SOLOPOS.COM - Harian Umum Solopos edisi Senin (25/11/2019).

Solopos.com, SOLO — Sejumlah kalangan menyambut baik pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim yang menyoroti berbagai masalah guru dan pendidikan. Sebagian kalangan menilai guru sebaiknya kembali ke tugas mulia mendidik anak-anak, bukan disibukkan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan administratif.

"Nadiem Makarim sangat jelas terlihat ingin fokus menyiapkan pelajar kita untuk masa depan yang lebih baik. Nadiem menginginkan guru-guru Indonesia tidak terbebani dengan beban administrasi yang begitu berat beban beban administrasi ini selama ini menjadi tugas dan senjata pejabat-pejabat tertentu untuk membuat beban inspirasi guru semakin berat," ujar Ketum Pengurus Pusat Ikatan Guru Indonesia (IGI) Muhammad Ramli Rahim kepada wartawan, Minggu (24/11/2019).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ulasan mengenai pidato Mendikbud Nadiem Makariem itu menjadi sorotan utama di Harian Umum Solopos edisi hari ini, Senin (25/11/2019). Berita tersebut bisa disimak selengkapnya di E-Paper Solopos.

Selain itu, di halaman utama Harian Umum Solopos edisi hari ini juga terdapat ulasan terkait usulan jabatan presiden tiga periode.

Ekspedisi Mudik 2024

Jabatan Tiga Periode Dinilai Usulan Berbahaya

Anggota DPR Fadli Zon menilai usulan perpanjangan masa jabatan presiden dalam amendemen terbatas UndangUndang Dasar 1945 merupakan wacana berbahaya. "Itu wacana yang berbahaya bagi demokrasi kita. Harus dihentikan karena itu akan memicu kontroversi dan kegaduhan," kata Fadli Zon di Jakarta, Sabtu (23/11/2019).

Batas maksimum kepemimpinan dua periode dan setiap masa jabatan selama 5 tahun, menurut dia, merupakan bagian dari konvensi bangsa Indonesia. "Itu sudah tertuang dalam konstitusi. Nanti kalau diubah, itu akan membuka kotak pandora," kata Fadli.

Baca selengkapnya di: E-Paper Solopos.

Sedangkan di halaman Soloraya, ada kabar tentang warga Klaten yang menunutut penutupan pabrik beton karena dianggap menimbulkan polusi. Ada pula ulasan mengenai program smart city di Kabupaten Klaten.

Warga Tuntut Penutupan Pabrik Beton

Warga Perumahan Griya PNS di Desa Meger, Kecamatan Ceper, Klaten menuntut pabrik beton cair PT Surya Cakra Sakti ditutup. Pabrik pengolahan aspal dan beton itu menimbulkan polusi.

Aktivitas pabrik yang bergerak di bidang batching plant atau produksi bahan baku beton cair siap pakai dan aspal mixing tersebut mengganggu kenyamanan warga. Warga terganggu karena polusi debu, asap, suara bising, serta getaran mesin.

Baca secara lengkap di: E-Paper Solopos.

Rintisan Smart City Andalkan 3 Inovasi

Program rintisan smart city di Kabupaten Klaten telah sesuai jalur dengan mengandalkan tiga inovasi pelayanan publik. Pemerintah Kabupaten Klaten telah merampungkan masterplan smart city dengan mengandalkan 18 inovasi.

Kabupaten Klaten masuk dalam 100 kabupaten/kota rintisan smart city. Masterplan yang disiapkan mengantarkan Pemerintah Kabupaten Klaten menuju kelompok 25 kabupaten/kota yang memperoleh pendampingan dari pemerintah pusat guna melanjutkan program smart city.

Simak secara lengkap di: E-Paper Solopos.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya