SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Kamis (1/9/2022).

Solopos.com, SOLO — Masalah perdagangan daging anjing dan praktik penjagalan anjing di Kota Solo kembali mengemuka seiring koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI) merilis hasil investigasinya. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, segera merespons hal itu dan menunggu bola peraturan digulirkan legislator.

Tim Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Tengah (lateng) bersama DLH Kota Solo, menggelar inspeksi mendadak (Sidak) ke lokasi penjagalan anjing di pinggir Kali Anyar tepatnya di RT 001/RW 005 Gilingan, Banjarsari, Solo, Rabu (31/8/2022).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Langkah tersebut dilakukan menyusul adanya laporan hasil investigasi DMFI terkait aktivitas penjagalan anjing di lokasi itu. Darah dan organ tubuh anjing disebutkan mengalir ke Sungai Bengawan Solo.

Dalam sidak itu, tim bertemu dengan Ketua RT 001/RW 005 Gilingan, Daryanto, 59, selaku pemilik lokasi yang dilaporkan DMFI. Tim juga menemukan kandang anjing bawah tanah berukuran sekitar 2,5 meter X 8 meter. Tapi, kandang tersebut sudah dialihfungsikan.

Pengawas Lingkungan Hidup Ahli Madya DL Jateng, Aris Hariyadi, mengatakan dari pengecekan di lapangan diketahui Daryanto memang melakukan penjagalan anjing dua pekan lalu. Tapi hanya satu anjing yang dia jagal Itu pun hanva memenuhi permintaan dari seorang warga Karanganyar.

Baca juga: Ini 4 Jalur Distribusi Perdagangan Anjing di Solo

“Kejadiannya dua pekan lalu, dan menvembelih satu ekor. Kami melihat fakta-fakta itu. Bila setiap hari menyembelih, pasti bercak-bercak darah tercecer di mana-mana,” ujar dia. Ihwal kandang anjing bawah tanah di bibir Kali Anyar, menurut Aris sudah tidak dimanfaatkan lagi.

“Ada kandang anjing, tapi ternyata itu sudah tidak dimanfaatkan lapi. Bekas kandang itu sekarang dipakai untuk ternak lele dan kandang ayam,” tutur dia. Aris menjelaskan pihaknya sebatas memberikan teguran atau peringatan kepada pemilik tempat penjagalan anjing. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Kamis (1/9/2022).

Suara Hati Jagal Anjing

SOLO — Rantai distribusi daging anjing konsumsi di Kota Solo menjadi perhatian sejumlah pihak. Suplai anjing atau daging anjing disebut-sebut masih terus terjadi. Begitu pula tingkat konsumsi daging anjing di Kota Solo juga dikatakan masih tinggi.

Solopos mencoba menyingkap kebenaran informasi itu. Penelusuran dimulai dari warung-warung yang berjualan rica-cica di daerah Kadipiro, Kecamatan Banjarsari dan Kelurahan Gandekan, Kecamatan Jebres.

Para pedagang yang menjual olahan daging anjing dalam bentuk rica-rica, tongseng hingga sate tersebut, menceritakan di mana daging-daging anjing tersebut berasal. Hr, salah satu pedagang rica-rica anjing di daerah Banjarsari, mengaku memperoleh daging anjing dari rumah jagal yang ada di Gilingan.

Baca juga: Praktik Perdagangan Daging Anjing di Solo: Dipukul Dulu Baru Disembelih

Meski demikian, ia tidak bergantung kepada satu dua tempat penjagalan. Hr menyetok daging-daging anjing tersebut dari Soloraya. “Ini ambilnya dari Gilingan situ, tapi gak selalu di tempat itu, kadang yang dekat sini ada yang jualan aging anjing juga ya diambil, pokoknya keliling kalau buat stoknya,” jelasnya saat ditemui Solopos, Rabu (31/8/2022).

Dia kemudian mengajak Solopos berkunjung ke lokasi penjagalan anjing. Lokasinya hanya perlu ditempuh dengan perjalanan sekitar 15 menit. Kami masuk ke salah satu rumah setelah menyusur gang selebar 1,5 meter. Aroma pesing bercampur bau anyir langsung, menyerbak. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Kamis (1/9/2022).

Mulai Hari Ini TSTJ Tutup

SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menutup sementara Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ/Jurug Solo Zoo) untuk mendukung pembangunan yanq dilakukan PT Taman Safari Indonesia mulai hari ini, Kamis (1/9/2022).

Direktur TSTJ, Bimo Wahyu Widodo, menjelaskan Rabu (31/8/2022) merupakan hari terakhir kunjungan rekreasi bagi pengunjung sebelum TSTJ tutup sementara per Kamis Progres pembangunan berupa finishing enam pulau, kantor lobi atau entrance, dan pembangunan restoran.

“Kunjungan selama Agustus ini normal,” kata dia, saat dihubungi Solopos pada Rabu siang. Pengelola akan menghitung jumlah kunjungan selama Agustus 2022. Target kunjungan mencapai sekitar 26.000 orang pada Agustus.

Baca juga: Direvitalisasi Taman Safari, Kebun Binatang TSTJ Solo Tutup Mulai Besok

Sebelumnya, penutupan sementara Jurug Solo Zoo untuk revitalisasi oleh PT Taman Safari Indonesia tidak jadi dimulai pada Juli, melainkan per 1 September. Meskipun demikian, pembukaan kembali dilakukan sesuai rencana, yakni pada akhir tahun ini.

Kebijakan itu sesuai hasil pertemuan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka; Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Kota Solo, Arif Handoko; dan Direktur TSTJ, Bimo Wahyu Widodo di Balai Kota Solo, Senin (1/8/2022). Selengkapnya di halaman Soloraya Harian Solopos edisi Kamis (1/9/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya