 edisi Kamis.

Baca selengkapnya di E-Paper Solopos

Solo Tak Minat Pembatasan Kegiatan Masyarakat

Pandemi Covid-19 juga masih menjadi perhatian Koran Solopos. Kali ini, Solopos mengoroti perbedaan pilihan pemerintah daerah di Semarang dan Solo terkait pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) untuk menekan persebaran virus corona.

Kisah Pemudik Solo, Bawa Setumpuk Surat Keterangan Sehat Demi Lancar Mudik

Sejauh ini Solo memastikan belum akan mengikuti Semarang menerapkan PKM. Namun, bukan tidak mungkin hal serupa diterapkan.

Pada berita ini, Koran Solopos juga memberi gambaran perkembangan data warga terkonfirmasi positif Covid-19 terkini. Di Solo ada tambahan empat orang positif corona pada Rabu (29/4/2020). Dengan demikian, kasus positif di Solo tembus 22 orang.

Tambah Kapasitas, RSUD Moewardi Solo Bisa Tampung 108 Pasien Covid-19

Di Sukoharjo dan Sragen jumlah warga positif Covid-19 juga bertambah. Yang paling mencolok, tambahan ini berasal dari klaster Gowa. “Untuk sementara jumlah pasien positif klaster Gowa sebanyak enam orang,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, Rabu.

Baca selengkapnya di E-Paper Solopos

Masker Kain Jadi Asa Baru Perempuan Marginal

Koran Solopos, Kamis, mengungkap sisi lain pandemi corona. Di halaman Soloraya, Solopos memotret aktivitas para perempuan yang kehilangan pekerjaan karena pandemi, kini kembali berpenghasilan dengan membuat masker kain.

Bawa Pemudik dari Jakarta, Bus Dipaksa Kembali Masuk Tol di Boyolali

Tutik, 38, salah satunya. Ibu tiga anak ini sebelumnya berjualan mainan. Namun, pandemi corona membuat pekerjaannya mandek. Dia gembira kini tetap berpenghasilan setelah bergabung dengan Seroja Production membuat masker kain.

Baca selengkapnya di E-Paper Solopos